-just take me with you, i don't care-
"Kau tau, kau ini orang pertama yang dibawa V kesini.. Dan yang mengejutkannya adalah kau ini adalah sanderanya dia sendiri lagi!" Ucap Jimin dengan semangat.
"Maksudmu..?"
"Iya, aku hanya terkejut saja V tiba tiba membawa mu kesini.
Biasanya jika ia sedang membawa sanderanya, ia tidak akan peduli—Bahkan mungkin ia akan tetap memborgolnya sambil menggeretnya dan tak peduli jika mereka kesakitan, sedangkan kau..? bahkan tidak ada luka sedikitpun di tubuhmu!" Lanjut Jimin kembali.
"Mungkin... karena bos nya menyuruh agar tidak menyakiti ku?" Balas Jungkook dengan ragu.
"Iya aku tau, tapi dia biasanya tidak seperti ini Jungkookie. Bahkan ia bisa saja membiarkan sandera nya menderita hingga tewas ditempat. Ini sangat aneh.."
setelah obrolan singkat itu jimin dan jungkook bercerita tentang hal-hal lainnya termasuk tentang V.
Sulit dipercaya tapi jungkook merasa bahwa jimin adalah orang yang sangat baik.
Bahkan ia mengajaknya bermain game dan makan bersama.
Setelah 4 hari beristirahat di kediaman Jimin. V pun pamit untuk melanjutkan tugasnya.
-
V dan Jungkook pun sudah dalam perjalanan untuk menuju Sir Joon. Tetapi hari ini mungkin bukan keberuntungannya.
Mobil V mendadak mati dan tak bisa dibenarkan sama sekali. Terpaksa mereka berjalan kaki sebentar untuk mencari kendaraan lainnya.
Jika kalian bertanya mengapa Jungkook sampai saat ini tidak kabur saja atau menjauh dari V–
Itu karena yang pertama, mustahil berlari menjauh dari V mengetahui bahwa Jungkook saja tidak bisa berlari jauh selama lebih dari 10 menit.
Dan yang kedua, entah mengapa selama di perjalanan ini Jungkook merasa lebih rileks.
Bukan, bukan karena ia bersama seorang mafia tampan seperti V.ya walaupun mungkin itu salah satunya
Tetapi, sebenarnya selama ini Jungkook terus menerus berada di mansion nya.
Ya, seperti yang sudah diceritakan tadi. Jungkook hanya diharuskan untuk belajar agar meneruskan usaha keluarganya.
Bahkan ke mini market di dekat kediamannya saja tidak boleh. Semua harus dilakukan oleh para maid atau bodyguard nya.
Ia pun diharuskan mengikuti homeschooling
Ia merasa seperti di penjara.
Karena itu, saat ini, ia menikmati tiap detiknya bisa bebas di ruang terbuka seperti ini. Tidak berada di ruangan-ruangan tertutup yang memuakkan.
Merasa janggal dengan sikap diam Jungkook, V pun mendekatkan mukanya ke depan wajah Jungkook.
Bahkan hidung mereka bersentuhan
"Mengapa kau melamun?" Tanya V tiba-tiba.
Jungkook yang ditatap V dengan jarak minim hanya bisa menahan wajahnya, walaupun rona di pipinya sudah terlihat.
"Ap-apa?! Aku diam salah, aku berisik salah, maumu apasih?" Ucap Jungkook agar tidak terlihat gugup
Tidak ada jawaban lagi dari V.
Tetapi dari ujung mata Jungkook ia melihat bahwa V sedang terlihat seperti berfikir, dengan wajahnya yang serius dan seperti memikirkan hal yang rumit?
gdebuk!
"AW!" Teriak Jungkook
Ia terjatuh dikarenakan menabrak tiang listrik di depannya!
Ya itu sih di karenakan ia tidak hati hati, lagi asik memandangi V tapi ia yang kena sialnya!
"Hmpph"
"Hiks, s-sakit.."
Jungkook malang pun mulai menangis
V yang melihat semua kejadian dari awal itu pun masih memasang wajah datarnya
"Hikss... hmpphh HUWEEE SAKIT SEKALI
—Siapasih yang menaruh tiang disini! hikss- appa eoomaa, atley!! hiks" tangis JungkookAtley? Siapa atley?
"Bodoh" hanya kata itu yang V lontarkan
V masih terdiam memandangi Jungkook dari atas
Sungguh, dari sini Jungkook benar benar seperti anak kelinci yang ditinggal induknya
Hidung memerah, air mata yang masih mengalir, rambut acak-acakan, serta bibirnya yang membengkak akibat ia gigit saat terjatuh
semuanya tolong V agar tidak menerkamnya!
-
10 Menit.
Akhirnya Jungkook pun masih dalam keadaan yang sama,
Terduduk di pinggir trotoar dengan mata yang membengkak karena habis menangis
"Cepat berdiri" ucap V dingin
Jungkook yang diperintahkan seperti itu hanya memalingkan wajah, masih menahan sakit akibat kakinya yang terpelintir
"Kubilang berdiri!" bentak V
Jungkook yang dibentak seperti itu malah mengeluarkan air matanya lagi, sungguh ia tidak bisa sekalipun dibentak oleh orang.
Masih memalingkan wajah sembari terduduk, ia meremat ujung pakaiannya agar tidak mengeluarkan suara saat menangis
srrk
"Kamu ini... memang cengeng ya?" ucap V pelan
Saat Jungkook menengok V sudah berada di depannya, berjongkok
astaga, jaraknya sungguh dekat sekali
Jungkook masih diam, tetapi air matanya terus keluar
"Memangnya sakit sekali?" tanya V
Jungkook hanya mengangguk
"Aku bertanya, seharusnya kamu menjawab"
"I-iya sakit s-sekali" cicit Jungkook sangat pelan
Tidak ada jawaban
Tiba tiba V pun berbalik badan
"Cepat naik" perintah V
Jungkook masih memperhatikan punggung tegap V, ia masih mencerna maksud dari ucapannya
"Kubilang cepat naik"
Dikarenakan kaki Jungkook yang tidak memungkinkan untuk berjalan, ia pun segera naik ke punggung V
Tangan nya ia taruh di kanan-kiri pundak V
"Kamu ini berniat untuk jatuh lagi hah? Jika kamu megang pundakku seperti itu bisa bisa kamu terjungkir ke belakang"
Jungkook masih memproses, jujur ia tidak mengerti mengapa V tiba tiba menolongnya seperti ini!
Karena tak ada jawaban, V pun melingkarkan tangan Jungkook ke sekitar lehernya, ya jadi seperti memeluknya dari belakang
Jungkook?
Ia hanya mematung dan menahan nafasnya
V ternyata bisa sebaik ini
atau tidak?
-
tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
3 Wishes | Taekook
Fanfiction3 wishes for a pretty boy like you? sounds fun. - A story where a high class mafia slowly began fell in love with this bunny boy top!tae bot!kook Contains violence, strong language, and mature scene! First fanfiction, Semoga suka