{1} *Awal pertemuan*

47.2K 1.5K 60
                                    


"Tak apa semua akan berjalan sesuai alurnya."
________________________________

****
Gadis itu masih saja terlelap dalam bunga tidurnya, hingga tak menyadari bahwa sang mentari telah kembali dari tempat persembunyiannya.

"Non bangun non, apa non tidak berangkat sekolah hari ini?" tanya bi Imah sambil mengetuk pintu anak majikannya tersebut.

Tak selang berapa lama, gadis itu membuka matanya----menyesuaikannya terhadap sinar sang mentari. "Iya bi ini Meta udah bangun." Jawabnya, lalu berjalan menuju kamar mandi.

Setelah berperang dengan dinginnya air yang mengenai kulit gadis itu. Ia pun memakai seragamnya dan tak lupa memoleskan sedikit bedak beserta liptin yang membuat kesan cantiknya bertambah.

****

Meta berjalan menuju kelasnya yaitu XI Ipa 1 dengan santai, padahal dia tau bahwa bel masuk sudah 10 menit lalu berbunyi.

Tok... Tok... Tok

"Maaf bu saya terlambat." ucap Meta dengan raut tanpa dosa

"Kenapa bisa terlambat?" tanya guru tersebut yang biasa dipanggil bu Alice

"Tadi saya kejebak macet Bu. Ibu taulah sendiri Jakarta itu gimana" ucap Meta yang jelas-jelas hanya mencari alasan.

"Sudah tau Jakarta macet seharusnya kamu bangun lebih awal." omel bu Alice

"Iya maaf bu, lain kali saya usahakan bangun lebih awal."

"Ya sudah, lain kali jangan seperti itu lagi. Mengerti?" peringatan Bu Alice mendapat anggukan dari Meta. "Ya sudah, kamu boleh duduk kembali." Setelah di persilakan untuk duduk, gadis itu melangkahkan kakinya menuju bangku kesayangannya.

****
#Almeta pov

Bel istirahat berbunyi membuat cacing cacing dalam perutku berontak untuk segera di isi

Saat dalam perjalanan menuju kantin aku tak sengaja menabrak tubuh seorang pria, saat mata ku bertatapan dengan wajahnya yang bag pangeran aku hanya bisa bergumam dalam hati.

"Oh Tuhan, kau buat dengan apa pria yang ada di depan ku ini? Kenapa dia sangat tampan, seakan akan kau tidak membuat celah sama sekali dalam dirinya."

Bagaimana mungkin seorang pria yang ada di depanku bisa dibilang manusia, wajahnya yang bersih tanpa sedikit noda, hidungnya yang mancung, bola matanya yang berwarna coklat, tak lupa rahang yang terlihat sangat tegas itu membuatnya semakin terlihat tampan bak pangeran kerajaan. Seakan-akan Tuhan membuatnya dengan sebuah kapak emas yang sangat suci

"Haii, apa kau tak apa?" tanya pria tersebut sambil melambaikan tangannya tepat di depan wajah ku

"Ah, maaf aku tak sengaja. Sekali lagi aku minta maaf." Ucap ku meminta maaf setelah sadar bahwa aku terus saja memperhatikan wajahnya

"It's okay." katanya sambil tersenyum lebar yang kuyakini dapat meluluhkan semua kaum hawa.

"Meta back to Earth dan berhenti berpikir lebay seperti itu." gumamku dalam hati

"Kalau begitu aku pergi duluan ya." katanya sambil berjalan meninggalkan ku.

Aku hanya diam tanpa membalas kata katanya dan berjalan kembali menuju kantin untuk mengisi perut ku yang sedari tadi meminta untuk di isi.

*****

Bel pulang berbunyi tanda semua siswa SMA Binus Internationl School di persilakan untuk kembali kerumah masing-masing.

Sampai di rumah, Meta langsung menuju kamarnya untuk beristirahat dan tak lupa mengganti seragam sekolahnya.

Saat selesai mengganti seragamnya ia berbaring menuju tempat tidur. Perlahan ia hanya memandang langit-langit kamar tapi entah kenapa rasa kantuk tiba tiba menyerang dirinya hingga ia terlelap menuju bunga tidur

****

Perlahan mata gadis itu terbuka--- lalu  melirik sebuah jam yang tertera di nakas samping tempat tidurnya~ menunjukan pukul setengah delapan malam.

Meta berjalan keluar kamarnya untuk mengambil makanan atau cemilan apapun itu yang penting ia bisa memakannya. Tadi, saat ia bangun tiba-tiba saja perutnya berbunyi. Mungkin karena ia hanya makan saat di sekolah dan tiba di rumah ia langsung menuju kamarnya dan kembali terlelap

Saat Meta hendak membuka kulkas, tiba tiba terdengar suara klakson mobil dari luar rumahnya. Meta menghela nafas berat, suara klakson itu mengartikan bahwa keluarganya sudah pulang dari liburan mereka dan yang jelas, kepulangan mereka akan kembali menjerumuskannya kedalam sebuah lubung yang terdalam

Dengan gesit Meta mengambil beberapa cemilan yang ada di kulkas dan segelas air putih untuk ia taruh di kamarnya, berjaga jaga jika nanti ia lapar di tengah malam







Thanks for reading guys💗

Hii guys🤗
Gimana ceritanya? Seru gak?? Maaf ya jika ada kalimat yang susah kalian pahami, soalnya aku baru pertama kali buat cerita heheheh😅 jadi wajar aja ya😁
Oh ya jangan lupa kasih aku 🌟 ya

ABLUVION {COMPLETED}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang