15•Susah

25 3 1
                                    

Sepulangnya menghantarkan firsha, Nico bergegas mandi ,makan dll.Setelah melakukan itu, nico mencari kamera firsha dan dia menemukannya masih dalam keadaan semula rusak. Nico lupa akan kamera itu bahwa dia harus memperbaiki kameranya

"Hah mm,gimana gue bisa lupa ya?"suara helaan nafas dari mulut nico

"Gimana cara benerinnya?"bingungnya sambil membolak balikkan kamera itu

Tok tok tok

Suara pintu yang di ketok oleh papanya namun nico tak menghiraukan dengan kedatangan ayahnya

"Heh bule jowo,di panggil dari tadi juga malah gak nyaut, noh makan malem dah siap cepet turun"ucap papanya dengan kesal karena daritadi dia berbicara tidak di hiraukan oleh nico

"Apasih pah,aku tuh nico bukan bule jawa"ucapnya dengan tidak menoleh pandangannya ke papanya

"Kamu ngapain sihh?"

"Mandi!yah ini lah pa benerin kamera"

"Ya udah gak usah ngegas dong"kesal papanya

"Ya papasih ganggu orang fokus aja"

"Halah fokus apanya wong itu masih tetep kayak kemarin"

"Ya kan aku belum benerin pa ,pa"panggil nico

"Jangan bilang kalo kamu butuh bantuan papa"kesalnya dengan melipatkan kedua tangannya

"Heee papa tau aja"cengir nico "bantuin kek pa kan papa kemaren dah janji mau bantuin nico"

"Ya udah mana"

"Nah gitu dong pah"ucap nico sambil menyerahkan kamera itu.

Saat mulai mengobrak abrik kamera nico terlihat hanya berdiam diri dan hanya menonton saja

"Heh ini namanya yang ngerjain itu papa bukan kamu"

"Yah kan nico nggak bisa"

"Yah papa ajarin lah biar bisa, katanya suruh benerin dari tangan kamu sendiri"kesalnya

"Iya iya pa mana nico bantuin"

Sambil bertukar posisi ada suara ketokan pintu yang mengganggu mereka

"Ya ampun ternyata di sini, mama cariin ternyata disini nico papa bilang apa tadi suruh kebawah makan malah benerin kamera..papa juga suruh panggil malah lengket kesini, udah turun sana makanan udah layu tuh ayo"marahnya

"Yaelah iya iya, dah ini dilanjut nanti dulu habis makan, isi dulu perutnya biar encer tuh otak"

"Iya pah, pah makanan apa bisa layu ya?"

"Kamu ini jangan jadi kayak tigo,pinter dikit napa,gak tau maksud mama mu itu apa?"

"Nggak"ucap nico sambil menggelang kan kepala dengan polosnya

"Udah ayok, malah ribut"ucap mamanya yang pergi ke bawah membimbing mereka ke meja makan

Saat di meja makan tak ada yang membuka suara pun kecuali gentingan suara sendok yang menghantar makanan ke mulut mereka

"Nico kamera itu kamu selesain besok aja, besok kan hari minggu kamu bisa selesain itu besok sekarang udah malem tidurr"ucap mamanya

"Iya nico papa juga capek"

"Iyaa,yaudah mah pah aku ke kamar duluan"

Setelah beranjak ke kamar nico tidak langsung tidur dia menuju ke meja belajarnya untuk memperbaiki kamera itu sendiri

"Bismillah moga bisa, masa papa bisa gue gak bisa"ucapnya sambil menggerutu sendiri

"Apa gini ya"bingungnya sambil mengaruk kepala

For Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang