5

4 2 0
                                    

Tidak terasa tinggal 4 bulan lagi kontrak ku habis dan aku janji pada diriku sendiri kalau aku tidak akan mensia-siakan waktu ku menjadi staf BTS.


Rasanya ingin sekali bisa membuat suga menerimaku walau hanya sebagai staf nya saja.


Saat pekerjaanku selesai, aku berniat untuk langsung pulang.


Saat aku sedang berjalan J-Hope mengejarku.


"Putri-ya" Panggil J-Hope sembari berlari ke arah ku dan aku langsung menghentikan langkah ku dan berbalik menghadap J-Hope.

"Ne oppa wae? Kenapa kau lari-larian?" Tanyaku bingung saat J-Hope sudah berada dihadapan ku.

"Ya habisnya kau jalan serius sekali sampai-sampai kau tidak mendengar aku memanggil mu berkali-kali" Ucap J-Hope.

"Ah mianhae oppa, aku benar-benar tidak mendengar kau memanggil-manggil ku" Ucapku merasa malu.

"Kau sudah makan belum put? Kalau kau belum makan, bagaimana kalau kita makan ditempat biasa?" Tawar J-Hope.

"Arrasseo, tapi kau traktir aku ya?" Ucapku sembari menaik turunkan alisku.

"Oke siap tuan putri, apapun yang kau mau pesan saja biar aku yang bayar, kau jangan khawatir" Ucap J-Hope yang membuatku tersenyum lebar.

"Yasudah kajja kita jalan, tidak usah buang-buang waktu lagi" sambungnya lalu aku dan J-Hope pun langsung jalan.


Aku dan J-Hope sudah sepakat untuk tidak naik mobil, jadi aku dan J-Hope jalan kaki menuju restoran tempat kami biasa makan dan minum teh berdua.


Setelah membayar pesanan, lalu kami membawa pesanan kami ke meja. Lalu kami pun makan dalam keadaan hening.


Saat kami sedang makan J-Hope mulai membuka suara.


"Putri-ya aku ingin cerita denganmu boleh tidak, tapi ini agak intim soal perasaan gitu put?" Tanya J-Hope yang terlihat sedikit malu-malu.

"Soal perasaanmu kepada siapa? Tidak biasanya kau jadi pemalu seperti ini oppa? Sungguh aku benar-benar merasa sangat-sangat penasaran" Tanyaku bertubi-tubi.

"Ah kenapa kau seperti sedang mengejek ku put?" Tanya J-Hope kesal.

"Hahaha ani oppa, tidak sama sekali, aku tidak mengejekmu sama sekali hanya saja aku benar-benar penasaran" Ucapku.

"Arrasseo aku akan langsung cerita saja" Ucap J-Hope dan aku pun langsung bersiap-siap untuk mendengarkan ceritanya.

"Aku sih tidak faham sebenarnya perasaan apa ini, yang aku tahu, aku menyayangi wanita itu melebihi rasa sayangku kepada diriku sendiri. Aku juga sangat memperdulikannya melebihi rasa peduliku kepada diriku sendiri. Disaat aku melihatnya tersenyum, hati ini merasa sangat bahagia dan saat aku melihat nya terluka, hatiku lah yang menangis. Tapi sayangnya wanita tersebut tidak pernah tahu bahwa aku merasakan ini semua. Tiap malam aku gelisah karena aku tidak bisa lama-lama jauh dari dia, setiap dia jauh aku benar-benar rindu" Cerita J-Hope panjang lebar.

"Ah manisnya.... Tapi kenapa tidak kau ungkapkan saja perasaanmu kepada wanita itu, wanita yang kau suka oppa. Apa perlu aku bantu kau untuk sampaikan perasaanmu ke wanita yang kau suka itu agar dia tau kalau kau punya rasa yang terpendam" Ucapku.


Aku merasa baper dan cemburu tidak jelas.


"Itu dia masalahnya, saat ini wanita itu sedang memperjuangkan perasaannya sendiri, dia sudah mencintai pria lain dan pria itu temanku" Ucap J-Hope dengan wajah sedihnya.

Perjuangan Demi Sang Bias {HIATUS}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang