Chapter - ^3

185 92 200
                                    

Percayalah, kau tidak sedang hidup sendirian. Ada begitu banyak orang yang peduli padamu. Hanya saja kau belum menyadarinya_

**

" Pagi yang cerah " Ucap Kevin menatap langit yang terlihat sangat biru, matahari bersinar sampai menembus kaca rumahnya.

" Semoga, hari-hariku juga cerah " Lanjutnya kembali.

Dari sudut ruangan tampak sesosok pria paruh baya berumur kurang lebih 60 tahunan sedang memperhatikan Kevin.

" Bukan hanya saja berdoa, tapi juga berusaha " Pria itu berkata yang sontak membuat Kevin berbalik menatapnya.

" Morning pap " Ucap Kevin. Pria itu tersenyum seraya menghampiri Kevin.

" Morning too. Papa dengar harapan kamu tadi " Pria itu menatap Kevin dengan penuh ketulusan.

" Hmm, semoga segera kenyataan "

" Pasti ! " Sahut pria itu yang kebetulan Ayah Kevin bernama Jhonny. Jhonny seorang Single parent. Entah kenapa sebabnya sehingga dia menjadi seorang single parent, Kevin sendiri pun tidak mengetahui Ibunya sekarang dimana.

" Tapi, Jika kamu hanya berdoa tanpa berusaha? Apa akan jadi kenyataan? " Tanya Jhonny kepada anaknya. Kevin tampak bingung belum sepenuhnya mencerna perkataan dari ayahnya tersebut.

" Begini " Jhonny menepuk pundak anak semata wayangnya tersebut.

" Misalnya kamu mau membuat eskrim "

" Kok eskrim kaya anak kecil aja " Protes Kevin. Jhonny tersenyum simpul.

" Dengar dulu, ini kan cuma contoh oke " Ucap Jhonny. Kevin mengangguk saja mendengarnya.

" Nah, kamu tuh mau buat eskrim ceritanya, kamu mau semua rasa yang kamu suka dicampurkan kedalam adonan eskrimnya. Ada vanila, coklat, strowbery dan masih banyak lagi. Tapi, kamu menyuruh orang lain untuk membuatnya. Apakah akan sama dengan ekspetasi kamu? " Jhonny menatap Kevin.

Kevin tampak terdiam, jujur saja Kevin sama sekali tidak mengerti dengan apa yang diucapkan Ayahnya tersebut. Kevin menggaruk telengkuknya pertanda bingung. Jhonny mengerti dengan sikap kakunya sekarang.

" Kaya gini aja, sekarang kamu mau hari ini berjalan dengan baik sesuai apa yang kamu harapkan. Kamu berdoa supaya teman-teman baik sama kamu, guru-guru bangga sama kamu. Tapi kamu tidak berusaha untuk membuat mereka baik dan bangga sama kamu " Kevin menatap Ayahnya.

" Tanpa kamu sadari, jika kamu berpikir seperti itu. Itu tandanya kamu bergantung sama orang lain " Ucap Jhonny, Kevin mulai mengerti dengan perkataan ayahnya.

" Coba kamu buat diri kamu disenangi sama orang lain, buat bangga guru kamu dengan cara apa? Cara belajar dengan tekun, akhlak baik. Pasti guru juga akan bangga kan sama kamu? " Kevin terdiam mememikirkannya.

" Sama hal nya dengan dengan membuat eskrim itu, kalo kamu yang buat eskrimnya pasti kamu juga yang puas, walaupun kamu lelah, baju kamu kotor, belum lagi kalo gagal. Tapi, pada akhirnya kamu akan puas dengan apa yang kamu dapatkan dari usaha kamu sendiri. Bukan begitu? " Kevin mengerjapkan matanya.

Ternyata apa yang diucapkan ayahnya sangatlah benar. Selama ini Kevin selalu menyalahkan orang lain dengan apa yang dia alami selama ini, itu karena dia selalu bergantung dan menuntut orang lain agar bisa sesuai keinginannya.

[  K  E  V  I  N   ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang