03,5

16 8 1
                                    

Happy reading!

× × ×

Arga Devano, seorang cowok most wanted dengan kenakalannya. Bisa dibilang, dia tertarik dengan Andira-- teman adiknya itu.

Kalian percaya love at first sight?. Dan mungkin itu yang di rasakan seorang Arga.

Dengan tenang Ia memasuki gerbang. Untung saja, satpam tadi sedang membawa mobil Andira ke gedung sebelah. Jadi, Ia gak perlu repot-repot memanjat gerbang belakang dan berakhir di ruang bk. Walaupun, dia berteman dengan Andra tapi tetap saja sahabatnya itu lebih taat pada peraturan dibanding pertemanan. Hah payah-- pikirnya jika Andra seperti itu.

"Eits, Bro!" serunya setelah sampai di kelas.

"Tumben langsung masuk kelas, gak ada niatan mau bolos?" tanya Leon to the point.

"Lu pikir, gue itu lu? Kagak lah bray, ntaran aja bolosnya," jawab Arga santai.

"Weh,weh. Ada gosip baru," ucap seorang pria yang datang menghampiri mereka. Pria itu begitu heboh hingga satu kelas melihatnya-- siapa lagi jika bukan Samudra?.

"Berisik banget ada apaan sih?" tanya Leon sambil sesekali menempeleng Samudra.

"Ah elah, lu tau gak? Gue udah dapet kontaknya si Andira coy!" teriaknya heboh.

"Bangke, gue kira apa. Kalo itu juga gue ada-- Udah chatan malah." ucap Arga santai.

"Wah anjir, ngegas banget lu anjay!" asli, jika Samudra bukan sahabat mereka otomatis Samudra akan langsung kena sasaran bullying oleh mereka.

"Yoi,"

"Demen lu sama dia?" sekarang Andra yang angkat bicara.

"Yoi" jawab Arga dengan mantap.

"Jangan cemburu Ndra, bersaing secara sehat aja!" kata Leon sambil melirik kearah Andra

"Gue gak suka dia," jawab Andra.

"Halah muna lo-- gini deh, gue tantang buat lu berdua deketin mereka. Yang kalah, bakal traktir yang menang selama satu bulan lamanya-- gimana?" tawar Samudra yang langsung dihadiahi tatapan dingin dengan Andra dan Arga.

"SETUJU!" kata Leon menyetujuinya.

Jujur saja, Andra tidak suka memainkan hati wanita. Jangankan Andra, Arga sekalipun yang terkenal playboy. Gak pengen bikin orang yang dia sukai sakit hati kalau tahu.

"Ah cupu lu monyet!" seru Samudra pada kedua pria yang masih mematung itu.

"Gak, gak setuju gue!" tolak Arga serius.

"Sama, gue juga gak setuju" kali ini Andra yang menolak.

"Cih! Cupu banget najis" kata Leon yang sepertinya sengaja memancing mereka.

"Bangsat," jawab Arga yang sepertinya sudah tidak sabar ingin melayangkan satu pukulan untuk sahabatnya ini.

"Eits, tenang bro. Yaudah kalau gitu kita aja lah, Yon!" seru Samudra yang langsung diahadiahi tatapan dingin oleh Arga. Sungguh, pria itu benar-benar kesal saat ini. Tapi, Andra hanya terdiam. Ya, setidaknya pria itu tidak jadi memainkan hati wanita. Sedangkan Leon, dia sudah tersenyum miring melihat Andra begitu emosi. Jujur, jarang sekali Andra bersikap seperti ini.

"Setuju lah gua!" itu kata yang terlontar begitu saja dari mulut Leon. Argh, Arga bersumpah akan menjaga gadis itu. Agar tidak menjadi sasaran empuk teman-temannya.

× × ×

Disisi lain, beberapa gadis kini sedang berbincang dengan asik dibangku kantin itu. Suasana kantin memang begitu ramai saat ini. Mungkin, karna memang ini adalah istirahat pertama(?)

"Jadi kalian udah ngincer siapa nih?" mulai Anette.

"Ah bahasa lo ngincer aja Nette,"sahut Andira sambil menatap gadis itu jijik seolah berkata "sok-baku-lo-anjir" dan seketika tawa mereka pecah.

--Sampai pada akhirnya, segerombolan pria datang. Sepertinya, mereka most wanted? Itu bisa terlihat dari gaya mereka jalan dan banyaknya pasang mata yang melihat kagum-- Ah bisa ditebak sekali jika yang mengagumi mereka adalah kaum hawa bukan?.

"Eh? Itu Arga kan?" tanya Tania ketika melihat salah satu dari mereka.

"Wah Anjay! Abang lu temenan sama tuh ketos njir," sekarang Anette yang bicara dengan tatapan kagum. Sedangkan Syeline? Dia hanya menatap Anette datar seolah berkata "biasa-bisa-?".

"Iya itu Arga-- apaan sih, biasa aja kali!" serunya ketika melihat Anette yang begitu lebay. Anette memang aneh kadang bertingkah jutek, kadang bertingkah jahil, dan sekarang? Ia justru bertingkah seolah anak yang baru pertama kali melihat cogan?

Anette hanya diam sekarang. Bayangkan, sudah berapa kali dia skakmat didepan mereka. Padahal, yang biasa skakmat adalah Tania.

"Kok, mereka kayak ngearah kesini?" sekarang Andira yang angkat bicara.

"Eh iya? Ngapain tuh bocah." kata Syeline dengan raut wajah bingung.

Dan ya, segerombolan pria itu datang mendekati meja mereka. Awalnya, Andra dan Arga tidak ingin. Tapi, yasudahlah mereka ikut saja permainan dari Samudra dan Leon dengan berat hati.

"Eh? Boleh gabung gak dek?" kata Samudra yang langsung dihadiahi tatapan seolah ingin bertanya dari mereka.

"Gak," jawab Syeline ketus. Ah ya! Sudah dipastikan Samudra ingin merayu salah satu temannya-- Itu sudah pasti.

"Eits, adeknya Arga galak juga ya kayak abangnya barusan," ucap Samudra sambil nyentuh dagu Syeline. Tapi, langsung ditepis oleh Arga. Ia tidak mau adiknya menjadi sasaran juga.

"Tuh kan galak,"

"To the point aja kak, ada apa ya?" ucap Tania lembut. Ah ya, Tania ini memang lembut.

"Nah cakep nih gue demen adek kelas yang sopan kayak gini." ucap Samudra, "Jadi gini, boleh dong kita gabung." lanjutnya.

"Gak,"
"Ya,"

Mereka bertiga menjawab tidak. Tapi, anehnya Tania menyetujui itu.

"Gak ada salahnya kan berbagi tempat? Lagi pula kantin hari ini penuh banget" jelas Tania. Yang langsung dijawab dengan anggukan pasrah oleh mereka bertiga.

Akhirnya, keempat pria tadi langsung duduk. Tapi, Leon dan Samudra sepertinya begitu rusuh? Bagaimana gak rusuh, bahkan mereka berdua berebut di satu bangku yang dekat dengan Andira. Argh, begitu niat bukan?.

"Awas kek gue duluan yang disini."

"Gue duluan anjay,"

"Cogan cocoknya disebelah cecan,"

"Cogan babe lu!"

"Bacot anjay, minggir lu ah elah"

"Lu yang ba--" belum sempat berbicara omongan Leon sudah terputus karna teriakan seseorang

"Berisik kalian berdua!" ya, Anette berteriak pada mereka. Dan tidak lupa gebrakan meja itu.

Sungguh, Andira yang begitu risih bahkan sudah ingin tertawa saat ini. Begitupun juga yang lainnya. Hanya Andra yang masih stay dengan tatapan datar. Ah tidak juga, Andra sebenarnya ingin tertawa. Tapi, Ia tahan karna ada Andira disini. Ah apa ini? Mengapa dirinya menjaga image didepan wanita ini? Apa Ia menyukai Andira? Tidak, tidak akan.

× × ×

Tbc,

Mau ngegantungin kalian ah wkwk

See you on next chapter guys.

H O P E  Y O U  E N J O Y
THANKYOU
S
E
E

Y
O
U

S
O
O
N

.

change.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang