Perjuangan Hidup (1.6)

33 9 0
                                    

"Graaaahh!"

Pertempuran melawan area boss (Reldat) berlangsung sangat sengit.

Di dalam game melawan boss dengan ukuran yang besar akan sangat mudah untuk diserang, sistem pertarungan game yang ada di pc atau smartphone juga sangat kaku, pemain hanya perlu menyerang kearah boss dan damage akan ditentukan sesuai dengan level dan status pemain, semakin tinggi level dan stat, semakin mudah pula dalam mengalahkan boss.

Tapi sistem World Online berbeda, tidak ada skill auto, tidak ada damage yang ditentukan level pemain.

Untuk mengalahkan monster, pemain harus benar-benar melukai monster dengan senjata masing-masing, sebagai manusia biasa yang memiliki skill, tidak ada persamaan seperti pertarungan di game, atau di film di mana character bisa melompat kesana sini, menghilang menghindar dengan mudah.

Sistemnya adalah pemain menggerakan tubuhnya sendiri.

"Kita bahkan tidak sanggup mendekatinya"

"Benar, dia sangat cepat.."

"Kita harus bekerja sama"

"Bekerja sama?"

"Menyeranganya bersama-sama tidak akan efektif, jadi kita akan membuat pola serangan terbaru"

"Baik..?"

"Salah satu dari kita akan mengambil perhatiannya, sedangkan sisanya akan menyerang dari belakang"

Mereka mengangguk pelan sambil meneguk ludah, berharap bukan salah satu dari mereka yang dipilih.

Si pemegang kapak bernasib sial.

"Sial aku kalah suit"

Ia menggerutu.

"Tenang, tenang kau hanya perlu mengalihkan perhatiannya"

Untuk mengurangi rasa takut ia menarik nafas panjang.

"Woy kau lapar kan?! Aku disini!"

Rencana berhasil, alhasil ia dikejar-kejar Reldat.

"Dia pasti sangat tersiksa"

"Diamlah, kita harus mengambil kesempatan menyerang"

Kenzaki dan satu orang lagi bersembunyi di balik reruntuhan gedung, menunggu kesempatan menyerang.

Pemegang kapak itu terus berusaha menghindari serangan yang mengarah kepadanya, melompat, berguling-guling, hingga menyeret dirinnya sendiri untuk menghidar.

Bagian belakang Reldat terbuka lebar.
"Sekarang!"

Dengan serentak mereka keluar dari persembunyian.

Monster itu mengaum ketika bagian punggungnya terluka terkena serangan yang bersamaan.

"Tetap menyerang!"

Melihat keadaan yang berada di pihak mereka, tanpa menahan diri sedikitpun serangan demi serangan mereka lancarkan, si pemegang kapak pun ikut menyerang.

Hp BAR Reldat terus berkurang, hingga akhirnya ia tumbang.

"Kita mengalahkannya!"

"Hah hah hah yess!"

"Pertarungan yang sulit"

Reldat memang tumbang, tapi tidak memberikan drop apapun, bahkan jasadnya tak mengurai seperti biasanya.

"Apa terjadi bug?"

"Tidak mungkin, apa mengalahkannya hanya sia-sia saja?"

"Enta-Awas!"

HP bar Reldat bertambah sendiri dengan jumlah yang kecil, tubuhnya dipenuhi aura ungu.

Monster itu masuk dalam mode Rage, dimana ia akan hidup sekali lagi dengan HP yang sedikit, tapi seluruh kemampuannya bertambah.

Sraaash!

Terlambat, cakar tajam itu berhasil mengenai si pemegang Kapak dengan telak sehingga membuat kepalanya terlepas.

Dia mati seketika, tubuhnya mengurai.

"T-tidak! Sialan kau!"

"Berhenti!"

Karena emosi, ia tidak mendengar teriakan Kenzaki, yang ada dipikirannya adalah membunuh monster yang membunuh temannya.

Tapi ia ceroboh, kemarahan memberinya celaka.

Meskipun HPnya sedikit, tapi ia tidak bisa didekati karena gerakannya semakin cepat.

Dan semua serangannya nihil, ia harus meregang nyawa menyusul temannya mati ditangan monster itu.

Sebelum tubuhnya menjadi debu, Ken melihat ekspresi wajahnya, dia tersenyum.

"Dasar bodoh!"

Meskipun ia membenci sifat manusia, tapi ia masih merasakan perih ketika melihat manusia yang tidak memiliki kesalahan apapun harus meregang nyawa dengan cara yang sadis seperti itu.

"Kau akan kubunuh!"

World OnlineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang