[10] Clinton Hilang

1.9K 161 101
                                    


As you wish guys, part khusus Clicha 😊

As you wish guys, part khusus Clicha 😊

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

👪👨‍👩‍👧👪

"And I promise that nobody's gonna love you like me" - ME!

👪👨‍👩‍👧👪

Setelah kejadian menyeramkan serta mengganggu khayalan liburan enak, aman, tentram dan damai, akhirnya para penghuni komplek koplak pada hari berikutnya, apalagi Friden yang ngebet pengen pulang karena merasa horor banget setelah tahu kalau setan yang mampir ke villa nya itu setan beneran, bukan Acha yang pura-pura jadi setan jadinya mereka semua pada balik ke komplek koplak di hari berikutnya.

Kehidupan mereka semua kembali normal seperti biasanya, seperti pada anak-anak yang kembali masuk sekolah dan ibu-ibu yang kembali menganggur.

“Ini rotinya, sayang.” Anneth menyerahkan roti yang sudah dioles selai strawberry ke atas piring Lifia.

“Makasih ma,” ucap Lifia senang,

Anneth mengangguk pelan, putri tunggalnya itu nampak tersenyum sumringah, ya setidaknya nggak kena marah habis-habisan gara-gara ide ‘usil’nya itu. Tapi akibat dari tindakannya itu, Lifia harus dihukum tidur sama tante Acha yang masih makai riasan setan seram sebagai hukumannya. Nasib memang,

Sesaat setelahnya Deven turun dari undakan anak tangga sembari menyeret koper-koper besarnya. Lalu melirik ke arah Anneth yang nampak bingung melihatnya,

“Bantuin napa!” Gerutu Deven yang masih kesusahan menyeret koper-kopernya itu,

Anneth mengerutkan keningnya heran, “Mau pindahan kemana, pa?”

“Iya, mau kemana pa?” timpal Lifia heran,

“Papa kan ada show-off malem ini di Medan!” sahut Deven kesal, yang masih tidak juga dibantu menyeret koper-kopernya.

“Ooh iya ya, maaf baru ingat sayang, sini-sini, aku bantuin, utu-utu kacian..” Anneth mendatangi Deven yang sudah berhasil turun dari tangga, lalu mengambil satu koper dari tangan suaminya itu.

Sedangkan Deven yang berada di belakang hanya mencibir pelan, “Udah nyampe bawah baru dibantuin

“Mau selai apa, sayang?” Tanya Anneth mengalihkan cibiran Deven barusan yang sangat jelas didengarnya tapi karena dia nggak mau bermasalah sama Deven pagi ini, ya mending abaikan aja lah yang tadi.

Deven nampak menimang-nimang berpikir, “Coklat ada nggak?” tanyanya,

“Masih ada kok, oke roti selai coklat siap dioles!”

Budak CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang