cas 6

40 5 0
                                    

Belum pernah hatiku berdegup cepat seperti ini.
Seperti ada aliran kejutan aneh ditubuhku. Agak panas. Nafasku menjadi berat.
Aku tidak mengerti tubuhku tidak mengikuti keinginanku.

"Diem"  cetusnya
"Kenpaa gue harus diem?". Tanyaku yang penuh pertanyaan
"Diem dulu". Jawabnya singkat lagi
"Apaan sih hwall". Kataku yang bertambah kesal
"Dieeem kataku". Timpalnya yang agak meningggikan suaranya
"Yaa gue diem". Jawabku mengikuti
Setelah beberapa saat dia melepas tangannya
"Aneh banget lo hwall. Kataku kesal Sambil memperhatikannya.
Kulihat kuping hwall yg memerah.
" lo berisik tadi ". Katanya
"Lonya sih budek".kuping lo kenapa merah kayak habis kebakar?. Kataku penasaran
" yaa gara2 lo teriak tadi, makanya kuping gue merah". Katanya sambil memegang kedua kupingnya
"Ihh, perasaan gak kenceng-kenceng amat" timpalku 
"Lo tadi mau bilang apa". Katanya sambil memasukkan bola yang masih dipegangnya tadi ke keranjang.
"Makasih udah nolong gue". Kataku melemas
"Tapi sekarang balik lo yang harus nolong gue". Katanya sambil duduk menutup mata melepas lelah

 Katanya sambil duduk menutup mata melepas lelah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ehh kok jadi gitu. Nolong apaan, awas kalau aneh2". Kataku yang agak ngegas
"Gak lahh cuma beresin rumah". Katanya
"mana sempat lo mau gue bolos. Jahat banget lo". Kataku yang ikut duduk
" Pulang sekolah bawel" ucapnya
"Gue kerja juga hwall". Kataku
"Izin, 1 bulan doank". Katanya
"Mana bisa". Kataku ngegas
"Harus bisa"  katanya tetap datar
"Harus banget ya" cetusku
"Harus, klw mau hutang budi lo lunas".timpalnya
"Dasar gak ikhlaas!" kataku sambil menjinjing bibir
"terserah gue" katanya yang tetap datar
"Ihh muna lo" tambahku nyinyir
"Lo kerja gak cuma-cuma. Gue bakal bayar lo, 3x lipat dr upah biasanya.
Gimana, masih gak mau nolong gue". Jelasnya yang kembali bangkit untuk memungut bola terakhir.
"Kenapa gak nyewa pembantu aja klw lo bisa bayar mahal". kataku
"Gue gak mau kalau bukan orang gue kenal".jelasnya
"Emang lo kenal gue!".kataku
"Nama lo sora kan?". Katanya
"Pas sekarang aja lo sok kenal. Kemaren kemana ajaaa bangg". Timpalku sambil nyindir
"Pokoknya gue tunggu, pulang sekolah". Cetusnya sambil memasukkan bola terakhir ke dalam keranjang.
"Kesalahan apa yang telah gue lakuin sampai ketemu manusia kayak lo. Harusnya gue gak usah bilang makasih kalau jadinya kayak gini". Jelasku yang meratapi nasib
"Salahmu". Katanya yg tersenyum kecil
Setelah selesai memberekannya. Kamipun kembali ke kelas.
aku hanya bengon selama di kelas dan saat pelajaran berlangsung.
" lo sakit lagi ra'?". Kata sunu
" nggak". Kataku singkat sambil nyeder dikursi dengan tatapan kosong kedepan.
"Kok bengong gitu". Kata sunu yang memperhatikanku
"Lagi meratapi sesuatu". Ucapku
"Oh ya udah. Kalau gak enak badan bilang  jangan mendem"  kata sunu yang kembali ke posisi duduknya kembali.
" iaa sunu,sobatku terkasih,". Jawabku dengan senyum agyeo .
"Eh new. Gue boleh minta izin gak ma bapak lo". Cetusku kembali standby dr kebengongan
"Izin apaan ra?". Timpal new
"Gue pengen ngambil cuti selama sebulan. Boleh gak kira2". Kataku memasang muka melas
"kok lama banget raa!". Kata new agak meninggikan suara
"Sebenernya gueeeee,"
Sambil melirik ke arah hwall "gueee,  dapet kerjaan baru. Lo bisa nggak, bantu gue alasan ke babe?. Kataku dengan muka sok kiyowo.
"kerjaan apaan ra?. Awas kalau kerjaannya aneh-aneh!". Sambung sunu khawatir
"Enggak laah. Cuma di suru beres2 rumah tetangga. Mau di tinggal mudik. minta ke gue soalnya dia cuma percaya ma gue katanya". Jelasku belibet
"Ohh ya udah. Lo tenang ajaaa".
Kata new sembari menelpon babenya di rumah.
Dan untungnya babenya new sangat pengertian.
Bel pulang sekolah berbunyi.
Anak-anak berhamburan keluar sekolah. Aku berpisah jalan dengan dua ucul untuk menjemput sua lebih awal.
Setelah sampai di sekolah sua. Akupun pulang dengannya.
Sampai di rumah, lalu mengganti baju, beres-beres dan memasak.
Setelah itu aku berpamitan kepada nenek.
Ketika di jalan gank
Aku berhenti melangkah.

Ketika di jalan gank Aku berhenti melangkah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gue kan gak tahu alamat rumahnya hwall. Ya udah gak usah kesana. Salah sendiri gak ngasih gue alamatnya.
Tapi kalau balik ke rumah, nanti nenek akan bertanya-tanya. Lebih baik nongkrong ke mini market depan aja". Kataku sambil melanjutkan langkah.
Setelah keluar dari gank.
Terparkir sedan mewah bersama sang sopirnya yang menatap tersenyum dan menghampiriku.
"Anda nona sora temannya tuan muda hwall?". Katanya
"Ia betul pak". Kataku sambil mengangguk
"Silahkan naik nona. Tuan muda sudah menunggu anda". Sembari membukakan pintu mobilnya
Aku cuma mengikuti instruksi dari si pak sopir. selama perjalanan.
Di dalam mobil aku hanya diam memikirkan sesuatu.
"darimana hwall tau alamatku, aku kan gak ngasih tau!. Kataku  dalam hati
Lalu si pak sopir mengagetkanku dengan suaranya.
Anda teman dekatnya tuan muda?
" Eh, ia pak". Jawabku spontan kaget
"Sudah lama tuan muda tidak membawa temannya kerumah. Dan sepertinya hampir tidak ada. Apa lagi sejak pindah ke sacheon".
"Jadi saya yg pertama kali. Begitu maksud bapak??".
"Iaa non". Jawab si pak sopir sambil mengemudi.
"Bukannya si hwall berteman baik dengan anak2 di sekolah. Kenapa gak ada satupun yang diajak kerumahnya". Gumamku dalam hati.
Lalu kekepoanku muncul, siapa tahu prasangkaku yang mengaggapnya bermuka dua itu benar.
"Oh ia pak. Hwall gimana orangnya kalau dirumah?." Kataku bertanya
"Dulu ketika masih di seoul, tuan muda orangnya sangat pendiam sekali. Tapi baik dengan siapapun.
Tapi sejak pindah kesini. Dia mulai berubah". Jelas si pak sopir
" tapi sama gue dia nyebelin bangett". Kataku bersuara kecil
"Kenapa non?". Tanyanya
" oh tidak apa-apa kok pak, terus- terus pak. Berubah bagaimana si hwall?. Kataku ingin tambah tahu
Belum sempat pertanyaanku terjawab.
Pak sopir pun memberhentikan mobilnya.
Di depan pintu gerbang dengan tembok tinggi yang mengitari di sampingnya.
" kita sudah sampai non". Kata si pak sopir sambil melontarkan senyum
Lalu membukakan pintu untukku.
"Tidak usah repot2 pak". Kataku sembari keluar dari sedan
"Itu sudah tugas saya non.". Katanya yg masih tersenyum
Lalu membuka pintu gerbang yang begitu tinggi itu.
Kemudian aku masuk.
Dan di luar nalar mengenai tempat ini.
kakiku pun tersentak.






Bersambung
Ceritanya comeback dari kesibukan
Tetap vote,share dan komen
Yaah
😄😄😄
gamsahabnida
Selamat membaca


















 

the meaning of a sign || HWALL || THE BOYZTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang