Start Complicated

2.9K 271 48
                                    

lelaki manis di sudut ruangan itu menatap layar ponselnya, membaca setiap pesan yang di kirim sang kekasih dimana rata rata pesan berisi penuh cinta dan rasa, namun air matanya mengalir dengan sebab yang ia pendam sendiri, tak kurang dari 32 panggilan suara disana yang enggan rasanya ia jawab

sementara sosok disana di sudut tak jauh darinya menatap penuh pada bahu yang bergetar itu, berlari memeluknya sangat ingin ia lakukan saat ini, mengucapkan ribuan kata penenang agar bahunya kembali tenang namun melihat dalam diam menjadi pilihannya

Perth tak pernah mengharapkan sebuah kisah cinta yang rumit, tak pernah terlintas di benaknya bahwa sebuah series drama dapat mengubah jalan hidupnya, tak sedetikpun ia sesali jatuh cinta pada sosok lelaki putih dengan hati selembut sutra namun takdir membuat kisahnya menjadi rumit, ia hanya ingin memiliki sosok manis itu kembali, menjaganya dan melakukan apa yang dulu ia abaikan

Ia sadar jika keadaan tak lagi sama, saat ini Saintnya sudah memiliki pendamping, sebuah cincin melingkar erat di jari manisnya dan enggan terlepas dari sana, namun-

"perth" suara lembut itu menyadarkannya

"apa yang kau lakukan disana?" perth mendekat dan jejak air mata itu sudah bersih, beberapa lembar kertas tipis di atas meja mungkin telah menghapusnya

"hanya ingin memastikan kau baik baik saja" saint tersenyum, sebelum berada di ruangan ini ia melakukan satu adegan dimana karakter yang ia perankan harus jatuh dari tangga dan itu tanpa menggunakan aktor pengganti

"ya aku baik, hanya sedikit pusing" jawabnya

"lain kali jangan bersikeras melakukannya tanpa stuntman" telapak tangan besar itu membelai rambut lembutnya

"perth"

"ya?"

"setelah series ini berakhir kita akan seperti dulu bukan?"

pertanyaan saint membuatnya tak mengerti, namun seolah mengerti saint menunjukan senyum pahitnya dan berkata

"Tak lagi berkabar, mungkin acuh lalu perlahan menghilang" perth diam, seribu kalimat terlintas di benaknya yang di dominasi bantahan

"aku paham harusnya aku tak terbawa peran, aku mulai mengacuhkan P'Godt saat ini" saint tertawa hambar namun di matanya terdapat genangan air, ia menunduk menatap lututnya sendiri

"kau tahu, tahun ini mungkin setelah natal kami akan menikah" sebuah bom atom besar seolah berada di sekitar perth, menyerangnya tanpa aba aba saat saint mengatakan hal itu namun ia tetap memilih diam

"Tempat yang indah di paris dengan sunset mengagumkan di pinggir pantai, aku hiks~ aku dan P'godt kesana dan P'godt melamarku disana" saint membekap mulutnya menahan isakan kuat kuat

"saat itu aku senang dan menjawabnya 'Ya', P'godt dia mencintaiku dengan sangat dan aku- akutahu itu tapi sekarang-" kepalanya terangkat dan pandangan mereka bertemu, beribu perih terasa dari mata yang saling bertatap

"melihatmu, merasakan sentuhanmu, mendengar suaramu atau bahkan hanya mendengar namamu membuatku ragu, aku ragu dengan keputusanku saat itu, aku ragu dengan segala hal yang seharusnya terasa pasti" perth mengangkat tangannya, menghapus air mata di pipi saint

"Entah harus ku tanggapi lebih jauh atau kuhentikan perlahan tentang rasa ini" perth menggeleng

"kau tahu sejak dulu tak pernah sedetikpun aku menghilangkan rasaku untukmu P', katakan aku egois tapi pada nyatanya aku ingin kau tanggapi rasamu karna jauh di hatimu ia tahu pemilik yang sebenarnya adalah aku" saint menyadari ini sejak lama, kalimat yang perth gunakan seolah menghipnotisnya lebih dan lebih

Hold On (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang