Jisoo pergi pagi pagi sekali untuk menemui adiknya. Jadi dia tak bisa ikut sarapan pagi ini.
"Mom yang akan jemput Seori?"
Tanya gadis dengan kuncir kuda yang sedang memakan sarapannya.
"Seori mau dijemput siapa?"
"Mom and Dad"
Kihyun yang sedang membaca email yang baru saja dikirimkan sekretarisnya memusatkan atensinya pada sang anak.
"Kau ingin kita pergi bersama Nona muda?"
Kihyun sedikit mencondongkan badannya kedahapan Seori.
Anak itu mengangguk.
"Lalu pergi ke tempat ice cream. Seori sering melakukannya dengan Oppa dan Eonni"
Yang dimaksud Seori tentu saja Kino dan Umji.
"Papa tidak sibuk kan?"
Tanya Seori pelan.
Kihyun menggeleng disertai senyuman dibibir.
Seori tertawa setelahnya.
Irene akan merindukan moment ini.
**
"Noona~ bagaimana ini?"
Irene jengah, sedari tadi dia diganggu oleh seorang remaja 18 tahun yang sedang gundah karena masalah percintaannya.
Ditatapnya jengah adik dari suaminya tersebut. Sekarang Kino sedang memasang wajah memelas yang menurut Irene menjijikan.
Helaan napas sabar keluar begitu saja dari ibu 1 anak itu.
"yatuhan Ki, kau merengek seperti anak kecil sudah dua jam. Kau tak lelah?"
Kino hanya menggeleng. Masih mengerucutkan bibirnya dan memasang tatapan memohon pada kakak iparnya.
"Bantulah aku Noona. Ini terakhir kali nya"
"Lihatlah, dia tak membalas pesanku. Aku frustasi"
Adu nya sembari memperlihatkan roomchat yang berisi banyak pesan dari Kino yang tak satupun dibalas oleh Umji.
"Ajak dia bicara"
"Pesanku saja tidak dibalas"
"Temui dirumahnya"
"Tidak dibukakan pintu"
"Temui disekolah"
"Aku terkena cakaran dari temannya"
Jawab Kino sembari menggulung lengan kemeja sekolahnya yang telah menampakkan tiga buah goresan.
Irene kaget.
"Bagaimana bisa?"
"Tadi aku mencoba menemuinya. Tapi aku dicakar duluan oleh temannya"
Irene menyenderkan diri pada sandaran kursi kerjanya. Dia memikirkan bagaimana caranya membantu adik yang sangat menyusahkan ini.
"Tak biasanya kalian bertengkar. Apa kau melakukan hal bodoh kali ini?"
"Aku tak melakukan apapun Noona percayalah"
"Mengobrol dengan wanita?"
"Denganmu"
"Bukan begitu"
Irene lelah menghadapi anak ini.
"Aku sedikit melakukan kesalahan"
"Apa?"
"Aku mengantar pulang Nancy dengan motor baruku"
Irene menghela napasnya lagi. Kemana otak bocah dihadapannya ini?
Sekarang Irene tau kenapa Kihyun sangat pintar, karena kebodohannya telah diambil oleh Kino.
"Kau bodoh" Ucapan Irene membuat Kino membulatkan matanya.
"Aku kenapa lagi Noona? tak bisakah kau membantuku?"
"Pergi temui Umji dan minta maaf lah padanya"
Irene bangun dari duduknya dan melangkah menuju pintu ruangan besar yang dipenuhi banyak manekin.
"Noona ayolah"
"Kenapa kau mengikutiku?"
"Bantulah aku"
"Aku sibuk"
"Noona"
Kino berdiri dihadapan perempuan itu sekarang. Matanya memancarkan raut sedih. Bibirnya sedikit mebgerucut.
"Menjijikan" Desis Irene pelan.
"Desainer Yoo ada yang ingin bertemu dengan anda"
Suara lain menginterupsi mereka.
"Aku akan kesana sebentar lagi"
Sekarang di tatapnya remaja 18 tahun tersebut.
"Pergilah dengan Seori nanti malam. Temuilah Umji dan kembalikan anakku sebelum pukul 8"
Kino tersenyum menatap kakak iparnya.
"Terimakasih Noona"
______
_____________
___
KAMU SEDANG MEMBACA
Triggle Love [Yoo Kihyun]
Randomjika kau mencintai seseorang.. kau perlu berkorban untuknya..