[4] Anneth Ngamuk

2.1K 163 8
                                    

Hhmm... Pagi hari lagi nih, tapi pagi senin, mungkin sebagian besar anak didunia ini banyak yang tidak suka dengan hari senin.

Dan pagi ini tidak seperti pagi minggu semalam, yang membuat rusuh, karna... Dengan terpaksa Friden harus menyembelih ayamnya, itu pun karna dipaksa dan diancam Joa.

Di kediaman Andinata, pagi ini tidak rusuh lagi, tenang... Damai... Entah mengapa,, hari ini sedang malas untuk banyak berbicara, menurutnya capek, dan Deven, suaminya itu masih saja tidur, ya karna Deven tidak mau menyianyiakan waktu liburnya, dan... Waktu liburnya digunakan untuk "TIDUR". Anneth pun tidak marah, ia juga mengerti keadaan suaminya yang begitu kelelahan.

Pagi ini, Lifia dan Acha sudah siap dimeja makan, siap untuk menyantap sarapan pagi mereka, yang dibuat oleh Anneth, yaitu... Nasi goreng, pagi ini Anneth yang memasak, karna anaknya bi Win sakit dan mengharuskan pembantu setia keluarga Andinata itu pulang kampung, dan Deven pun langsung memberi gajih muka untuk bi Win.

"Ma, papa mana? Kok belum nongol?" tanya Lifia sambil menatap Anneth yang kini asik memainkan Iphone nya, mungkin wanita cantik mantan penyanyi solo tersebut sedang membalas mention dari fansnya yang sampai sekarang setia dengannya.

"Hah!? Eh, hehe... papaa masih tidur sayang... Emangnya mau ngapain?" tanya Anneth sambil meletakan Iphone nya, mungkin sudah cukup untuk pagi ini, jari-jarinyapun begitu lelah untuk mengetik kata balasan mention fansnya.

"Yaahh! Kok masih tidur sih! papaa kan janji pagi ini mau nganter Lifia kesekolah! Iihh... Lifia gak mau sekolah!! Kecuali papaa mau nganterrrrr!!" rengek Lifia dengan kerasnya, membuat Acha yang sedari tadi sibuk dengan earphonenya merasa terganggu.

"Iiiihh Lifiaaaa! papaa kamu tuh lagi molor!! Jangan tereak-tereak dong!! Tante Acha aja deh yang nganter!" ucap Acha sambil melepaskan earphonenya dari telinganya.

"LIFIA GAK MAU SAMA TANTE ACHA!! ntar kayak yang dulu tuh, bikin malu aja!" pekik Lifia sambil menatap tajam kearah Acha.

"yang mana? Lupa nih tante... " gumam Acha sambil mengingat-ingat kejadian dulu saat dia mengantar keponakannya itu kesekolah.

"Lupa lagi kan!! yang itu tuh, pas tante Acha nganter Lifia, eehh... Pas sampai disana, bukannya langsung pulang, tante Acha malah godain pak Bani, guru basket Lifia yang baru, bikin malu tau gak... Trus juga, pas itukan tante Acha pake parfum yang baunya tuh kayak bunga melati, nah... Pak Bani itu alergi sama bau kayak gituan... Akhirnya ya pak Bani sakit trus... Pak Bani berhenti dari sekolah dan diganti sama pak daud yang super kileerrr abieesss... Gara-gara tante Acha tuh! Lifia gak mau lagi terulang kayak gitu, Lifia maunya papa!!"

penjelasan Lifia yang panjang dikali lebar membuat Anneth cengo kemudian menatap Acha yang kini cengar-cengir gaje.

"ACCHHHHAAA!!" pekik Anneth dengan kerasnya, Acha yang mendengar pekikan sang kakak langsung buru-buru pergi.

"ACHA PAKAI MOBIL YANG WARNA BIRU YA!!" pekik Acha dari luar, dan sebelum Anneth akan menyahuti pekikannya,

Acha sudah buru-buru menjalankan mobil tersebut, membuat Anneth hanya bisa menghembuskan napas beratnya, kemudian menatap kearah Lifia yang kini memanyunkan bibirnya, dan sama sekali tidak menyentuh nasi goreng serta susu yang dibuat Anneth.

"jangan gitu dong sayang... papaa kamu bener-bener capek, Mama aja ya yang nganter? Mau kan?"

Lifia nampak akan menggelengkan kepalanya, namun terhenti ketika ada bocah laki-laki yang langsung masuk kerumah keluarga Andinata.

"Lifiaa! eh, Lifia kok belum berangkat juga? Nungguin papaa nya ya? Ikut Lauwrence sama abi aja yukkk!!"

Lauwrence, bocah laki-laki itu langsung masuk keruang makan dan menjemput Lifia dengan riangnya.

Budak CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang