Ini sudah pukul 7:40 malam dan aku dalam perjalanan pulang. Hari ini adalah hari sial untukku emm tapi tidak begitu sial, mulai dari terpentok ujung pintu, membersihkan perpustakaan, mengepel ruangan dosen, di tinggal Ali dan Dinah pulang, membantu dosen cantik itu meskipun dia sangat arrogan, mungkin itu sudah di tingkat akut atau over dosis! Dia tau aku pulang karena aku sempat pamit padanya meskipun dia tidak merespon, aku terlalu berharap makanya galaunya berlebihan huhu.
Sebenarnya dia harus bertanggung jawab karena sudah menyebabkan aku pulang malam seperti ini! Bagaimana kalau aku di rampok, atau di perkosa, dia harus bertanggung jawab untuk itu. Hah menyebalkan, bahkan dia tidak membeliku minuman atau makanan, manusia berhati beku."Malam" kataku memasuki rumah
"Ana, sudah malam kamu baru pulang?" Tanya mama
"Iyaa ma, ada banyak yang harus aku kerjakan" jawabku menuju dapur dan menuang air dalam gelas
"Kamu mandi terus kita makan malam, malam ini ada bos papamu yang berkunjung"
"Aku capek ma, nanti aku makan di kamar saja" menaruh gelas kosong bekas aku minum dan berjalan ke arah kamar, satu-satunya yang aku butuhkan adalah TIDUR.
.
.
.
.Waktu berlalu begitu cepat, kini Alana, Dinah dan Ali sudah memasuki semester 2. Tidak banyak yang berubah dari mereka, hanya sedikit lebih dewasa dan semakin menjaga tingkah laku.
"Hubungannya adalah dalam pemasaran, Sales person harus menguasai cara berkomunikasi yang baik, kita lihat disini ada tahapan-tahapan yang harus di perhatikan saat akan menghubungi pelanggan melalui telefon...."
Seperti itulah kira-kira penjelasan dosen Marketing&Sales pada jam pertama(Alana Jasmine)
"Ana mau ikut ke kantin?" Ajak Ali setelah dosen itu keluar dari ruangan
"Boleh, Dinah mana?"
"Dia sudah duluan, dia kan lagi pdkt sama kak Max"
"Hah? Serius?? Dinah?" Tanyaku tidak percaya, apa yang dia lakukan hanya akan mencari masalah. Apalagi Max yang ganteng, putih dan terkenal! Sedangkan dinah yang hah sudah lah, semoga kali ini dia mendapat pangeran yang dia idamkan
"Iyaa, katanya dia sudah 50%" ucapan Ali membuatku menggeleng kepala karena kelakuan sahabatku itu, aku dan Ali langsung ke kantin. Seperti apa yang aku pikirkan, Dinah ada disana sedang bercanda dan tertawa bersama Max!
"Haiii" sapanya ketika melihat kami di ujung kantin, lord aku tidak mau kesana.
"Ana ayoo" ajak Ali seakan tidak mengerti dengan arah pikiranku
"Max ini adalah teman-temanku, yang rambut panjang dan kurus ini namanya Alana Jasmine biasa dipanggil Ana, dan yang rambut pendek berwarna ini namanya Alexa Liliana biasa di panggil Ali"
"Hai, salam kenal Ana dan Ali, aku Max calon pacar Dinah" kalimat itu membuat Ali dan Alana saling berpandangan sebelum akhirnya pesanan datang
"Kalian pesan saja apa yang kalian suka, hari ini aku yang traktir" kata Max kepada mereka berdua
"Dinah, nanti setelah ini kita ke perpus ya, aku mau bicara!" Bisik Alana penuh penekanan
Perpus.....
"Kenapa?" Tanya dinah
"Kamu kasih obat apa sama kak Max?"
"Haha ih mana ada, aku tidak pernah main dukun ya"
"Terus dia kenapa seperti itu?"
"Karena suka!"
"Aku tidak percaya Dinah!"