Seorang pemuda berjalan tegap menuju sebuah gedung megah yang berda tepat dihadapannya, durai ash blonde mekarnya bergoyang lembut terbelai angin, setelan formalnya terlihat kurang tanpa sebuah dasi yang melingkar,
Seperti itulah Bakugou Katsuki, pemuda berawajah sangar tampan yang selalu tampil sesuka hatinya, sifatnya yang bebas tidak menyukai kekangan dan peraturan, jika pada umumnya semua orang pergi bekerja maka akan memakai setelan formal yang lengkap dengan dasi, namun berbeda bagi pemuda bermanik crimson tajam, dia hanya akan memakai kemeja, celana bahan panjang, dan jas yang dipakai sembarangan, karena tidak memakai dasi kacing kerah dan satu dibawah dia buka, menampilkan tulang lehernya yang menggoda, namun penampilan urakannya itu malah semakin membuat terlihat menawan.
' Tch sialan ini akan membosankan '. Kesalnya yang hanya ia lontarkan didalam benak karena harus bangun pagi dan menghadiri rapat,
Disepanjang perjalanannya, Bakugou tak berhenti mengomel dan menguap sesekali, menurutnya bekerja dilapangan lebih pantas baginya dibandingkan harus diam disebuah ruangan, mendengar orang – orang berbicara, ia membenci ruangan dan orang yang banyak bicara.
Bakugou terus berjalan tanpa minat menuju satu ruangan, kebetulan seseorang yang akan ditemuinya baru saja keluar, tatapan mereka pun bertemu,
" Kau datang juga rupanya, kupikir kau akan menolak ". Orang tersebut menghampiri Bakugou.
" Dimana ruangannya ". Tagih si pemuda yang selalu tak sabran itu.
" Kebetulan sekali, ayo kita pergi bersama kalau begitu ".
Pria paruh baya melangkah lebih dulu, dan Bakugou mengikutinya dengan malas, sampailah mereka di depan pintu yang menghubungkan luar dan dalam, begitu daun pintu dibuka, ternyata sudah ada banyak orang yang menanti, semuanya duduk tegap mengitari meja berbentuk bulatan. Bakugou memperhatikan setiap orang yang terdapat diruangan satu persatu dan menyeluruh, seketika manik crimson merahnya terhenti memperhatikan, mata tajamnya membulat melihat seseorang yang juga tengah menatapnya dengan raut wajah serupa,
DEG !!
Jantung keduanya berdenyut, seakan waktu berhenti berputar sejenak, kedua manik berbeda iris warna itu saling memandang, terbesit sebuah kata yang ingin di ucapkan namun bibir terasa membeku dan kaku hingga sulit untuk dibuka.
" Apa kalian saling mengenal ?". Sebuah suara memecah kesadaran yang sempat hilang.
Si kepala penyidik bertanya, karena tatapan Bakugou terus mengarah pada seoranng pemuda bersurai hijau di ujung meja.
" Kam-".
" Iie, ini pertama kalinya ". Sela Midoriya memotong perkataan.
Mendengar Midoriya yang memotong perkataanya itu bukanlah apa – apa, tetapi yang membuatnya sedikit terkejut adalah kalimat sepihak yang pemuda hijau itu lontarkan. Belum ada jawaban dari Bakugou, manik merahnya mentap lurus tanpa kedip kepada Midoriya yang tertunduk mengalihkan pandangannya pada sebuah catatan di atas meja,
KAMU SEDANG MEMBACA
LIFE WITH ME
LosoweSuatu keadaan dimana keduanya saling terikat walaupun sepihak.