15.

129 1 0
                                    

Setelah kepergian Lala bersama Ani, Riyan masuk kembali menuju tempat duduknya bersama Intan.

Intan adalah adik kelasnya di sekolah, akhir-akhir ini ia sering bersama Intan tanpa sepengetahuan Lala. Ralat, ia yang membohonginya. Riyan hanya memberitahunya bahwa ia ada urusan bersama teman-temannya, males maen, pengen tidur tapi kenyataannya ia selalu berdua-duaan bersama Intan.

Entah setan apa yang merasuki dirinya, padahal Lala tidak mempunyai kesalahan apa pun. Ia hanya sedang bosan menjalani hubungan yang begitu-begitu saja dengan Lala.

Disatu sisi ia sangat menyesal telah memperlakukan Lala seperti itu.

Ia hanya diam melamun, tidak menyentuh makanan miliknya barang sedetik pun.

"Kenapa kak makanannya gak enak?" Tanya Intan.

"Enak kok enak" jawabnya.

"Tadi siapa kak?"

"Elo gak tau" Riyan Kaget.

"Engga"

"Dia PACAR gue, masalah?"

"Beneran? Kok biasa aja ngeliat kita berdua"

"Hati dia itu tulus sama gue"

"Terkadang hati tulus sama akal bulus mirip-mirip lo kak, jangan ketipu " unar Intan.

Ceweknya juga tolol, diem aja! Gue pengaruhin tuh pacar elo! Batin Intan licik.

"Dia gak bakal gituh tan"

"Gitu gimana? Ngeliat kita berdua harusnya dia marah-marah bukannya nyapa kayak temen biasa aja"

Bener juga nih anak, kok dia biasa aja. Mungkin dia punya gebetan baru lagi, kayak yang dia omongin tadi. Riyan mulai mempercayainya.

🦄

"Ni berenti dulu yah di pecel lele mang sueb, gue mau beli pecel lele dulu buat Riyan"

"Ngapain si La dianya aja udah gak perduli sama elo"

"Engga dia pasti perduli sama gue, dia lagi hilaf aja kali. Nanti juga dia minta maaf sama gue"

Lala pun membeli Pecel Lele makanan favorit Riyan.

Terakhir berteleponan ia mengajak Lala untuk makan pecel lele mang sueb namun Lala tidak bisa sewaktu itu ada tugas kerja kelompok.

Tapi setelah itu, semua perhatian Riyan hilang di telan bumi.





Go AwayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang