Minerva

122 71 69
                                    

"Bluee ayoo turun, sarapan. Nanti terlambat lo masuk sekolah,"teriak Bunda dari lantai atas

"Iya bunda, udah siap kok, mm-Blue dibawakan bekal saja ya bun. Nanti makan disekolah,"kata Blue perlahan.


"Loh kenapa? Waktunya masih banyak kan? Sarapan di rumah aja,"

"Gakpapa,Bunda. Blue lagi pengin," kekeh Blue sembari mengambil kotak bekalnya yang berwarna biru

"Udah ya,bun. Blue berangkat dulu."sembari mencium tangan sang Bunda

"Iya ati ati,balajar yang bener"

Blue hanya tersenyum. Blue mengeluarkan sepedanya dari garasi. Mulai sekarang ia ingin naik sepeda saja,daripada kejadian seperti kemarin menimpanya.

Blue juga ingin berangkat lebih pagi untuk menghindari orang orang,terutama dengan Refald. Hatinya sedih, ia menyukai orang yang berbeda dengannya, Blue merasa tak pantas.

Maka dari itu ia memutuskan untuk tidak bermasalah dengan Refald apapun yang terjadi. Biarlah perasaan ini hanya ia dan Tuhan yang tau.

Blue mulai mengayuh sepedanya dengan semangat. Merasakan sejuknya udara pagi,yang sudah jarang terjadi di kota. Menghirup nya perlahan dan menghembuskan. Sudut bibir nya tertarik perlahan.

Disekolah rupa rupanya masih sangat sepi. Jelas,bel berbunyi jam setengah delapan dan Blue sampai jan enam lebih sepuluh. Ia meletakkan sepedanya di tempat khusus sepeda.

"Wih neng,berangkatnya pagi amat? Sekarang naik sepeda ya?"tanya Pak Oki satpam sekolahan

"Hehe,iya pak biar cepet sampenya,"jawab Blue seadanya

Pak Oki hanya mangut magut. Dan blue melanjutkan perjalanannya ke kelas.

Dikelas Blue memakan bekalnya perlahan.Menatap kelas yang masih kosong.

"Hai,Blau. Sudah lama aku tidak mengobrol bersama mu,"

"Apakah kau merindukanku? Kemarin Refald jadi dekat denganku. Aku tidak suka,itu akan membuat keributan. Dan lihat kemarin aku malah berakhir bersama sampah,"

"Apakah aku bagian dari sampah Blau? Aku tak tau,aku tak punya teman. Aku mengingin kan seorang teman. Kau jangan tinggalkan aku ya Blau?"

Blue mulai terisak isak,bahunya bergetar. Ia meratapi takdirnya yang begitu miris. Ia juga ingin merasakan kebahagian seperti teman temannya. Hanya itu,tidak lebih.

Blue berusaha menahan tangisnya dan melanjutkan sarapannya,menunggu bel masuk berbunyi.

Satu persatu murid mulai datang dan meramaikan kelas.Akhirnya bel pelajaran dibunyikan,kelas sangat ramai karena guru belum datang.

"Selamat pagi anak-anakku,"suara guru yang langsung membuat kelas seketika hening

Bu Indah berjalan menuju depan kelas diikuti seorang murid perempuan berparas cantik dan tinggi. Para lelaki di kelas mulai besiul dan menggoda gadis itu

"Anak anak,hari ini kita kedatangan seorang murid baru,semoga dia dapat diterima dengan baik disini. Silahkan memperkenalkan diri Kala," Bu Indah mempersilahkan

AntariksaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang