Disaat hati ini mulai kagum dengan dirimu,dengan sikapmu akankah kau akan sama layaknya mereka?
By: fanya aurelia f.Disisi lain fanya segera berlari sambil menetralkan jantungnya itu, ia sekarang menuju ruang guru untuk mengembalikan ponsel bu shinta yang ketinggalan itu, namum nampak jelas masih ada raut wajah gugup pada dirinya itu...
Ia baru saja memikirkan kejadian yang baru ia alami itu...Aduh, ngapa jantung rasanya mau copot gini sih.
Gumam fanya dalam hati.Tidak lama kemudian fanya sampai di kantor guru, ia segera bergegas masuk dan mengembalikan ponsel milik bu shinta tersebut.
Tok tok tok
Fanya mengetuk pintu itu tiga kali,
Karna bukan hanya satu guru yang ada di ruangan itu, maka dia harus benar benar menjaga sikapnya.Bu shinta yang menyadari akan kedatangan fanya segera mempersilakan fanya untuk masuk.
Eh fanya, silakan masuk... kemari nak!
Panggil bu shinta pada fanya.Fanya segera melangkahkan kakinya untuk masuk dan segera bergegas mendekati bu shinta.
Ini bu ponselnya..
Ujar fanya pada bu shinta, sambil memberikam ponselnya.Oh iya nak, makasih banyak ya.
Jawab bu shinta sambil tersenyum yang hanya dibalas anggukan dan senyuman oleh fanya.Kalo, gitu saya permisi ke kelas dulu ya bu.
Izin fanya pada bu shinta.Iya nak, terima kasih ya.
Jawab bu shinta.Fanya tersenyum dan segera bergegas meninggalkan kantor dan segera bergegas ke kelas.
*****
Fanya pov.
Aku berjalan menelusuri pinggir lapangan,
Sampai tiba tiba ada seseorang yang memanggil namaku. Oh jelas tentu tidak. Dia bukan bu shinta, melainkan cery teman kecilku, dari sd aku dan cery selalu satu sekolah, sampai sma pun kami tetap satu sekolah, bahkan kami sempat berencana menghabiskan masa tua bersama pula.
Orang tua ku dan orang tua cery juga sudah sangat mengenal, tak jarang kami sering berjalan bersama sama dengan keluarga kami masing masing.Fanya!!!
Ujar cery sambil meneriaki nama ku ...Aku yang mendengar teriakan cery, segera berlari menghampirinya.
Cer!! Apaan??
Ujarku ketus.Ih fan,ketus banget sih.. kenapa?
Ujar cery, keppo.. dia memang kance yang paling mengerti aku, mungkin karna dari kecil kita slalu bersama sama kali ya...
Bahkan hari lahir ku dan cery pun hanya beda sehari, dan lahir dia tahun yang sama, bulan yang sama juga...Isssh cery, gua tuh lagi bete,dikelas gua tuh ada anak baru cwo, dan dia ngeselin banget... tapi dia...
Omongan fanya tiba tiba terputus...Dia apa?
Tanya cery meminta penjelasan.Ish udah deh, nti aja ya dirumah gua ceritain...
Jawab fanya yang langsung melenggang pergi karna bel tanda masuk sudah berbunyi.
cery sungguh memaklumi sikap kancenya yang labil itu...
Fanya segera bergegas menuju kelasnya.Fandi pov.
Sehabis,sollat tadi, aku memutuskan untuk berdzikir sebelum aku meninggalkan mushollah sekolah itu,
Aku pernah mendengarkan ceramah dari ustadzh yang sedang berceramah di tv saat ayah ku sedang menonton akupun ikut menyimak."Barang siapa yang melaksanakan shollat duha 10 rakaat pada setiap hari niscaya in sya allah, allah menjanjikan rumah emas di syurga nanti".
kurang lebih itu yang aku dengar.
Bukan. Bukan karna rumah emas aku sholat duha, melainkan bentuk ketaatan ku dan tanda bersyukur ku kepada allah swt. Tuhan yang slalu memberiku banyak kenikmatan.Sejak aku mendengar ceramah itu, aku memutuskan untuk lebih meningkatkan shollat 5 waktuku, tak lupa juga shollat shunah ku.
Orang tua ku sudah mengajarkanku sejak kecil untuk selalu taat kepada allah dan membiasakanku shollat 5 waktu, walau terkadang shollat pun sering ku tinggalkan tampa sengaja.namun itulah manusia, tak luput dari kesalahan dan dosa. Bahkan terkadang aku heran, "mengapa manusia selalu menuntut kebahagian kepada allah disaat mereka sedang susah, sedangkan berbanding terbalik, disaat manusia sedang bahagia, justru dia lupa kepada siapa yang sudah memberikan kebahagian kepada mereka".itu pula yang sering kurasakan pada diriku sendiri.Selesai ku berdzikir, aku merasa bahwa ada yang memperhatikanku sejak tadi, padahal sejak aku memasuki mushollah tadi aku tidak melihat ada siapapun selain aku disana.
Aku memutuskan untuk membalikan tubuhku.Tiba tiba...
Mata kami bertumburan untuk yang kedua kalinya...
Kami?
Iya, aku dan gadis yang baru ku ketahui bernama fanya.
Aku segera menghampirinya, tapi dia malah ingin pergi.
Ketika aku bertanya kepadanya, justru dia malah menjawab pertanyaanku dengan gugup. Lagi? Dia serasa sawan melihatku..
Jujur. Sedari tadi dia menjawab pertanyaanku, aku mencoba untuk menahan tawaku. Lucu. Hanya kata itu yang bisa aku katakan untuk mengespresikan wajahnya saat itu.
Aku sengaja memancingnya untuk bicara terus, karna itu hal yang menyenangkan.
Tapi justru, semakin aku bertanya semakin dia gugup...Setelah dia selesai menjelaskan, dia langsung melenggang pergi., mungkin dia segera bergegas kekelas atau mungkin dia ingin mengembalikan hp bu shinta terlebih dahulu. Entahlah.
Yang jelas dia meninggalkan ku begitu saja di mushollah itu, ntah mengapa aku membiarkan diriku terus mematung.
Seulas senyum terukir dibibirku.
Cewek aneh.
Gumamku, sambil tersenyum, untungnya tidak ada yang mendengarnya..****
Setelah itu aku bergegas kekelas,.
Ntah kenapa, semua mata tertuju padaku, aku hanya menundukan pandanganku, jujur, aku risih. Aku bukan type orang yang senang menjadi pusat perhatian.
Aku segera duduk disamping fino yang sedang sibuk mengerjakan sesuatu pada leptopnya..Tiba tiba, ntah dapet dorongan darimana, tiba tiba mataku tertuju pada sesuatu.
ya. Tempat cewek aneh itu duduk.
Ntah mengapa, saat aku tidak mendapati sosoknya pada tempat duduk itu, mataku mengelilingi ruangan itu, namun hasilnya ninhil, aku tetap saja tidak menemukannya.Mana dia?
Gumamku,namun masih terdengar dengan orang disampingku.Dia? Die sape??
Jawab fino bingung sambil mengalihkan pandangannya dari laptop kearahku.Itu sih cewek aneh.
Jawabku tampa sadarkan diri.Cewek aneh sape sih?
Ujar fino keppo sambil mensejajarkan pandangannya dengan pandanganku.Ooo sih fanya?? Ates dasar ape lu nyariin die??
Ujar fino tak lama kemudian dengan pandangan mengejeku..Jangan jangan lu....
Ujar fino tiba tiba terputus sambil mengarhkan pandangan kaget kearaah ku..Aku yang melihat tingkah laku temanku itu, hanya menendang sepatunya pelan, yang hanya dibalas aduhan oleh fino.
Happy reading gaes, maafin aku yang dengan cerita gak jelas ku ini, hehehe semoga seiring berjalannya waktu ... caelah bahasa gue wkwkwkw , kalian semua bisa suka ya dengan ceritaku ini...
HeheheAyafku 😘❤❤❤

KAMU SEDANG MEMBACA
TAKDIR
Teen FictionSepucuk takdir tidak dapat kita petik,layaknya daun yang berada pada pucuk tangkainya. Seandainya takdir dapat diubah maka akulah orang pertama yang akan mengubahnya. Seandainya takdir bisa direncanakan maka akulah orang pertama yang akan merencanak...