Sour and Sweet

65 0 0
                                    

Almona benar-benar berada difase pantang menyerah untuk mendapatkan hati Azka, sepertinya lelaki itu sudah mengambil semua tempat dihati Almona. berbeda dengan Almona lelaki pujaannya itu bahkan sama sekali tidak berniat masuk kedalam dunia cinta-cintaan.

Almona yang baru sampai disekolah langsung berlari kearah kelasnya, maklum bel sudah berbunyi sehingga menuntut dirinya untuk cepat sampai kekelas, tak butuh waktu lama Almona sudah sampai dikelas dan langsung duduk ditempat duduknya.

" Untung aja guru belum datang " ucap Almona sambil menghela napas

" Lu kerjaanya telat mulu, emangnya anak lu berapa yang mau diurus? " goda Merisa

" Gua jitak mau nggak lu? " balas Almona kesal

" Ampun dah, sensitif amat "

" Lu yang ngajak berantem! " balas Almona sembari memasukkan tasnya dalam laci meja

" Ish kenapa sih?? kenapa nggak bisa masuk?! " gerutu Almona

" Kenapa lu? " tanya Merisa heran

" Nggak bisa masuk nih tas "

" Diliat dulu lah, didalam laci lu ada apa! "

" Oiya ya! "

" Bego dipelihara "

Almona langsung memeriksa laci mejanya dan mendapati sebuah boneka didalam lacinya.

" HA???? Boneka siapa ini?!! " tanya Almona sambil berteriak, sontak suara nyaring Almona mengagetkan seluruh penghuni kelas dan membuat mereka menatap Almona dengan heran.

" WOI!!! suara lu bisa dikecilin nggak?! " ucap Raas sang ketua kelas dengan tatapan tajam kepada Almona

" Hehehehe iya iya maaf, nggak sengaja tadi " balas Almona segan, Almona yang sedari tadi berdiri karena terkejut langsung duduk setelah dimarahi oleh Raas dan menatap heran boneka yang ada ditangannya.

" Nggak usah ditatapi juga, toh nggak ada yang berubah " goda Merisa

" Mer....." panggil Almona dengan nada merayu

" Apaan? " balas Merisa dengan raut wajah ingin memukul Almona karena jijik

" Lu pasti taukan siapa yang naruh ini? " tanya Almona

" Tau " balas Merisa singkat

" Idih jangan sok cuek lu, cukup Azka aja yang cuek! "

" sad girl in this world " ejek Merisa

" Jadi siapa? "

" Apa? "

" Mer serius! "

" Absa "

" What??? "

" Jangan sok inggris deh "

Sontak jawaban dari Merisa membuat Almona kaget dan tak bisa berkata apa-apa, terbesit sebuah pertanyan di benak Almona " Tuh anak kenapa sih? ", Almona tak ingin membuat dirinya stress karena memikirkan hal yang tidak seharusnya dipikirkan, dirinya langsung menelungkupkan tangan untuk memulai pose tidur, maklum Raas tadi sempat mengatakan bahwa hari ini tidak akan belajar karena guru sedang rapat, baru saja dirinya akan terbenam dalam dunia mimpi sebuah tangan memukul punggungnya yang membuat dirinya merintis kesakitan

" Siapa?!!!! " ucap Almona kesal

" Aku, Muzki " balasnya enteng

" Muzz!! mesti pakai acara pukul-pukulan? " tanya Almona sembari bangkit untuk duduk dengan cara malas

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 26, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Dia MataharikuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang