[9] Rusuh Di Puncak

2.6K 194 108
                                    

Votenya dulu gengs, setelahnya happy reading 😂😘

👪👨‍👩‍👧👪

Liburan benar-benar akan segera berakhir, dan anak-anak di komplek koplak menghabiskan waktu libur semester mereka hanya dengan tumpukan tugas rumah tangga, omelan mama, mami, umi dan bunda mereka, serta dilarang main. Benar-benar liburan yang membetekan sekali. Kalau tahu begitu, mereka lebih milih liburan ke Bali.

Pagi ini para pasangan sedang jogging bersama, setelah dua puluh putaran mengitari komplek, taman, sampai balik lagi ke blok rumah mereka. Akhirnya kerasa juga capeknya, dan mereka semua memutuskan untuk balik ke rumah masing-masing dengan sebelumnya ada yang menahan mereka..

"Yuhuuu... babyyy Jodiee!!" teriak seorang gadis cantik sembari keluar dari dalam mobilnya,

Friden yang pertama kali menyadari ada suara seseorang yang memanggil tetangga seberang rumahnya lantas menghentikan langkah kakinya. Dengan hati-hati ia memundurkan langkahnya sembari sesekali melirik ke arah Joa yang sibuk mengomeli Michael sambil menyeretnya masuk ke dalam rumah.

"Ebuset!" kaget Friden saat badannya bertabrakan dengan Deven. Lalu dengan cepat menutup mulutnya,

Deven pun juga menutup mulutnya langsung, "Sama-sama diem kita, oke." bisiknya pada Friden yang mengangguk.

"Loh heh, kenapa pada balik lagi nih?"

Sesaat Friden dan Deven menegang, takut siapa gitu yang nanya dari belakang.

"Yee! Gue udah takut tadi!" gerutu Deven,

Friden mengangguk, "Iye, gue kira bini gue tadi! Ternyata elo, De."

Alde yang baru nongol pun hanya cengengesan, lalu melongokkan kepalanya melihat ke seberang rumah keluarga Febyan. "Eh sapa tuh?" tanya Alde,

"Temen Jodie kayaknya," sahut Deven,

Tanpa menunggu dua tetangganya yang masih menerka-nerka siapa cewek itu, Friden udah duluan menghampirinya.

"Hallo, siapa ya?" tanya Friden seraya menyunggingkan senyum,

Perempuan dengan lekuk tubuh bagus itu membalikkan badannya, membuka kacamata hitamnya, "Oh hai, aku Lala, temennya Jodie." Ucapnya ramah,

"Eh kenalin, gue Alde." Tiba-tiba Alde udah duluan ngulurin tangan aja, padahal Friden yang duluan ngajak kenalan.

Friden mencebikkan bibirnya sembari menyikut Alde, "Gue duluan astaga! Main serobot aja lo!" cegahnya,

"Kenalin, gue Deven Andinata." Melihat kedua tetangganya yang berdebat, Deven maju duluan lah.

Cewek bernama Lala tadi sempat membulatkan matanya, "Oh my God! Deven Andinata?! Yang penyanyi itu?!" tanyanya heboh,

Deven mengangguk dengan penuh percaya diri. "Iya hehe, santai aja,"

Namun setelahnya, Deven yang kena giliran didorong Friden dan Alde. "Minggir oy!" sulut mereka berdua,

"Ehem," Deheman dari seseorang menyadarkan Friden, Alde dan Deven yang masih dorong-dorongan badan, saling ingin menyingkirkan.

Budak CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang