G A L A M [4]

50 9 1
                                    

"Siomay gue sat!" kata Matthew pada Devan yang baru saja mengambil siomay miliknya.

"Bagi dikit pelit banget lo"

"Jordan belom balik?" tanya Galam sambil membuka minuman kaleng.

"Belom, belom selesai kali" jawab El.

"Tai lo dan! gue yang cape lo nyapunya dikit" kata Gey sambil ngos ngosan.

"Itu kan salah lo, gue ikutan juga gara gara lo" Jordan membela dirinya.

Gey mengambil minuman kaleng diatas meja dengan asal.

"Gey sialan! minum gue!" Devan sewot.

"Haus gue, mau mati nih ntar lo kesepian kalo gue mati"

"Mending lo mati sih" jawab Devan.

"Guru gila! gak kira kira ngasih hukuman" kata Jordan sambil mengibaskan bajunya gerah.

"Mending bu Marina lo jadiin pacar Dan, kan ada untungnya buat kita kita gak pake di hukum lagi" kata Alean.

"Nah bener tuh. Bu Marina single noh dan" Matthew ikut ikutan.

"Bonus. Sudah berpengalaman" kali ini Galam yang berbicara.

"Najis gue sama janda. Cogan cakep kaya gue cocoknya sama Crhistin" kata Jordan

"Masih ngarep aja lo balik sama Christin, inget bro dia udah punya cowo"

"Paling gamon" singkat El.

"Setau gue di Itali gaada dah bahasa gituan" kata Jordan.

"Jordan gamon 'GAGAL MOVE ON'
sama Christin" kata Gey kencang membuat seluruh isi kantin menengok kearah gerombolan cowo itu.

"Sialan lo. Gue udah move on kali" sewot Jordan.

"Bangsat!"

BUGH!

"Gausah sok jagoan lo anjing!"

Suara ramai ramai itu membuat 8 cowo itu menengok. Sedang terjadi perkelahian disana, Galam dan teman temannya berdiri dan menembus kerumunan ramai itu.

"Ada apa ini woi!" Kata Galam berteriak.

Dua laki laki itu sudah sangat kacau, bajunya sudah berantakan, rambutnya acak acakan, dan wajah mereka babak belur.

"Ngapain lo berdua berantem! mau jadi jagoan?!" Galam berteriak lagi.

"Dia duluan!" kata salah satu laki laki itu.

Sepertinya laki laki ini adalah adik kelasnya, pikir Galam.

"Gue gak bakal mulai kalo lo gak duluan!" laki laki yang satu lagi menyahut.

"Lo duluan anjing!" kata cowo bermata coklat itu ingin menjotos cowo didepannya ini.

Galam melerai keduanya, dengan sekali tarikan Galam menarik lengan cowo itu agar kembali ketempatnya.

"Nama lo?" tanya Galam.

"Karel" jawab cowo bermata coklat itu.

"Udah sana lo berdua pergi! gausah bikin keributan lagi, ini sekolah! bukan tempat ribut!" kata Galam menyudahi

"Yang lain bubar!" Jordan mengistruksi murid yang sedari tadi menonton.

"Heran gue, gak elite banget berantem di sekolah" kata Jordan.

"Bocah baru puber dan" El menambahkan.

"Lo bisa ngomong?"

***
Segini dulu hehe, jangan lupa vote!

G A L A MTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang