Seperti biasa Blue berjalan menunduk menuju kelasnya. Ia memutuskan untuk mengerai rambutnya seperti yang dikatakan Kala, namun tidak dengan kacamatanya.
Tanpa kacamata Blue tidak dapat melihat dengan jelas,ia mengalami rabun jauh.
"Hai Bluee,"teriak seseorang dari belakangnya.
"Hai,Kala."jawab Blue dengan terseyum
"Wih,kamu cantik banget gilaa. Mau pake soflens engga?"
"Engga usah gini aja udah cukup,"kata Blye sambil terseyum.
"Yaudah deh,yuk masuk kelas."
Sepanjang perjalanan banyak orang yang menatapnya dan berbisik bisik. Saat ini sekolah sudah ramai sehingga banyak murid yang berkeliaran.
"Eh,itu ga salah anak kelas sebelah yang cupunya minta ampun itu? Aslinya cantik ya." bisik seseorang namun dapat didengar oleh Blue
Blue gugup bukan main saat berjalan, ia sampai berkeringat dingin. Jantungnya berpacu dengan kencang.
"Udah Blue gapapa kok,santai aja. Yang pede yak,"kata Kala menyemangati
Blue hanya menggaguk pelan dan melanjutkan jalannya. Ia harus yakin pada dirinya sendiri. Ayo Blue kamu pasti bisa.
Setibanya di kelas banyak murid yang melongo melihat Blue, mereka semua berbondong bondong mengahampiri meja Blue dan bertanya tanya.
"Anjir,ini beneran lo Blue temen sekelas gue."kata Narnia teman sekelas Blue.
"Gila,di gerai gini aja aslinya cantik lo Blue,seriusan sumpah. Kenapa gak dari dulu aja coba,"sahut teman nya lagi.
Blue hanya meringis mendengarnya. Ternyata dengan merubah penampilannya membuat teman temannya mau mendekatinya.
"Kan,apa aku bilang. Pede aja yak,santai. Okay?" kata Kala.
Blue mengangguk,hati nya sebenarnya terasa perih. Ternyata teman temannya hanya melihat penampilannya saja untuk mau dekat dengannya. Tapi tak apalah,mungkin ini saatnya untuk merubah.
*****
Bel istirahat telah berbunyi,para murid berbondong bondong meninggalkan ruang kelas masing masing.
"Bluee...mau ikut ke kantin gak? Laper banget nih." tanya Kala
"Engga, kamu aja. Aku mau ke perpustakaan,"sahut Blue
"Oke deh,nanti aku susul ke sana ya!"
Blue mengganguk singkat. Lalu berjalan menuju perpustakaan,orang orang masih banyak yang menatapnya. Ada berbagai macam ekspresi,Blue hanya berharap mereka tidak mengejek nya.
Perpustakaan sepi legang. Maklum saat ini jam istirahat,jarang ada murid yang ingin ke perpustakaan dan memilih ke kantin. Namun tidak bagi Blue, perpustakaan tempat favoritnya untuk menenangkan diri. Bukan untuk tidur.
Saat berjalan Blue hanya menunduk sehingga tak menyadari ada orang di depan nya dan menabrak nya.
Brakk. Buku yang dibawa oleh orang itu jatuh berserakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Antariksa
Teen Fiction[HIATUS] Maaf! Maafkan aku! Aku menyukaimu. Iya, aku tahu aku memang bukan siapa-siapa. Aku hanya seorang .... Bayangan. Aku memang payah. Aku tidak pantas menyandingkan diriku denganmu. Tapi, izinkan aku menyukaimu. Menyukaimu yang menjadi sepert...