Pluto

270 109 170
                                    


Sepanjang perjalanan dikoridor, Blue hanya berjalan dengan menunduk. Tidak ada yang mengenal seorang Blue, dia hanyalah gadis yang sangat biasa saja, bahkan mungkin tidak terlihat.

Namun siapa sangka dalam diri Blue menyimpan banyak rahasia. Blue selalu datang pagi-pagi saat sekolah masih sepi.

Kemudian duduk di pojok kelas dekat jendela, terdiam menatap angkasa. Blue tidah senang menjadi pusat perhatian, dia tidak nyaman dengan keramaian.

Dengan kucir kepang nya dan kacamata tebal yang menutupi wajahnya,tak ada yang menyadari kehadiran Blue, bisa saja Blue dinobatkan sebagai murid terpasif dikelasnya

Alasan Blue memilih duduk dipojok jendela selain menyendiri adalah untuk melihat cowok di hatinya, Refaldo. Blue memang menyukai Refaldo, tapi tidak dengan sifatnya.Dia dapat melihat Refaldo bermain basket dari atas. Melihat sang pujaan hati membuatnya berdebar debar, membuatnya sedikit melupakan keberadaannya yang tak dianggap.

Yah, apalah aku, ya.

Itulah yang selalu dipikirkan oleh Blue setiap dia merasakan debaran di jantungnya. Dia sadar kalau dirinya yang pasif ini tidak berarti apapun bagi Refaldo.

Selama pelajaran Blue hanya melamun. Akhirnya bunyi dering bel yang berdentang begitu keras membuat lamunan Blue terhanyut ke alam sadar.

Blue segera mengambil bekalnya untuk dimakan. Nasi goreng seafood kesukaannya dan susu kotak coklat. Blue makan sambil memperhatikan sekitarnya

Banyak teman temannya yang pergi ke kantin, ngerumpi, main game, sampe mojok di kelas. Blue hanya menatap sedih,ia bingung mengapa tak ada yang mau berteman dengannya.

Atau memang dia yang tidak terbuka? Blue juga menginginkan seorang sahabat. Satu saja cukup asalkan benar benar baik.

*****

Akhirnya waktu yang ditunggu tunggu setiap muridpun tiba. Bel pulang sekolah telah berbunyi. Blue segera membereskan buku-bukunya dan beranjak dari mejanya.

Blue biasa pulang dengan berjalan kaki. Namun saat perjalan pulang ia melihat segerombol laki laki yang mengepung seorang laki laki jangkung.

"Apaan nih,beraninya main keroyokan," teriak cowok yang dikepung itu.

Blue mengenal suara itu. Itu suara Refald, ia rupanya sedang dikepung oleh gengster sekolah lain yang telah menjadi musuh bebuyutan Hemalite. Gengster yang dipimpin oleh Refald. Blue hanya menatap dari jauh, menjaga diri jika terjadi apa apa. Namun ia tak bisa melepaskan matanya dari Refald.

Hatinya merasa khawatir.

Gerombolan itu mulai mernyerang Refald.Refald, mampu menghalau nya.Namun lama kelamaan karna kalah jumlah ia mulai melemah.

"Awasss!!" teriak Blue saat melihat Refald hampir terpukul oleh kayu

Brakkk...kayu ini mengenai tangan Blue

"Lo ngapain ikut ikut sih,ayo buruan ikut gue," bentak Refaldo dan iapun menarik tangan Blue dan menyuruhnya naik ke atas motor.Mereka pun segera pergi melarikan diri.

Setelah kebut kebutan di jalan Refald menepikan motornya di minimarket.

"Lo siapa? Ngapain tadi ikut ikut sih, bahaya tau gak?!" bentak Refald

Blue semakin ketakutan dan hanya bisa menunduk,ia melupakan rasa perih ditanganya. Refald pun sadar tangan Blue berdarah segera menengoknya

"Dasar ngerepotin,besok lagi ga usah sok sokan jadi pahlawan."

"Maaf." kata Blue singkat

"Kalo ada orang ngomong tu ditatap matanya. Bentar lo tunggu disini, gue beli obat dulu buat ngobatin lo."

Refald segera masuk ke minimarket untuk membeli obat dan kapas. Setelah membelinya,ia segera keluar dan mengobati tangan Blue.

"Nama lo siapa?Anak kelas berapa?"

"Blue, kelas 11 IPA-4," jawab Blue

"Kok gue ga pernah liat lo sih?"
Blue hanya meringis mendengarnya.

"Lo pulang sendiri,nih duitnya.Gue masih banyak urusan," kata Refald.
Tega bukan

Akhirnya Blue memilih mengucapkan terima kasih, dan terus diam. Dia masuk ke minimarket dan membeli kopi. Ia duduk temenung memkirkan kejadian tadi.

Ini merupakan pertama kalinya Refald berbicara padanya.Bahkan mengobatinya,jujur hatinya berdebar debar sejak tadi.

Tapi ia tak boleh banyak berharap, Blue harus segera melupakan ini dan terus menjaga jarak kepada Refaldo. Harus!

*****

Fakta Unik :
Pluto —atau yang bernama lain Hades merupakan Dewa Kematian. Dia merupakan bagian dari 12 dewa-dewi Yunani dan Romawi dan juga 12 planet di tata surya. Namun karena Pluto merupakan dewa kematian, Pluto diasingkan ke Tartarus, neraka bawah tanah oleh teman-temannya sendiri sehingga dia menjadi dewa yang terlupakan.

AntariksaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang