BAB 5 : Kepala Penuh Bulu

32 9 0
                                    

Anne tidak suka menunggu, setelah menyelesaikan urusannya dan meminta maaf pada keluarga yang Mrs. Frey maksudkan, dia segera mengajak kedua sahabatnya pergi ke Mall terdekat dan membeli bermacam-macam keperluan. Ponselnya berdering sedari tadi dan dia tidak peduli, Anne sangat yakin Mrs. Frey berkali-kali menelepon terkait dengan majikan barunya.

         Bukankah  mereka bisa bertemu di rumah majikan barunya nanti?

         Jadi, kenapa harus buru-buru?

         Jika majikan barunya ingin mengganti pengasuh, hal itu bisa menjadi mukhjizat bagi Anne.

         Setelah selesai dengan kegiatan belanjanya, Anne dan kedua sahabatnya kembali ke KidSitter, tidak yakin majikan barunya masih ada di sana dan menunggunya kembali. Jika Mrs. Frey bertanya dari mana dia, dia akan menjawab sejujur-jujurnya.

         Dan tebakan Anne benar, majikan barunya sudah tidak ada di tempat, tapi tidak membalikan keadaan bahwa dia masih tetap di sewa dan hari ini harus segera hadir di rumah majikan barunya untuk mulai bekerja. Anne menyiapkan semua keperluannya, sudah tahu bahwa dia akan tinggal menetap di sana sehingga pagi sekali dia menyuruh Dolores untuk mengemasi barang-barang dan pakaiannya, Anne juga membeli beberapa potong pakaian baru.

         Alamat rumah ada di tangannya, Grace dan Alice mengantarnya dengan mobil baru Grace, walaupun bekerja sebagai pengasuh anak namun orang tua Grace adalah orang yang cukup terpandang. Greenwich, sekitar 30 menit jaraknya dari KidSitter jika di lalui menggunakan kendaraan roda empat.

         Setelah sampai, Anne memperhatikan alamat itu sekali lagi. Beranggapan dia tidak salah, akan memalukan jika hal itu sampai terjadi. Grace dan Alice berpamitan, saling berpelukan dan menangis seakan Anne akan pergi jauh dari mereka. Dia dapat melihat ujung mobil Grace perlahan menghilang di tikungan. Rumah majikan barunya merupakan kompleks elite, di pagari, luas dan ada kolam renang di halaman belakang. Berkali-kali Anne menekan bel rumah, namun belum ada yang keluar, dipencetnya lagi hingga Anne merasa bel itu rusak dan tidak mau berbunyi lagi.

         "Ada apa ini?"                          

         Seorang pria yang Anne kenal wajahnya keluar dari rumah besar tersebut, dia tampak kesal. Dia baru bertemu dengan pria ini semalam! Dan ada urusan apa dia berada di rumah besar majikan Anne?

         Pikiran Anne terpacu, jelas pria itu tidak terlalu mengenal Anne karena cahaya remang-remang makan malam semalam. Anne berani bertaruh pria ini hanya mengenal wajah kakaknya karena dia tidak berhenti memperhatikannya semalam.

         "Tunggu, aku sepertinya mengenalmu. Kau adik Dolores, kan?" tanya pria di depannya.

         Anne tidak langsung menjawab, diperhatikannya sekitar. "Iya, apa ada masalah? Aku ke sini karena ingin bertemu tuan rumah yang besar ini."

         Dan Anne ingat nama pria ini siapa, Christian Hook.

         "Untuk apa?" tanya Chris dengan dahi berkerut.

         "Aku diminta menemuinya." jawab Anne hendak melangkah masuk ke dalam rumah, namun Chris segera merentangkan tangannya.

         "Ada urusan apa?" ujar Chris ketus.

         "Apakah itu penting untukmu?" tanya Anne kesal sambil berkacak pinggang.

         "Bagaimana aku tahu kau akan berbuat hal-hal yang tidak diinginkan jika kau tidak memberitahu tujuanmu datang ke sini."

         "Baiklah-baiklah..." Anne mengangkat tangannya menyerah, semua barang-barangnya jatuh ke lantai. "Aku ke sini karena sebuah keluarga membutuhkan bantuanku untuk mengasuh anak-anak mereka. Apa itu sudah cukup untukmu?"

SPRINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang