{17} *it's all over*

27.2K 941 71
                                    

"Domino itu seperti kehidupan. Kau gagal jika semuanya runtuh, tapi kau dapat membangunnya kembali"
______________________________________________

🎶 Chritina Perri - Jar Of Hearts

****

Pagi ini Meta awali dengan senyum yang terpancar indah di wajahnya karena baru saja ia mendapat kabar bahwa Ana adiknya telah bangun pasca oprasi

Buru-buru Meta ke kamar mandi untuk sekedar menggosok gigi dan mencuci muka

Arggg.... Sebenarnya Meta ingin sekali mandi, karena ia merasa badannya benar-benar lengket, tapi mau bagaimana lagi. Dokter melarangnya untuk mandi selama 3 hari. Kadang Meta berfikir sebenarnya yang sakit itu ginjalnya atau kulitnya

Setelah selesai melakukan ritual di kamar mandi, barulah Meta keluar kamarnya dan berjalan menuju kamar Ana

Tapi

Tepat sampai di depan pintu, Meta dapat melihat jelas binar bahagia di wajah Ana karena di kelilingi oleh orang-orang yang ia sayang

Meta lupa akan satu hal, bahwa hanya Ana lah yang sampai saat ini belum menerima keadaan yang sudah terjadi. Padahal Ana tahu bahwa itu bukan kesalahan Meta, tapi setelah itu Meta ingat dulu Ana pernah sempat mengucapkan kata BENCI kepada Dirinya

Membuat Meta mau tak mau hanya bisa melihat Ana dari luar pintu saja, biarlah waktu yang menepiskan rasa benci Ana kepada Meta

Bagi Meta, melihat Ana tersenyum bahagia saja suduh cukup untuknya. Oleh karena itu, dari pada ia membuat senyum Ana menghilang lebih baik ia tak masuk ke dalam

****

Meta tiba dikamarnya, tapi tanpa sadar darah mengalir dari hidungnya begitu saja hingga setetes darah jatuh mengenai lantai dan disitulah baru Meta sadar

Ia pun jalan perlahan-lahan menuju ranjangnya dan mengelap hidungnya menggunakan tisu yang terdapat di nakas samping tempat tidurnya

Hingga perlahan pandangan Meta mulai meremang dan kepalanya yang terasa seperti tertusuk-tusuk jarum. Membuatnya berteriak sambil memukul-mukul kepalanya, karena mungkin dengan cara itu bisa mengurangi rasa sakit di kepalanya

Tapi bukannya berkurang, rasa sakit itu malah bertambah. Membuatnya jatuh ke lantai

Karena rasa sakit yang teramat sakit membuat Meta mengeluarkan air mata

"Tuhan terima kasih untuk segalanya, jika saat ini kau memang akan mengambil ku, aku siap Tuhan dan tolong jaga mereka yang sangat aku sayangi ini. Te-ri--ma--ka--sih Tu--han" ucap Meta terbata-bata dan ucapannya untuk terakhir kalinya

Dan yaa, sudah berakhir semua penderitaan yang gadis cantik itu alami. Tak ada lagi penderitaan, tak ada lagi kesakitan yang selalu ia dapatkan, jiwa dan raganya sudah tenang bersama dengan-Nya

****

Di sisi lain....

Keluarga Meta belum menyadari keadaan Meta, karena saat ini meraka masih menemani Ana

Hingga perlahan Alexanderia mencoba untuk melihat reaksi apa yang Ia dapatkan ketika menanyakan tentang Meta

"Ana mama mau ngomong" ucap Alexanderia terlihat serius tapi dengan tatapan lembutnya

"Mau nanya apa ma?"

"Kamu sayang tidak sama Meta?"

Seketika itu wajah Ana berubah tergang, tidak ada lagi senyum terukir di wajah cantiknya

ABLUVION {COMPLETED}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang