🏡 *BEBERAPA ADAB BERTAMU DALAM SUNNAH YANG WAJIB KAMU PERHATIKAN !! (Bagian 2)*
*Chanel Telegram :* http://t.me/Manhaj_salaf1
✍🏻 Oleh Ustadz Berik Said Hafizhahullah
⏺ *Adab Bertamu Dalam Sunnah*
◽ *ADAB KELIMA*
_Mengetuk rumah shohibul bait saat bertamu hendaklah tak terlampau keras_• Dalil
Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu menceritakan:أنَّ أبوابَ النبيِّ صلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ كانت تُقرعُ بالأظافيرِ
*“Dahulu kami mengetuk pintu rumah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam itu dengan kuku-kuku kami“.*
_[HR. Bukhari dalam Aadaabul Mufrod [I:364]; Kata al Albani rahimahullah dalam Shahih Adabul Mufrod [824] : “Shahih“]_🎙 Menjelaskan hadits di atas, maka berkata al Hafizh rahimahullah:
وهذا محمول منهم على المبالغة في الأدب،
_Ini menunjukkan betapa sahabat amat_ *memperhatikan masalah adab.*
وهو حسن لمن قرب محله من بابه،
'''Dan (mengetuk pintu dengan kuku-kuku) bagi yang (diketahui) tuan rumahnya berada dekat dengan pintu rumahnya;'''
أما من بعد عن الباب بحيث لا يبلغه صوت القرع بالظفر فيستحب أن يقرع بما فوق ذلك بحسبه.
*Adapun bagi yang pintu rumahnya jauh sehingga diperkirakan tak akan bisa terdengar kalau mengetuk pintu rumah hanya dengan kuku, maka disukai bagianya untuk mengetuk rumahnya dengan selain kuku, yang lebih dari kuku yang diharapkan tuan rumahnya bisa mendengar ketukan pintunya “.*
_(Fathul Baari XI:38)_Hikmah dari ini sebenarnya jelas, *yakni agar tak mengagetkan shohibul baitnya.*
◽ *ADAB KEENAM*
_Tamu tidak boleh melihat langsung kedalam ruang tamu shohibul bait__Maksudnya, jika kita berkunjung ke rumah orang, maka saat kita sudah berada di rumah shohibul bait,_ *hendaklah kita berdiri di sisi kanan atau kiri pintu rumah shohibul bait, atau lebih baik lagi dengan membelakanginya dan jangan melihat ke pintu depannya langsung, sebab dikhawatirkan bisa saja istri shohibul bait atau anak perempuannya yang di sana belum memakai hijab dan kita akan bisa melihatnya langsung.*
Maka *tundukkan mata kita dulu sebelum ada izin masuk dari shohibul bait.*
Lebih parah lagi kalau kita membuka tirai rumahnya langsung atau nylonong langsung masuk ke rumahnya *walau dia teman akrab kita.*
• Dalil masalah ini ,
Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:مَنْ كَشَفَ سِتْراً فَأَدْخَلَ بَصَرَهُ فِي البَيْتِ قَبْلَ أَنْ يُؤْذَنَ لَهُ، فَرَأَى عَوْرَةَ أَهْلِهِ،
_"Barangsiapa berani mentingkap tirai rumah orang lain, lantas ia melihat kedalam rumah tersebut sebekum ia mendapat izin, lalu ia akhirnya melihat aurat penghuni rumahnya (shohibul bait)._
فَقَدْ أتَى حَدّاً لاَ يَحِلُّ لَهُ أنْ يَأْتِيَهُ،
*Maka sungguh berarti ia telah melanggae batas aturan yang tidak halal baginya melanggar aturan ini*
لَوْ أَنَّهُ حِينَ أَدْخَلَ بَصَرَهُ اسْتَقْبَلَهُ رَجُلٌ، فَفَقَأَ عَيْنَهُ مَا عَيَّرْتُ عَلَيْهِ،
Andai saja saat tamu itu melihat ke dalam rumah (tanpa izin dulu dari shohibul bait dan tak menundukkan pandangannya) lalu penghuni rumah (shohibul bait) menghadapinya, kemudian *mencolok mata tamunya yang seperti itu, maka aku tak akan menyalahkan tindakan penghuni tersebut.*
وَإِنْ مَرَّ رَجُلٌ عَلَى بَابٍ لا سِتْرَ لَهُ غَيْرِ مُغْلَقٍ،
Namun bila seseorang melewati *rumah yang pintunya tak ada tirainya dan juga taj tertutup (pintunya.*
فَيَنْظُرُ لا خَطِيئَةَ عَلَيْهِ،
Lantas *(tanpa sengaja–pent) ia melihatnya, maka tak ada dosa baginya.*
إِنَّمَا الْخَطِيئَةُ عَلَى أَهْلِ البَيْتِ
Akan tetapi *dosa itu akan menimpa bagi penghuni rumah (yang tak memasang tirai atau tak menutup pintu rumahnya sementara dia tahu mungkin istri atau anaknya perempuan yang umurnya tak sedang mengenakan hijabnya)."*
_[HR. Turmudzi [2707]._
_Pada awalnya Syaikh al Albani rahimahullah melemehahan hadits ini dalam Dho’if at Turmudzi [2707]; namun beliau kemudian ruju’ dan menyatakannya shahih dalam as Shahihah [3463]_🎙 Sementara dalam hadits lain Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
لَوْ أَنَّ رَجُلًا اطَّلَعَ عَلَيْكَ بِغَيْرِ إِذْنٍ،
_“Bila ada seseorang yang mengintip (rumah) mu tanpa izin,_
فَخَذَفْتَهُ بِحَصَاةٍ، فَفَقَأْتَ عَيْنَهُ
_Lalu kamu melempari dua dwngan batu, bahkan lalu kamu congkel matanya,_
مَا كَانَ عَلَيْكَ مِنْ جُنَاحٍ
*Maka kamu tak berdosa.“*
• Dalam riwayat lain di ujung redaksi hadits itu:
فلا دِيَةَ لهُ ولا قِصاصَ
*Tak ada denda dan taj ada qishosh bagimu (dengan tindakanmu melukai si pengintip itu -pent).*
_[HSR. Bukhari [6902]; Muslim [2158]; Abu Dawud [5172]; an Nasa’i [4860] dll, dengan sedikit perbedaan redaksi]_◽ *ADAB KETUJUH*
_Jika tuan rumah menanyakan identitas tamu, maka sang tamu wajib menyebutkan identitas nama dirinya_• Dalil
Jaabir' bin Abdillah radhiyallahu ‘anhu menceritakan:أتَيتُ النبيَّ صلَّى اللهُ عليه وسلَّم في دَينٍ كان على أبي، فدقَقتُ البابَ،
”Aku pernah mendatangi (rumah) Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam lantas aku mengetuk pintu.
فقال : ( مَن ذا ) .
Beliau bertanya (dari dalam rumahnya –pent) :
_“Siapa (yang mengetuk pintu ini)?”._فقلتُ : أنا،
Aku menjawab :
_“Saya“ (tanpa menyebut nama diri -pent)._فقال : ( أنا أنا ) . كأنه كرِهَها .
Lalu beliau berkata :
_“Saya, saya”. Sepertinya beliau tidak suka (hanya berkata saya, saya, yang beliau maukan adalah_ *menyebut nama* –pent)."
_[HSR. Bukhari 6250; Muslim 2155]_*Boleh mengenalkan diri ini dengan julukan dia yang sudah dikenal selagi tak bermaksud membanggakan diri. Hal ini telah banyak disebutkan para ulama.*
_Insya Allah Bersambung..._
Walhamdu lillaahi rabbil ‘aalamiin, wa shallallahu ‘alaa Muhammadin …
🔰 @Manhaj_salaf1
•┈┈•••○○❁🌻💠🌻❁○○•••┈┈•
Mau dapat Ilmu ?
Mari bergabung bersama *GROUP MANHAJ SALAF*📮 *Telegram :* http://t.me/Manhaj_salaf1
📱 *Whatshapp :* 089665842579
🌐 *Web :* www.dakwahmanhajsalaf.com
📷 *Instagram :* bit.ly/Akhwat_Sallafiyah
🇫 *Fanspage :* fb.me/DakwahManhajSalaf1Share, yuk! Semoga saudara² kita mendapatkan faidah ilmu dari yang anda bagikan dan menjadi pembuka amal² kebaikan bagi anda yang telah menunjukkan kebaikan. آمِينَ.
KAMU SEDANG MEMBACA
Let's Go To Hijrah, Because Hijrah Is Beuaty
RandomSemoga bisa bermanfaat buat teman-teman yang sedang, ingin, dan dalam proses hijrah. Mari kita memperbaiki diri kita menjadi lebih baik lagi. *saya mengambil dari berbagai sumber...ada yang saya ambil dari GC di Wa (kajian fikih), *ada yang saya am...