Membingungkan

66 2 0
                                    

       Almona yang sedari tadi sibuk mengerjakan soal matematika yang membuat otaknya kewalahan untuk berpikir. Bagaimana tidak, pak  Wawan guru matematika mereka, tidak hentinya memberikan soal yang lumayan sulit untuk dikerjakan oleh Almona, siswi yang memiliki otak pas-pasan.

" Duh! sulit banget nih soal, malah harus dikumpul hari ini lagi!" gerutu Almona

Disaat sedang sibuknya mengerjakan soal matematika, ada lemparan kertas kecil dari arah belakang yang tepat mengenai kepala Almona, lantas lemparan itu membuat dirinya mendengus kesal karena diganggu saat mengerjakan tugas.

" Siapa sih yang lempar?! nggak lihat orang lagi sibuk? " dengus Almona kesal

" Gua yang lempar! " jerit Absa dari arah belakang

" lu lagi, lu lagi ! nggak bosan gangguin gua mulu?! " decak Almona 

" Tadi pagi ketawa senang sama gua, ini malah marah-marah, cepat banget berubah ya. " balas Absa

" Gimana nggak kesal gua, orang lagi sibuk begini malah lu gangguin! "

" Emang lu lagi ngerjain apa? " tanya Absa penasaran

" Matematika lah! kayak kita nggak sekelas aja, pakai nanya segala. " balas Almona kesal

" Ohh... itu, gua udah siap." balas Absa santai

" Cepat banget, dapat jawaban darimana lu? " 

" Udah nggak usah banyak tanya! mau nyontek nggak? " tanya Absa sambil memainkan alisnya

" Iya deh, gua mau nyontek. " balas Almona malu-malu

" Oke! " kata Absa sambil memberikan bukunya kepada Almona

Setelah menerima buku latihan matematika Absa, Almona langsung menyalin jawaban Absa secepatnya karena sebentar lagi bel istirahat akan berbunyi. Almona sempat kesal dengan pak Wawan karena memberikan soal yang banyak dan sulit untuk mereka, sementara dia pergi keluar kelas dengan alasan banyak tugas di kantor kepala sekolah. 

Tak berapa lama setelah Almona siap menyalin jawaban Absa dan mengembalikan bukunya, bel istirahat berbunyi.

" Woi jelek! sini lu! " teriak Absa memanggil Almona

" Apaan sih? kan udah gua bilang, nama gua bukan jelek! " omel Almona sambil menghampiri Absa

" Temani gua kekantin. " kata Absa dengan santai

" Ha? kenapa harus gua? teman lu yang lain kan banyak! " balas Almona 

" Karena lu tadi kan nyontek jawaban gua, balasan terima kasih. " balas Absa sambil tersenyum smirk kearah Almona

" Oke deh. " balas almona pasrah

" Kalok tadi tau dia bakal minta balasan, gua nggak mau nyalin jawaban dia. " gerutu Almona dalam batin

" Ngapain lu berdiri disitu? cepetan! entar bel! " jerit Absa

Dengan berat hati, Almona melangkahkan kaki menuju Absa yang sedang menunggunya didepan kelas. Banyak siswa yang melihat pemandangan itu,  berbisik-bisik menanyakan  satu sama lain, apakah mereka berdua berpacaran atau tidak. 

Tanpa Almona ketahui laki-laki yang sedang berdiri disampingnya adalah most wanted  disekolah karena memiliki wajah tampan dan otak yang pintar. Absa meraih nilai tertinggi saat ujian masuk sekolah, disusul oleh Azka yang menempati urutan kedua.

Almona bertanya-tanya kenapa semua orang melihat dirinya dengan mata sinis, seakan sedang mengambil sesuatu yang seharusnya menjadi milik mereka.

" Woi sa! kenapa semuanya ngeliat gua dengan mata sinis? " tanya Almona sambil menarik baju Absa, Absa hanya tertawa melihat kelakuan Almona tanpa membalas pertanyaan yang sedang Almona lontarkan.

Dia MataharikuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang