01,5

19 11 0
                                    

Happy reading!

× × ×

Gadis itu mulai memasuki koridor yang sekarang sudah ramai dengan orang-orang yang memakai almamater osis sambil berjalan cepat seolah tidak ada waktu lagi--

--lanjut, gadis itu menuju sebuah ruangan yang sudah banyak sekali orang disana. Termasuk orang-orang yang memakai almet osis-

Ketika ingin menuju ruangan, gadis itu tidak sengaja menabrak seseorang. Aroma tubuhnya sejuk, badan-nya tegap,kedua tangan-nya dimasukan ke saku celana. Pria itu diam sambil melihat kebawah.

Ya,gadis itu. Gadis itu jatuh karna postur badan yang tidak terlalu gemuk tidak juga terlalu kurus. Ukuran yang pas untuk seusianya jika di terjemahkan dalam bahasa yang lebih keren adalah bodygoals .

Pria itu hanya berdiri tanpa ingin mengulurkan tangan. Menunggu gadis itu bangun sendiri dan meminta maaf. Tapi percayalah, bukannya minta maaf gadis bertubuh indah itu malah ingin memaki pria tersebut. Pascalnya, pria itu benar-benar membuatnya sewot.

Segera gadis itu bangun dan mulai mempersiapkan kata-kata yang pedas.

"Kamu,bisa jalan gak sih! Kamu tau?adab ketika cewek jatoh harus diapain?"kata gadis itu dengan nada sebal ingin sekali gadis itu --ralat Andira-- ingin memakan hidup-hidup pria yang sedang berada dihadapannya.

"Udah?"jawab pria itu. "Jalan itu pake kaki bukan pake mata-- emang ada adab buat nolongin cewek jatoh? Gue pikir, lu terlalu manja kalo pengen gue tolongin." lanjutnya ketus.

"Apa-apaan nih-- kamu pikir aku manja? Kamu emang gak pernah diajarin sama orang tua kamu kalau bicara sama orang harus sopan-- kalo orang jatoh tolongin!"

"Kenapa gue harus sopan sama lu?-- lagi pula lu yang nabrak gue tadi. Jadi, ngapain gue tolongin lu?, buang-buang waktu gua."jawabnya santai tapi dengan nada dingin seolah tidak suka dengan Andira-- tunggu?siapa namanya?Andira? Apa ini sebuah keajaiban? Atau bahkan kebetulan namanya sama dengan dengan gadis didepannya?--   entahlah.

"Argh terserah deh prustasi aku sama kamu. Sebagai anak yang tahu diri, kalo aku yang salah aku minta maaf"kata Andira angkuh-- lalu, berlalu meninggalkan pria yang tadi  dihadapannya itu

Tanpa gadis itu sadari. Kini Ia dan Pria itu lebih tepatnya Andra Alaska menjadi sorotan siswa siswi yang berada di dalam ruangan tersebut.

×××

Andra Alaska, seorang pria yang dipercaya oleh guru untuk menjabat menjadi ketua osis. Dia merupakan salah satu most wanted disekolah. Pria itu sama sekali tidak memilih teman. Bahkan, Ia berteman dengan beberapa anak nakal di sekolahnya. Anehnya,pria itu sama sekali tidak mengikuti jejak teman se-pergengannya. Ia lebih memilih menjadi anak yang taat aturan disekolah-- sebenarnya bisa saja seorang Andra Alaska menjadi nakal. Tapi,niat tersebut Ia urungkan dengan alasan sejujur-jujurnya.

Kini, Pria itu tengah duduk di kantin sambil membaca suatu buku lama-- seperti sastra jadul atau sebagainya.

"Ndra," panggil Leon pada Andra.

"..." bukannya menjawab, Ia hanya melirik sekilas kearah Leon-- seolah berkata, "kenapa-?"

"Yaelah kaku banget monyet," jawab Leon lagi pada orang didepannya itu-- Leon bersumpah jika Andra bukan sahabatnya Ia akan langsung memakan Andra hidup-hidup [eh?pedopil? Hehe]

"Ttp*"jawab Andra-- dia gak emosi sama sekali jika dipanggil monyet oleh sahabatnya, bahkan Andra juga memanggil mereka seperti itu jika sedang terganggu oleh mereka.

"Ntar aja lah mager ngomong gua, tunggu Arga sama Samudra dulu"kata Leon yang sontak diberi pelototan oleh Andra.

"Eits-- tenang dulu bro,"kata Leon sambil cekikikan melihat tingkah Andra seperti itu. tandanya, Andra sudah kesal dengannya.

Tidak membutuhkan waktu lama dua orang pria, langsung muncul seperti sihir-- sungguh ajaib bukan?, siapa lagi jika bukan Arga dan Samudra-- itu sudah pasti.

"Dari jauh nih ye,gua denger tadi ada yang nyebut nama gua. Siape tuh" ucap Samudra dengan logat sok dibetawi-kan.

"Halah gaya kambing."kata Arga yang segera menoyor Samudra.

"Bangke"jawab Samudra sambil cengengesan tidak jelas-- dan segera duduk diikuti dengan Arga

"Tadi,lu mau ngomong apaan?" kata Andra to the point.

"Kaga, tadi gua denger lu nabrak cewek? Cakep gak sih?" tanya Leon gadanta.

"Gak penting buat gue jawab" jawab Andra-- langsung menutup buku yang sedari tadi Ia baca sambil berdiri. "Gue ke Aula dulu ada urusan" katanya, langsung meninggalkan mereka.

Arga dan Samudra hanya bisa tertawa melihat nasib temannya yang satu ini--

× × ×

Hai,gaje ya? Yaudah deh gak apa-apa.

(*)Ttp = to the point

.

.

.

By the way,5 coment saya up cerita ini thank's! [Ngarep banget gitu ada yang mau coment haha]

h o p e  y o u  e n j o y.

change.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang