LIFE WITH ME 3

4.9K 314 25
                                    

Setelah kepergian Midoriya, Bakugou kembali melajukan mobil mewah hitamnya, disepanjang perjalanan pikirannya masih memikirkan jawaban yang menggantung dari Midoriya, dan Bakugou hanya mempunyai satu cara, mobil hitam itupun terpakir disebuah gedung tinggi, pemuda ash blonde itu keluar dari mobilnya kemudian memasuki gedung, menaiki lift dan berhenti di lantai lima, kaki jenjangnya melangkah tegas menuju satu ruangan, stelah sampai , Bakkugou mengetuk pintunya terlebih dahuli,

" Masuklah ".Ujar seseorang dari dalam.

Pintupun dibuka,Bakugou berjalan masuk mendekati seorang pria dibalik meja kerja, dia menatap lurus pria itu dengan wajah yang serius,

" Ada apa, apa kau ingin mengajakku berkelahi ?". ujar si pria itu sedikit gugup.

" Hah ?".

" Karena kau datang tanpa memakai pakaian formalmu ". Menunjuk pada si tamu.

" Untuk apa, aku sedang tidak bertugas ". Balas Bakugou santai sembari mendudukan dirinya.

" Jaa apa kau ingin mengjakku berkencan ". Goda si pria.

" Nani !". Ujar Bakugou dengan suara rendahnya dan mengeluarkan letupan – letupan kecil dari telapak tangannya.

" Gomen ". Pria langsung tersenyum gugup.

" Dimana berkas yang harus kutandatangani ".

" Berkas ?". Ulang si pria tak mengerti.

" Tentang kasus yang kau tawarkan ". Jelas Bakugou.

" Oya oya apa kau memenangkan lotre ?, kemarin kau menolak dan sekarang menerimanya ". Ucap si pria yang tak percaya dengan keputusan mendadak si tamunya.

" Heh memenangkan lotre ?, mungkin belum, aku baru saja diawal taruhan ". Seringaian tipis muncul diwajah dinginnya.

" Baiklah, sepertinya kau sedang menemukan sesuatu yang menarik, kalau begitu,,," Si pria mencari sesuatu ditumpukan berkas didalam laci meja kerjanya, " Selesaikan kasus ini ".

Bakugou mengambil berkas yang disodorkan padanya, membukanya dan membaca setiap kalimat disana, kemudian jari panjang nan tegasnya mulai menggoreskan sebuah tanda persetujuan diatas permukaaan kertas.

" Yoroshiku ne Bakugou – kun ". Ujar si pria itu dengan senyum senangnya, seperti yang diharapkan, akhirnya Bakugou yang sangat berbakat itu menyetujui untuk bekerja sama menyelesaikan kasus tingkat internasional.

" Kapan rapat selanjutnya ?". Tanya Bakugou.

" Tentu saja esok pagi ". Semangat si pria.

" Kalau begitu aku pergi ". Bakugou bangkit dari duduknya, berjalan menuju pintu keluar dengan kedua tangannya yang dimasukan kedalam saku celana, yang merupakan kebiasaan wajibnya.

" Kau tidak ingin mengetahui mengenai imbalannya ". Kalimatnya menghentikan langkah si tamu.

" Mungkin lain kali ". Dan Bakugou pun menghilang di balik pintu yang tertutup.

Sedangkan ditempat lain, seorang pemuda tengah membaringkan tubuhnya di ranjang bekuran sedang, manik hijaunya menatap langit – langit kamarnya, benaknya tak berhenti mengulangg kejadian yang terjadi padanya muali dari semalam hingga hingga pagi ini, walaupun sudah dia coba untuk berhenti , namun bayangan itu terus saja memutar secara otomatis dikepalanya.

" Hahh,,bagaimana ini ". Ujarnya gelisah dengan wajah yang merona.

DRRREETT !

Ponsel pintarnya bergetar, rupanya satu pesan tertara dilayar, Midoriya menyentuh symbol bergambar amplop, dan pesan pun terbuka, bibir tipisnya bergumam membaca isi pesan,

LIFE WITH METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang