"Hasil kerja keras terkadang bisa berujung pada hasil yang pahit"
__________________________________________🎶Ha Jin - We all lie
****
Tepat saat meta membuka mata air matanya mengalir begitu saja, ia terus mencoba untuk menahan air matanya. Tapi semakin lama Meta mencoba menahannya, butiran crystal itu semakin meluncur bebas, hingga ia memilih untuk menangis sekencang kencangnyaMembiarkan alam mengetahui tentang takdirnya yang buruk, membiarkan alam mengetahui isi hati gadis itu sebenarnya, dan membiarkan Semesta tahu bahwa ia adalah gadis yang rapuh. Yang bersembunyi di balik topeng andalannya
Hingga alam dapat merasakannya dan akhirnya menghiburnya dengan tetesan air, tetesan yang semakin lama dapat menyamarkan air mata gadis itu
Setelah lama menangis, Meta memutuskan untuk menunggu di rooftop sampai jam sekolah berakhir
Karena tak memungkinkan ia kembali ke dalam kelas dengan keadaan basah kuyup seperti ini
Wajahnya kini sudah terlihat sangat pucat, mengingat ia berdiam diri terlalu lama bersama hujan
****
Setelah 3 jam menunggu di rooftop, Meta berjalan ke kelasnya untuk mengambil tas sekolahnya
Keadaan sekolah saat ini terbilang sangat sepi jadi Meta tak perlu mengendap-ngendap berjalan menuju kelasnya
Tepat saat setelah Meta mengambil tasnya dan berjalan keluar menuju gerbang sekolah, Ia melihat Ana berjalan ke arahnya
Meta tak mengubris hal tersebut dan tetap memilih berjalan biasa
Hingga saat Ana berhenti tepat di depannya, membuat Meta mau tak mau ikut berhenti
"Kenapa?" tanya Meta to the poin
"Baju lu ko basah?" tanya Ana dengan tampang prihatin yang terlihat jelas di buat-buat
"Cihh dasar muka dua" ucap Meta dalam hati
"Bukan urusan lu" Ucap Meta berlalu meninggalkan Ana
Ana yang tak ingin membuang-buang kesempatan untuk membuat Meta marah, akhirnya mencoba mengejek Meta
"Oh iya gua lupa, lu kan abis di usir dari rumah. Jadi mungkin lu gak punya tempat tinggal buat tidur sama mandi dan akhirnya lu terpaksa deh mandi di sekolah. Iyakan?" ucap Ana mengejek
Meta yang mendengar ejekan Ana berbalik menghadap ke Ana dengan senyum indahnya
"Denger ya Ana si anak manja dan si ratu drama. Mau Baju gua basah ke atau baju gua kotor ke. Itu bukan urusan lu lagi ok? Lagi pula gak usah sok akrab deh sama gua, kita udah gk ada hubungan apa-apa lagi ok?" ucap Meta sambil menekankan setiap kata Manja dan Ratu Drama
Niat Ana yang seharusnya membuat Meta marah malah menjadi boomerang untuk dirinya. Ana menjadi kesal, seharusnya Meta yang ia buat marah tapi kenapa jadi Ia yang marah
Ana mencoba menyikapinya dengan raut muka biasa saja. Lalu mulai mengukir setiap kata untuk mengejek Meta
"Oh iya dong gua di manja, secara kan gua anak kesayangan mereka. Oh atau jangan - jangan lu iri sama gua yaa?"
"Aku memang ada rasa iri sama kamu Na, tapi aku sadar itu hanya akan menjadi angan-angan saja. Lagi pula mungkin memang saat ini kamu yang bahagia" ucap Meta sedih dalam hati
"Sorry ya gua gak pernah sekali pun iri sama hidup lu yang manja dan penuh drama itu ok!? dan lagi nanti lu mau jadi apa gedenya kalau setiap hari aja selalu di manja, gimana jadinya lu kalau gak punya keluarga. Maybe lu bakal jadi gelandangan di luar sana" balas Meta mengejek
KAMU SEDANG MEMBACA
ABLUVION {COMPLETED}
Ficção AdolescenteABLUVION {COMPLETED} Sedih, marah,kecewa, kesal atau mungkin BAHAGIAA?? Hahaha... itu rasanya terdengar sangat-sangat konyol di telinganya. Mengingat takdir sepertinya tak sepenuhnya menyukainya. Buktinya gadis dengan manik birunya itu harus menelan...