Ikut denganku, Eren (2)

286 25 14
                                    

-=Attack On Titan : Tales Of Ancient =-
'Ikut Denganku, Eren'
2



Eren berjalan kikuk tepat beberapa meter dibelakang Erwin. Pikirannya melayang entah kemana, memikirkan kejadian barusan membuatnya sedikit sakit kepala. Hari ini dia bertemu dengan pasukan pengintai dan Eren hanya diam seribu bahasa. Padahal Eren ingin sekali bisa bergabung kedalam pasukan itu.

Duk !

Eren mundur beberapa langkah sambil mengusap kepalanya yang habis bertubrukan dengan tubuh seseorang.

"Aduh"

"Kau tidak apa-apa ?"

"Tidak apa-apa, Erwin Danchou" Eren nunduk-nunduk meminta maaf karena memang salahnya berjalan sambil bengong.

"Kau mau kemana ?" Erwin bertanya dengan senyuman yang tidak pernah lepas dari pertama kali mereka bertemu. Membuat Eren canggung. Berbeda dengan si Buntet itu.

"Aku mau ke kelas" Eren menunjuk lorong tepat dihadapannya.

"Ah, berarti kita berbeda arah. Aku akan ke ruangan Keith Shadis. Kita berpisah disini. Sampai jumpa Eren, dan hati-hati" Erwin tersenyum lalu melangkah mengambil lorong sebelah kanan sedangkan Eren hanya menatap kepergian Erwin dengan diam.

"Hati-hati ?" Eren bergumam tidak jelas.

"Ereeeeeeeeeeeen" suara cempreng khas Hanji menggema di lorong itu.

Hanji langsung melompat dan memeluk Eren dengan gemas membuat Eren sulit bernafas. Melihat perlakuan Hanji seperti sudah mengenal Eren ratusan tahun yang lalu. Atau jangan-jangan..

"Eren , jadilah partner ku"

Sudah aku duga..

Hanji tetap bersikukuh mendapatkan Eren untuk penelitian nya. Sekali Hanji penasaran dengan suatu hal, dia akan mencari tahu sampai ke akar-akarnya. Kalau bisa sampai ketanah dan cacing-cacing nya.

Hanji melepaskan pelukannya dan menatap Eren tajam , senyuman renyah nya terlukis aneh membuat Eren tidak enak hati.

"Partner untuk apa, Hanji ?" Eren bertanya pelan. Dia jadi teringat Levi yang juga ingin memiliki nya ? Memangnya ada apa pada diri Eren .

"Itu anu, Ng.." Hanji kebingungan mencari alasan. Kalau mengatakan Eren akan dijadikan bahan penelitian nya pasti dia akan menolak mentah-mentah.

Aha !

Hanji mencengkram kedua pundak Eren dengan kencang. Lalu menatap Eren dengan mantap seakan-akan memastikan sesuatu.

"Aku akan mengajarimu berbagai macam mantra dan membuatmu menjadi orang yang hebat" ucap Hanji meyakinkan.

"Eh ?"

"Eren"

"Ereeen"

Seorang gadis berambut hitam sepundak berlari dan memeluk Eren lalu disusul bocah berambut pirang mirip jamur.

"Eren kau tidak apa-apa ? Apa ada yang terluka ? Apa kau di interogasi ? Apa ada yang menyakitimu ? Aku dengar kau dianiaya seseorang. Apakah dia ?" Sang gadis menatap Hanji tajam, gemerlatuk giginya terdengar jelas tanda gadis itu sangat jengkel.

Attack On Titan : Tales Of AncientTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang