LIFE WITH ME 4

5.9K 330 23
                                    

malam telah menyapa kembali, seperti yang disampaikan sikepala penyidik, bahwa mala mini mereka akan mulai bergerak memberantas villain, jam masih menunjuk pada angka 7 sedangkan acara akan dimulai pukul 9, itu berarti dua jam waktu untuk mempersiapkan segalanya. pemuda bersurai ash blonde itu tengah memakai pakaian untuk penyamarannya, sebuah kemeja hitam, dasi merah yang menggantung , dengan setelan celanan senada, dibalut jas berwarna merah gelap, yah, terlihat sangat menyatu dengan karismanya , yang tegas, tajam, dan dingin. Bakugou memasukan senapan yang diberikan padanya saat rapat beberapa waktu lalu dibalik jas, persiapannya pun selesai.

disebuah ruangan lain, terdapat seorang pemuda yang berdiri diam memandang pantulan dirinya didepan cermin, iris hijaunya menatap lurus pada leher putihnya yang terdapat beberapa bercak merah, satu lengannya terangkat mengusap lehernya, rasa ngilu pun terasa kala tanda merah itu tersentuh

" hahh". Midoriya menghela nafasnya pelan.

rupanya satu hari tidak cukup untuk membuat tanda merah itu menghilang, Midoriya mengira setelah kejadian kemarin malam, saat dirinya terbangun tanda itu akan hilang, namun ternyata tidak, ketika dirinya tengah melamun memperhatikan lehernya, ponselnya bergetar sesaat, membuat lamunanya berakhir, satu pesan terpampang dilayar ponsel, alisnya bertaut melihat nama sipengirim,

' jika kau sudah selesai, cepatlah keluar, aku akan menunggumu di mobil '. benaknya membaca isi pesan.

" Kacchan ?, kupikir dia akan berteriak ". ujarnya pada diri sendiri.

Midoriya bergegas menuju lemari, mengambil pakaian yang pantas untuk penyamarannya, setelah memilih beberapa pakaian, ia pun mulai mengenakannya, sweater hitam berkerah panjang, celana berwarna putih diatas mata kaki, dan bleazer formal berwarna senada dengan corak garis hitam panjang, agar penampilannya semakin terlihat seperti Omega, ia menggunakan pelembab bibir yang membuat bibir mungilnya itu semakin pink, setelah dirasa cukup, Midoriya beralih pada kaca besar disampingnya, iris hijaunya tercekat takjub melihat penampilannya sendiri, terutama wajahnya yang terlihat imut, tentu saja karena setiap Omega memang diberkahi wajah yang cantik, dan tubuh yang ramping, itu mengapa penampilan mereka selalu menggoda.

" ini aku ". ucapnya tak percaya sembari memegang wajahnya.

raut takjub itu berganti dengan senyum akan kekecewaan, wajahnya yang terlihat bulat dan kecil, dengan bibir merah muda, juga bulu mata yang lentik, selama ini Midoriya berusaha semaksimal mungkin berpenampilan layaknya seorang Beta, namun seorang Omega tetaplah Omega, takdir memang tidak dapat dirubah. setelah selesai dengan persiapannya, ia pun bergegas pergi menyusul Bakugou yang sudah menunggunya, begitu sampai di area parkir, Midoriya melihhat rekan kerjanya yang tengah berdiri bersandar pada mobil, dengan tangan yang dimasukan kedalam saku celana, iris hijaunya memperhatikan Bakugou dalam diam, penampilan si crimson itu memukau iris hijaunya.

" Kacc-chan ". panggil Midoriya dengan suara pelan.

merasa dipanggil, si surai ash blonde yang sedari tadi menunduk, mulai mengangkat kepalanya, melihat kepada orang didepannya, manik crimson itu memandang si hijau dari ujung kaki dan berhenti tepat di wajah, tatapannya seolah terkunci kesatu objek, penampilan Midoriya yang terlihat berbeda dari biasanya membuat Bakugou terdiam mematung, tak ada sentakan untuk memarahi Midoriya karena telah membuat dirinya menunggu cukup lama, mulutnya tertutup dan bersuara.

karena Bakugou yang terus menatapnya, rasa gugup mulai menyerang, Midoriya memainkan kerah sweater hitamnya sebagai pengalihan rasa gugupnya, wajahhnya tertunduk menyembunyikan rona merah.

" cepat masuk ". Bakugou membuka suara pada akhirnya.

" hai ", balas Midoriya.

keduanya memasuki mobil yang sama, begitu sabuk pengaman telah terpasang, mesin mobil mulai dinyalakan, kemudian mobil pun melaju menuju tempat tujuan mereka, Bakugou terus mengendarai mobilnya menelusuri jalanan lass vegas , sedangkan Midoriya lebih tertarik dengan lampu – lampu jalan, pemuda bermanik crimson itu membelokan mobilnya memasuki sebuah gedung megah yang menjulang, kemudian menghentikannya ketika salah satu pria berpakaian formal seperti pelayan menghentikannya, pria asing itu mendekati kaca jendela mobil, Bakugou yang mengerti lantas mematikan mesin mobilnya, lalu membuka pintu bergerak keluar, Midoriya mengikuti apa yang Bakugou lakukan.

LIFE WITH METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang