Setelah 25 menit perjalanan yang didominasi ocehan Sarada, akhirnya mereka sampai di taman bermain. Sasuke segera memarkirkan mobilnya, lalu menggandeng Sarada memasuki taman. Sebelum itu, ia harus membeli tiket terlebih dahulu.
Hari ini hari Kamis, jadi antrian tiket tak terlalu panjang. Ia memang pandai mengatur strategi agar taman tak terlalu ramai.
"Papa, kenapa lama cekali?" Rengek Sarada yang berada di sampingnya.
"Sabar, Princess. Kita harus mengantri. Jika tidak, kita tidak boleh masuk. Kau paham?" Jelas Sasuke lembut.
Sarada mengangguk pasrah lalu berjongkok. Tangannya diletakkan di atas lutut untuk menopang dagunya.
Mengerti jika putrinya kelelahan, Sasuke segera menggendong Sarada.
"Kau lelah,hm? Kita bahkan belum memulai petualangan. Princess harus semangat!" Sasuke menyemangati Sarada yang memeluk lehernya.
Sekitar 10 menit, barulah mereka mendapatkan tiket. Sasuke langsung mengajak Sarada ke kedai es krim agar semangat putrinya kembali. Dan benar saja, Sarada langsung meminta diturunkan dan berlari menuju penjualnya.
"Halo cantik." Sapa si penjual wanita yang terlihat cukup muda.
Sarada mendongak sejenak dan tersenyum. Lalu kembali menatap jajaran es krim yang menggugah selera. Sasuke menggendong Sarada lagi agar putrinya lebih mudah memilih es krim.
"Silakan, tuan. Adiknya cantik sekali, persis seperti kakaknya yang tampan." Puji si penjual sedikit menggoda.
Sasuke menatap penjual itu dengan kikuk, "Aa..dia ini putriku." Terangnya.
Penjual tersebut memerah, sepertinya ia sangat malu. Namun Sasuke berusaha memaklumi, memang salahnya yang berdandan seperti ini.
"Ah, maafkan saya, tuan." Ucap si penjual.
Sasuke hanya tersenyum tipis.
"Papa, aku mau ini." Tunjuk Sarada pada es krim berwarna soft pink.
Sasuke mengikuti arah pandangan Sarada, "Kau mau yang ini?"
Sarada mengangguk semangat, "Hmm..yang ini sepelti mama." Ucapnya sambil tertawa.
Sasuke terkekeh pelan, es krim berwarna soft pink itu memang mirip seperti rambut istrinya.
"Aku ambil yang ini." Ucap Sasuke pada si penjual.
Si penjual segera mengambilkan permintaan pelanggannya, "mau tambahan strawberry, tuan?"
"Kau mau strawberry?" Tawar Sasuke pada Sarada.
Sarada mengangguk, si penjual kemudian menambahkan beberapa potong strawberry lalu memberikannya pada Sarada. Sasuke menurunkan Sarada lalu mengambil dompetnya untuk membayar.
.............
"Princess, ingin main apa?" Tanya Sasuke sambil menggandeng Sarada yang sibuk dengan es krimnya.
Sarada mendongak, mulutnya penuh noda es krim. Sasuke tersenyum melihatnya, ia menghapus es krim yang belepotan di mulut putrinya dengan sehelai tisu.
"Aku mau menghabiskan ec klim dulu." Jawab Sarada.
"Baiklah, mari kita cari tempat duduk kalau begitu." Ajak Sasuke.
Mereka berjalan dengan gembira tanpa sadar bahwa para kaum hawa menatap Sasuke penuh damba.
"Ahh.. Mereka manis sekali."
"Kakak yang menggemaskan."
"Aku ingin jadi adiknya."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Best Papa Suke(END)
FanfictionDisclaimer: Masashi Kishimoto Pairing: Sasusakusara Rate:T Typo,ooc,dsb. Cerita ini murni milik saya. Gambar diambil dari berbagai sumber. Apa jadinya jika seorang Uchiha Sasuke, pengusaha sukses yang terkenal dengan sikap dingin dan tegasnya harus...