NYAMAN.

13 3 0
                                    

"Kagum"
Aku hanya berfikir untuk mengagumimu.
Tanpa sedikitpun berfikir untuk memilikimu.
By: cerry gomesillia.

Ting..tang..tungg...glekkk...
Hanya terdengar suara piring dan sendok yang saling bertabrakan karna diadu oleh masing-masing sang empu pemegang sendok.

Hening.
Tidak ada seseorang pun yang berani membuka suaranya di meja makan itu.
Ya.
Sekarang fanya beserta keluarga kecilnya sedang menikmati sarapan nasi goreng yang telah dibuat oleh sang mamah.
Ada papah,mamah,kak astri,dan fanya.

Seharusnya ada kakak lelaki fanya yang ke2.
Hanya saja dia sedang tidak dirumah.
Entahlah,sepertinya kakak lelakinya itu sedang menginap dirumah temannya.

Sedangkan,kakak lelaki pertama fanya sudah berkeluarga dan memiliki satu orang anak,..
Jadi merekan tidak tinggal disini lagi..

Dregggg....
Ayah fanya mendorong kursi yang ia duduki, sekira sarapan paginya telah habis.

Ayah fanya segera mengambil kunci, digantungan yang memang sengaja dibuat khusus untuk segala macam gantungan" kunci.

Tanpa sepata dua patah kata pun,ayah fanya langsung bergegas meninggalkan mereka diruang meja makan

Hening...
Kembali menyelimuti meja makan mereka..

"Ada yang mau nambah nasi gorengnya?
Buka mamah mencairkan suasana.

"Enngges mah, ini teh engges cukup.
Jawab astri.

"Adek? Kumaha?
Tanya astri pada fanya..

Fanya hanya menggelengkan kepalanya sambil tersenyum.

Rati hanya tersenyum menanggapi.

Setelah selesai makan..
Fanya dan astri segera bergegas dan berpamitan untuk segera berangkat ke tujuan masing".

"Mah.. kita teh berangkat dulu ya..
Pamit astri..

"Iya teh..
Jawab ratih.

Astri pun segera mencium punggung tangan ratih, yang disusuli oleh fanya.

Katika mencium tangan sang ibu.
Hati fanya tersentil.
Bibirnya bergetar menahan tangis.
Matanya berkaca- kaca mewanti wanti agar ia tidak nangis dihadapan sang ibunda..

Tapi jangan salah,filling seorang ibu tak pernah salah, ratih sangat mengetahui bahwa hati anaknya ini sedang terpukul..

Fanya segera bergegas membalikan badannya..
Agar ibunya tidak melihat bahwa betapa hancurnya ia..
Namun ternyata usahanya nihil.
Ketika ia hendak pergi..
Ratih menarik tanggannya kembali, dan menyeret fanya dalam dekapannya..

Fanya kembali terisak...
Ratih melepaskan pelukannya...
Menghapus air mata dipipi fanya yang meninggalkan bekas kusam.

" hussttt... adek teh engges gheulis.. kalo nangis gheulisnya ilang atuh... sudah ya.. yang berlalu biarin berlalu.. oke sayang...
Ucap ratih menenangkan fanya..

Fanya hanya mengangguk sambil tersenyum..

"Udah gih.. teh astri telah menunggu didepan..
Hati hati dijalan ya sayang..
Ucap ratih lagi...

"Iya mah.. assallamuallaikum..
Pamit fanya..

"Waallaikumusallam.
Jawab ratih.

-------------------

TAKDIRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang