19

14.4K 969 13
                                    

Sarah pov..

Aku sangat malas hari ini, papa melarangku mengajar dan fokus pada perusahaan. Kata papa umurku sudah 30 dan seharusnya aku sudah menikah, memiliki anak serta fokus pada cabang-cabang perusahaan di luar daerah maupun luar negeri. Ah aku baru ingat sudah 2 minggu semenjak hari kelulusan dan sebentar lagi penerimaan mahasiswa/baru, aku rindu mengajar dan aku rindu anak itu.

"Kenapa kamu lebih memilih jadi pengangguran dari pada ikut papa ke perusahaan?" Tanya Sydney di sampingku, dia sudah bangun ternyata

"Aku tidak mau sibuk, menatap berkas dan kesana kemari menghadiri meeting" jawabku jujur

Dia yang mendengar itu langsung memelukku dari samping dan berkata "aku selalu ada untuk mu, pikirkan apa yang menjadi tujuanmu dan lakukan itu" kalimat yang selalu membuat hatiku tenang, ini sudah 2 tahun aku menggantungnya. Dia sangat ingin menikah tapi aku belum siap, untungnya dia tidak egois

"Apapun itu?" Tanyaku melihatnya

"Iya apapun itu" jawabnya tersenyum menyentuh hidungku menggunakan jari telunjuk

Dia baik, dia juga wanita impian semua orang

"Aku ingin kembali ke kampus" ucapku tanpa jawaban darinya

"Tapi aku rasa sudah terlambat" ucapku kembali

"Syd, dulu waktu kamu meninggalkanku apa yang kamu rasa?" Tanyaku serius pada Sydney

"Kenapa kita jadi membahas masa lalu?" Jawabnya dengan nada sedikit tinggi

"Jujurlah apa yang kamu rasakan, aku cuman bertanya"

"Tapi berjanjilah untuk tidak marah, dulu aku merasa bosan denganmu. Laki laki yang jalan denganku dan memenangkan taruhan itu adalah orang di masa laluku, aku tidak tau dulu saat dia datang kembali membuat semuanya berubah. Aku" belum sempat dia melanjutkan sudah aku potong

"Terus dia dimana?" Tanyaku penasaran

"Aku dengar dia sudah menikah, dan keluarga harmonis"

"Apa kamu memiliki perasaan menyesal?"

"Iya tentu ada, menyesal kenapa aku tidak segera menikah dan bahagia"

"Kamu benar, penyesalan selalu datang terlambat" ucapku bangkit berdiri, memakai baju kaos dan celana panjang jeans serta sepatu. Dia tampak bingung melihatku

"Datanglah ke restoran langganan kita nanti malam pukul 07:00" kataku sebelum benar-benar keluar dari kamar

Sarah pov end..

Sydney pov..

OMG apa yang akan di rencanakan Sarah malam ini, aku terkejut ketika dia tanya tentang hubunganku dan pria di masa laluku, apakah dia sadar sekarang bahwa aku pantas untuknya? Apakah nanti malam dia akan melamarku? Ahhhh aku gugup..

Sydney pov end...

Another place...

Ting..

"Kami menunggumu di restoran China depan Club nanti malam, traktir kami atau lo dan kami end wkwk" seperti itulah bunyi pesan Dinah yang di terima Ana

"Ma, pa aku nanti malam makan di luar ya" ucap Ana meminta izin

"Tentu saja, jangan pulang malam ya" jawab Ayah

"Siap komandan"

"Bagaimana persiapanmu?" Tanya ayah menurunkan kacamatanya

"Sudah 75%"

"Segera persiapkan semuanya, Australia bukan negara dengan sistem kuliah seperti di kampus lamamu, dan jangan sampai mengecewakan karena ini beasiswa bukan dana pribadi"

Miss Sarah (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang