SORRY [TAMAT]

#7

darah dari perut kiyomi mengucur tak berhenti, mengotori gaun ungu tuanya.

"maafin aku mi aku terpaksa aku disuruh zen"

kemudian mayat kiyomi dimasukan kedalam karung dan kori membawa masuk ke dalam gudang itu.

[setelah itu..]

"gua udah beres zen, udah gua taro digudang" ucap kori.

"baguss, sisa 4 deh, abis ini gue ya" ucap zen pada temantemannya.

kemudian zen pun berjalan menghampiri skyra yang sedang bercanda dengan vandala.

"sayang ikut aku bentar mau ga?" tanya zen pada skyra.

"oh iya, sebentar ya van" jawab Skyra sambil melambai tangan pada Vandala.

zen pun mengajak keliling di tepi danau yang terdapat bunga bunga sangat indah.

"ini buat kamu" ucap Zen sambil memberi bunga mawar yang barusan ia petik.

skyra tersenyum.

"ayo, kamu jalan duluan" ajak zen.

skyra pun berjalan didepan zen. dan saat itu zen mengeluarkan pisau kecilnya.

*sret

darah mengucur sangat banyak.

"selamat tinggal skyra" ucap zen

skyra menahan sakit di perutnya karena pisau tadi menembus sampai perut.

skyra pun terjatuh dan darah nya mengalir ke danau.

"gimana?sakit?" tanya zen.

skyra hanya meringis.

"cowo lemah yang berani nyakitin cewe doang" ucap skyra.

"ohh masih bisa ngomong yah" ucap zen.

kemudian ia menusuk nya lagi.

skyra pun mati ditanah.

kemudian zen mengambil karung dan melempar nya kegudang.

[setelah itu..]

"skyra kok lama banget ya?" tanya Vandala pada Ale.

'sahabat kamu udah mati van, dibunuh sama pacarnya, seandainya kamu tau ...' gumam ale dalam hati.

kemudian zen pun datang dengan jas berlumur darah.

"dari mana zen?kok itu darah semua?dan mana skyra?" tanya vandala.

"gue abis dari sana tuh, ini bukan darah tp sirup ehe, skyra lg mau sendiri katanya" ucap zen, berbohong.

"jangan bohong" ucap vandala.

"ngapain si bohong" balas zen sambil memegang dagu vandala.

ale pun mendorongnya.

"dah punya cewe sendirikan?gausah gangguin gadisku!" ucap Ale.

zen hanya tertawa

"lihat saja nanti" bisik Zen.

END