4 ~ Penolakan dan Musibah

2.5K 151 16
                                    

-Awali dengan Bismillah, dan akhiri dengan Alhamdulillah-

💟💟

"Jika menunda nikah, maka membuka peluang untuk zina."
Indahnursf~

💟💟

Shafiyah kesal sekaligus ingin menjerit saat membaca proposal lelaki yang menurut Shafiyah sudah terlalu tua untuk bersanding dengannya.

Shafiyah baru menginjak tujuh belas tahun dan calon yang akan di jodohkan dengannya berusia dua puluh empat tahun. Bukankah itu selisi yang sangat jauh? Apa kata temannya nanti, Shafiyah menikah dengan om-om. Itulah yang Shafiyah pikirkan.

"Dia lelaki sholeh, Abi yakin Shafiyah akan bahagia menikah dengan Nak Zain. Dia juga sudah mapan dan dewasa, dia pasti bisa membimbing Shafiyah dan...."

"Maksud Abi apa? Abi kenapa tidak pernah memikirkan Fiya sedikit pun? Kenapa Abi selalu memikirkan diri Abi sendiri? Bukankah Fiya sudah bilang kalau Fiya akan menikah jika Fiya siap. shafiyah tidak mau dengan lelaki tua ini, Bi! Fiya enggak mau.... Abi jahat, Abi tega sama Fiya." Shafiyah menghapus air matanya, dia menatap tajam ke arah lelaki paruh baya yang kini menatapnya iba.

Untuk pertama kalinya Shafiyah berlaku kasar pada abi, sejak dulu Shafiyah selalu menuruti perkataan abinya tanpa membantah, walau dia keras kepala, tetapi untuk kali ini Shafiyah benar-benar tak mau mendengarkan permintaan abinya.

"Shafiyah!!!! Minta maaf sama Abi sekarang!" titah Rayyan dengan tegas. Dia menatap mata Shafiyah dengan tatapan membunuh.

Rayyan tidak menyangka Shafiyah akan berlaku kasar seperti itu pada abi mereka yang tak mungkin ada niat jahat pada anaknya sendiri, hanya saja Shafiyah tak pernah menyadari hal itu.

"Kalian berdua sama saja, memikirkan kepentingan kalian tanpa memikirkan Fiya. Kalian egois!" Shafiyah melangkah pergi, namun baru tiga langkah tiba-tiba Rayyan berada di hadapannya.

Plakkk

"Rayyan!" bentak Ilyas menatap sengit Rayyan.

"Minta maaf sekarang sama Abi, Shafiyah!" instruksi Rayyan memegang kedua bahu adiknya itu.

Tangis Shafiyah semakin jadi. Ada balutan penyesalan dalam hatinya, dia benar-benar menyesal, tetapi mau bagaimana lagi dia tidak mau di nikahkan dengan lelaki yang dewasa bahkan menurut Shafiyah lebih cocok menjadi kakaknya.

"Abi, Shafiyah hanya punya Abi dan Bang Rayyan. Shafiyah mohon, jangan paksa Shafiyah, tolong.... Jika kalian menginginkan Shafiyah menikah, oke, Shafiyah ikuti tapi Shafiyah akan mencari calon sendiri dan tidak mau dengan lelaki ini, Bi. Shafiyah mohon, izinkan Shafiyah untuk kali ini saja. Jangan atur hidup Fiya, Bi." ucap Shafiyah lirih.

Rayyan mendudukkan tubuhnya di sofa. Rayyan bingung harus berkata apa lagi pada adiknya itu, Shafiyah benar-benar keras kepala. Rayyan tak tahu lelaki mana yang Shafiyah inginkan. Sudah di tawarkan surga, tetapi Shafiyah menolak, itulah yang Rayyan rasakan.

"Baiklah, Abi turuti permintaanmu. Jika memang calon yang Abi bawakan tak sesuai dengan keinginanmu, maka kamu bebas memilih, dan yang utama kamu harus memperkenalkan dia pada Abi dan Bang Rayyan." titah Ilyas pada putrinya itu.

💟💟

Lusa adalah hari pernikahan Rayyan. Dia sudah mempersiapkan pernikahannya dengan calon istri melalui pelantara. Tak banyak waktu yang mereka habiskan untuk menyiapkan semua keperluan pernikahan, dan tak memakan waktu lama juga bagi Rayyan untuk mengenal calon istrinya.

Sakinah Bersamamu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang