cas 2

59 6 0
                                    

Matahari mulai menampakkan diri. Suara burung laut ikut meramaikan pagi.
Setelah selesai dengan rutinitas di rumah aku berpamitan dengan nenek.

"Apakah kamu akan pergi kesekolah dg baju itu??" Kemana baju seragammu yg lama?, apa sudah di buang?. Tanya nenek dengan pandangan khawatir.

"Tidak nek, Sora belum membuanggnya,tp sora meninggalkannya di sekolah. nanti Sora akan berganti baju ketika sampai disekolah,
Nenek jangan khawatir". Jawabku dengan tenang

"Ya sudah nek aku berangkat dulu. Sua jangan nakal yaah". Seraya berpamitan kepada mereka.

Karena hujan kemarinlah aku pulang basah kuyup. Biasanya aku akan menunggu sampai hujan itu reda. Tapi ketika itu si dua ucul yang memaksa dan menarikku masuk kedalam hujan. Dan Terpaksa aku mengikuti mereka, hujan-hujanan, berlarian melewati derasnya hujan. Sampai dirumah aku tak sempat mencucinya. Aku langsung pergi bekerja di kedai ayah new. Begitulah alkisah baju seragamku berakhir basah.

Untunglah ketika sampai disekolah belum ada satupun batang hidung orang di kelas. karena ini masih sangat pagi. Segera Bergegas merapat ke area loker di belakang kelas mengambil baju seragamku.pikirku untuk mengganti di kelas saja karena jarak dari kelas ke toilet cukup jauh. Toh anak- anak belum pada datang.
Dengan santai aku membuka baju yang kupakai. Tapi siapa di sangka seseorang berdiri tepat di depan pintu kelas. Aku menoleh kearahnya dan mata kami saling bertatapan, melotot malu serasa duniaku terlihat olehnya walau memang aku tidak dalam keadaan telanjang masih menggunakan dalaman. spontan aku berteriak, mencoba sebisaku menutupi badan dengan kedua tanganku. Dengan maksud membela diri, ku lempar tas yang ada di bawah kaki kearahnya.
Brak". Suaranya terdengar, mengenai tepat di wajah anak itu. Diapun tersungkur jatuh kelantai akibat hantaman keras. Sesegera mungkin memakai baju seragamku yang ada di dalam loker. Setelah semua ok. Aku terdiam sejenak, masih bernafas berat, dengan muka memerah akibat malu. Tapi perhatianku teralihkan dengan kondisi anak itu yang tak bergerak dilantai. Aku mulai keaarahnya Dengan langkah pelan,
Untuk memeriksa keadaannya.
Jelas terlihat anak itu tak sadarkan diri dengan hidubg berdarah. Ku ambil tasku yg masih diam di samping wajahnya. Kulihat dengan seksama. Betapa kagetnya aku, dia hwall si anak baru.
10 menit berlalu, dia belum juga sadar.aku mulai panik Suara dan badanku mulai gemetar wajah pun ikut pucat, aku mulai berfikir yang aneh2.

"Ayoo donk sadarrrrrrrr, ahh ada darah lagi dihidungnyaa 
apakah dia mati?. Pleasee bangunnn!!!. Aku gak mau masuk penjara klaw lo sampai mati". Suaraku mulai parau akibat panik

Kuletakkan perlahan lahan jari telunjukku dibawah hidungnya.
Untungnya dia masih bernafas. Akupun bernafas lega. "Hufff"
Sambil terduduk lemas disamping tubunya.
Tiba2 tangannya menyentuh tanganku yang masih ada di bawah hidungnya.

"Jauhkan tangan lo dari wajah gue". Katanya pelan datar.

sontak terkejut, ternyata dia sudah sadar. Perlahan Dia mulai membangunkan badannya. Aku berusaha membantu. Kulihat tangannya menyentuh keningnya. Dahinya mengkerut Mungki dia masih pusing setelah dihantam tas berisi buku paketku. Darah dihidungnya diseka dengan sapu tangan yang ada di poket celananya.
Aku merasa sangat bersalah dengan keadaanya, tapi tak bisa berkata-kata.

"Maaf yaa". Hanya kata itu yang bisa terlantun dari bibir

Dia sama sekali tidak merespon. Pandangannya lurus kedepan tapi satu tangannya menutupi seluruh wajah kecilnya. Terlihat olehku telinganya memerah.

"Tak ada niat untuk menyakitimu hanya berusaha menjaga diriku". Habis lo kenapa tiba2 muncul kayak mayat hidup didepan pintu. Seraya Memberi alasan   padanya.

Dia sama sekali tidak menjawabku. Hanya beranjak menuju tempat duduk. sambil menutupi mulutnya.
Aku tidak mengerti dengan sikapnya. Aku yang seharusnya korban tapi kenapa ini terbalik. Kegaringan sangat terasa. karena belum saling mengenal.meski satu kelas dan satu tempat duduk.  tidak saling menyapa karena yang kutafsir dia seperti pria kaku dengan mata sipit tajam.
Tapi ini sudah keterlaluan. Masak ia dia sama sekali tidak merespon apapun yang ku katakan!.intinya aku dikacangin.
Aku hanya meletakkan tasku di sampingnya yang sedang duduk.

the meaning of a sign || HWALL || THE BOYZTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang