Bangun dipagi hari sudah menjadi kebiasaan Kinara dari kecil, ia mengerjakan semua pekerjaan rumahnya dengan sangat telaten.
Drrrtttt...
Sebuah panggilan masuk dari ponselnya terdengar, Kinara melirik nama yang tertera pada layar posenya, dan benar dugaannya, Jack menelpon sepagi ini.
Memang semenjak mereka bertemu, Jack selalu mengirim pesan maupun menghubunginya yang tidak kenal waktu, Kinara hanya menganggap itu sebagai hal yang wajar tidak beranggapan yang lainnya.
"Hallo.."
"Sudah bangun??"
"Sudah"
"Nanti aku jemput jam 7"
"Baiklah, terima kasih"
"Sama-sama cantik"
Kinara menarik nafas dalam-dalam entah untuk yang keberapa kalinya, ia merasa ada yang aneh dengan sikap Jack tapi sesegera mungkin ia membuang jauh-jauh pikiran itu.
Jam sudah menunjukkan pukul 07.00, ia sudah siap dengan Pantsuit dan rok pendeknya, ia lalu memakai heels hitam yang selalu menjadi langganannya.
Sebuah notif berupa pesan dari Jack muncul dilayar ponselnya.
'Aku sudah didepan apartemen mu'
Kinara mempercepat langkahnya menuju pintu lift, dan akhirnya ia tiba dilantai loby, ia melihat mobil Jack sudah berada diparkiran apartemen.
Jack melambai kepada Kinara, ia begitu tampan dengan balutan tuxedo hitam dan kemeja putihnya lengkap dengan dasi bercorak senada menjadikan pemandangan indah dipagi hari.
Senyuman tidak lepas dari wajah tampannya ketika Kinara menghampiri Jack, membuat Kinara terpaksa harus menahan rona merah pada pipinya.
Mereka menuju kantor dalam diam, tidak ada yang membuka pembicaraan membuat Kinara merasa canggung berada dekat Jack berlama-lama, berada satu mobil dengan Jack membuat pikirannya entah kemana.
Mungkinkah ini perasaan sesaat dan akan hilang ketika ia sadar akan dirinya yang tidak mungkin pantas mendapatkan posisi itu, iya seorang kekasih Jack.
"Sudah sampai, apakah kamu ingin melamun terus seperti itu?"
"Hah, emm... Terima kasih telah mengantar ku Jack"
"Sama-sama"
Ketika Kinara hendak turun tiba-tiba tangannya ditarik oleh Jack.
"Ada apa Jack??" ucap Kinara kaget lalu berbalik dan duduk ditempatnya tadi.
"Bolehkah aku berbicara sebentar?" pinta Jack.
"Boleh"
"Aku..."
Tiba-tiba ponselku bergetar dan membuat Jack menutup kembali mulutnya tidak lagi melanjutkan kata-katanya.
"Maaf, ini dari atasanku"
"Iya tidak apa-apa"
"Aku harus segera kesana, banyak pekerjaan yang harus aku selesaikan, permisi"
Kinara berjalan kedalam kantornya dan sesegera mungkin untuk sampai di meja kerjanya, karena pekerjaannya hari ini cukup banyak.
Setelah berjam-jam berkutat dengan berkas-berkas penting yang harus diselesaikan, akhirnya ia menyelesaikan pekerjaannya dengan tepat waktu dan mengantarkannya ke ruangan atasannya.
Gugup menghiasi wajahnya saat sampai didepan pintu ruangan atasannya, ia menarik nafas dalam-dalam dan membuangnya kasar lalu mengetuk pintu tersebut terlebih dahulu dan terdengar suara dari dalam ruangan memperingatkannya untuk masuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Partner Bastard (HIATUS)
Romance#51_roman (190719) #28_Romantis (230719) #15_mostwanted (09092019) Warning!!! konten Dewasa, harap bijak dalam membaca Novel ini dilanjutkan dari Novel pertamaku yang berjudul My Boy Is Savage