05

59 4 2
                                    

"Aku dapat masalah baru" batin Crystall dengan fruatasi

Crystall melanjutkan perkerjaan walaupun sedikit terganggu dengan bunga yang bertebaran di ruang kerjanya. Saat memeriksa dokumen penting. Crystall mendengar pintunya di ketuk dari luar.
"Masuk" ucap Crystall tanpa mengalihkan penglihatannya dari dokumen di tanganya.

"Permisi, Miss saya ingin membersihkan ruangan anda" ucap seorang OB dengan sopan sambil menunduk hormat

"Ya, silahkan" ujar Crystall sambil fokus ke dokumen yang dipelajarinya sejak tadi.

Setelah tiga puluh menit ruangan Crystall seperti semula. Tidak ada bunga bertebaran dimana dimana seperti tadi pagi.

"Permisi, Miss saya sudah selesai dengan pekerjaan saya. Saya undur diri, permisi" ucap seorang OB dengan sopan sambil membawa beberapa kantong plastik yang berisikan bunga mawar untuk di buang.

"Hmmm, terima kasih" ucap Crystall tulus diiringi senyumnya.

Jam makan siang pun tiba. Crystall memanggil Glady keruanganya.
"Lady bisakah kau keruangan ku sekarang" perintah Crystall
"Yes,Miss" jawab Glady

Terdengar pintu di ketuk sang pemelik ruangan menyuruhnya masuk.

"Masuk" jawab Crystall setelah mendengar ketukan di pintu
"Ada yang bisa saya bantu Miss?" Tanya Glady dengan sopan karena ini di area kantor
"Jangan formal. Kau ingin makan dimana?" Tanya Crystall to the point
"Up to you. Aku ngikut saja" ucap Glady dengan santai
"Aku ingin ma..." belum selesai Crystall mengatakan keinginannya terdengar pintu ruangannya di buka oleh seseorang dan masuk tanpa permisi dari sang pemilik ruangan

"Apa yang anda lakukan?" Tanya Crystall dingin
"Aku hanya ingin makan bersama pacarku. Apa aku salah?" Ucap Parkey dengan santai.

Ya yang masuk keruangan Crystall tanpa izin adalah Parkey Thomson.

"Tentu salah. Silahkan keluar dari ruangan saya sekarang juga" perintah Crystall dengan dingin tak terbantahkan

"Glady panggil security sekarang juga untuk mengusir dia" ucap Crystall kepada Glady sambil menunjuk Parkey yang sedang duduk nyaman di sofa ruang kerjanya

"Aku tidak mau keluar babe, sebelum kita makan bersama" ucap Parkey dengan manja.

Itu terdengar sangat menggelitik pendengaran Crystall.

"Ini manusia terbuat dari apa sih" batin Crystall kesal
"Baiklah. Jika anda tidak mau keluar dari ruangan saya. Saya akan membatalkan proyek yang sedang kita kerjakan. Dan dirimu mengalami kerugian yang sangat besar Mr. Thomson" ucap Crystall dengan entengnya sambil mengambil kunci mobil untuk keluar makan siang bersama Glady.

"Ahh, ternyata kau mengacamku babe. Baiklah, kalau begitu aku tinggal menelpon orang kepercayaan ku untuk memberitahukan kepada media bahwa kita sedang pacaran sekarang? Bagaimana imbangkan?" Ucap Parkey santai sambil menelpon orang kepercayaannya.

"Lalukan semau mu" ucap Crystall acuh. Dikira Crystall itu hanya sekedar gertakan saja. Belum jauh dari pintu ruangannya masuk sebuah berita.

"Crys, sepertinya Mr. Thomson tidak main-main dengan perkataannya. Lihatlah ini" ucap Glady sambil menyerahkan tabletnya ke Crystall.
Crystall yang menerima tabletnya matanya membulat sempurna. Ternyata, seorang Parkey tidak main main dengan ucapannya.
Crystall berbalik ke arah ruangannya dimana Parkey masih didalam ruang kerjanya.

Dengan kasar Crystall membuka pintu ruang kerjanya dengan jalan yang terburu buru membuat Crystall tersandung karpet yang menjadi alas bawah meja di ruang kerjanya. Dengan sigap Parkey merengkuh tubuh Crystall tetapi keseimbangan tubuh Parkey tidak stabil membuat keduanya terjatuh diatas sofa dengan keadaan Crystall diatas Parkey. Dan hal yang tidak diinginkan terjadi yaitu bibir mereka berdua menyatu dengan sempurna, walaupun hanya sekedar menempel saja tidak ada pergerakkan sama sekali.

My Secretary Is DevilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang