[23] - Suara yang Kembali

863 135 19
                                    

"Ucapan itu seperti obat, dosis kecilnya bisa menyembuhkan tapi jika berlebihan bisa membunuh."

By : Ali bin Abi Thalib

___________________________________

Gadis kecil itu dengan lenturnya menari balet, bak peri cantik yang menari-nari di atas jembatan pelangi. Usai menyempurnakan gerakan itu, ia membungkuk hormat dan
tersenyum. Suara tepuk tangan penonton mulai bergemuruh.

Sasuke tersenyum dalam diam, menatap Yue yang tersenyum ke arah penonton melalui televisi yang disiarkan langsung di Berlin. Ingin rasanya dia berlari memeluk tubuh kecil itu dan mengucapkan terima kasih, karena hampir setiap hari gadis cilik itu tak pernah bosan
mengajaknya bicara.

Yue-chan ... kau sehebat namamu. Sasuke melirik ibunya yang tertidur lelah menjaganya seharian. Kaa-san ... apa kau lelah menjagaku? Apa aku merepotkanmu?

Dalam siaran televisi itu, sang presenter bertanya pada Yue tentang kemenangannya dalam ajang lomba menari itu, dia tujukan untuk siapa.

Gadis cantik blasteran China Jerman itu tersenyum bangga, lalu menjawab, "Kemenangan ini aku berikan untuk papaku yang selalu menjadi malaikatku, juga gege-ku yang hebat. "

"Untuk mamamu?" Presenter itu penasaran karena gadis cilik yang cantik ini tidak menyebut sang ibu.

Yue menggeleng pelan, masih dengan senyum yang sama. Gadis itu menunduk sebentar, mengambil napas panjang kemudian menjawab, "Mama dan Mingxing ge sudah dipanggil Tuhan, mereka pasti melihatku dari surga sana, dan mungkin karena doa mereka, aku bisa menjadi pemenang. Terima kasih papa, mama dan Mingxing ge atas doa kalian."

Para penonton kembali bertepuk tangan, penuh haru karena tak disangka gadis cilik itu sudah piatu sejak kecil.

Yue kembali tersenyum sambil memamerkan piala kemenangannya di podium.

Mata Sasuke memanas saat melihatnya. Dia ingin bergerak, tapi tubuhnya tak bisa. Sulit sekali. Pemuda raven itu terus berusaha hingga sebuah gelas jatuh akibat senggolan tangannya.

Pyaar!

Mikoto terbangun dari tidurnya kaget.

"Kaa-san, maaf!" kata Sasuke spontan. Merasa bersalah sudah membangunkan sang ibu, tanpa ia sadari, satu keajaiban kembali terjadi pada dirinya. Suaranya telah kembali.

Wanita cantik itu terhenyak, tak percaya dengan apa yang didengarnya.

"K-kaa-san ... aku hanya ...," Lagi, Sasuke merasa bersalah karena sudah membangunkan ibunya, tapi sedetik kemudian dia sadar kalau baru saja dirinya sudah bisa bicara normal. "Kaa-san ... aku bisa ... s-suaraku kembali." Ada air mata yang menetes dari bola matanya yang besar itu.

"Sayang!" Mikoto menutup mulutnya kaget. Detik selanjutnya, wanita itu langsung memeluk sang putra bahagia. Akhirnya, selama lebih dari dua tahun ini, ia bisa mendengar kembali suara Sasuke. Mikoto menangis bahagia. "Sasuke, suaramu telah kembali. Suaramu kembali, Nak."

Meski Sasuke masih belum bisa bergerak seutuhnya, tapi dia sudah bisa bicara. Kami-sama, terima kasih kau kembalikan suaraku.

🌷🌷Muzukashii no🌷🌷

SMA Putri Minami.

"Wuah ... Hinata-chan, kau semakin gemuk, ya?" kata salah seorang temannya takjub.

"Ya, di rumah aku makan sebanyak lima kali," jawab Hinata mengakui kalau akhir-akhir ini, dia lebih suka makan tanpa ada yang melarang.

"Ah, senangnya bisa makan banyak tanpa takut gemuk," gumam yang lain iri melihat Hinata makan apa pun yang ia mau.

[END] ✅ Every HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang