Bab 8

14.1K 1K 37
                                    

Langit jingga perlahan menghilang ditelan oleh pekatnya malam. Gerimis yang turun ke bumi membawa hawa dingin yang menyelimuti kulit Ryan malam ini. Pria berusia 30 tahun itu tengah gelisah, dirinya tak dapat tidur.

Helaan napas kasar terdengar darinya beberapa kali. Ryan meraih guling yang tergeletak di sampingnya untuk ia peluk. Ryan jengah menatap dua ekor cicak yang sedang kawin di atas plafon, kedua cicak itu seolah mengejeknya yang tak punya pasangan.

Miranti, wanita tidak tahu terima kasih itu. Ryan tidak tahu ke mana rimbanya. Miranti seolah hilang ditelan bumi. Meninggalkan anaknya yang masih balita, demi mengejar pria berharta yang sebenarnya sudah beristri lima.

Ryan tak mengerti, mengapa pria bernama Hartono itu kepincut sama Miranti yang jelas-jelas statusnya istri orang, padahal Hartono sendiri sudah punya istri lima. Jika Ryan boleh jujur. Miranti itu tidaklah terlalu cantik, dia hanya menang bodynya saja. Wanita seksi itu memiliki payudara yang besar dan pantat yang bahenol.

Selebihnya, Miranti minus semua. Apalagi dengan sikap kasar yang dimilikinya. Jangan berpikir kalau Ryan akan trauma dengan kegagalan pernikahannya bersama Miranti. Ryan sebenarnya dari dua bulan lalu sudah berencana untuk mencari pengganti.

Bagaimana pun Ryan seorang pria normal. Percayalah wajah kalem Ryan tidak sekalem otaknya. Terkadang saat malam-malam begini, kepalanya sering dipenuhi khayalan jorok berbau mesum. Jika ia punya istri, tentu ia dapat menyalurkannya.

Saat ini Ryan sedang mengelus guling yang ia peluk selayak mengelus tubuh molek seorang wanita. Jika dibiarkan lama-lama seperti itu, sebentar lagi ia akan bulan madu sama guling. Oleh sebab itu Ryan segera melempar guling yang semula dipeluknya.

*****

Beda kisah dengan cerita Ryan tadi malam, siang ini Rere dibuat kesal dengan kehadiran Deni di laundry miliknya. Kebetulan cucian hari ini lumayan banyak, Rere dan kedua pegawainya sibuk dengan bagian mereka masing-masing.

Deni dengan sok kegantengan, bersiul. Maksudnya apa coba? Menarik perhatian Rere. Ketika Rere menatapnya, Deni langsung mengeluarkan sisir dari saku celananya, ia menyisir rambutnya ke belakang dengan gaya sok keren.

"Gimana Re aku ganteng enggak?" tanyanya, dengan rasa percaya diri setinggi langit ketujuh.

"Iya ganteng banget kaya buaya albino!" Cerocos Tati, wanita itu memang terkenal judes jika berhadapan dengan laki-laki banyak gaya macam Deni.

Ucapan Tati yang nyeleneh kontan membuat si centil Desi jadi cekikikan. "Yang aku tanyakan itu pendapat Rere," ujar Deni. Pemuda itu tersenyum lebar pada kekasih hatinya.

Rere memutar bola matanya jengkel. Kapankah ia bisa hidup tenang tanpa si pengganggu Deni. Rasanya pengen dia ceburin tuh si anak Mami ke dalam cairan yang mengandung zat kimia biar mampus sekalian. Otak psikopat Rere mulai beraksi, memikirkan cara-cara sadis untuk menyingkirkan Deni.

"Gaya lo norak tau enggak!" Ucap Rere, tatapan matanya nampak sadis. Deni nampak menelan ludah, bukan karena mendapat tatapan sadis dari Rere, tapi karena ucapan Rere yang mengatakan ia norak.

"Udahlah Mas Deni dari pada sibuk ngejar Mbak Rere yang enggak ada kepastian. Lebih baik masih Deni sibukin diri nyari kerjaan, sayangkan punya gelar sarjana tapi pengangguran," ucap Desi. Deni agak tersinggung mendengar ucapan Desi barusan.

"Meskipun aku tidak kerja tapi hidupku sejahtera. Harta Bapakku itu tidak akan habis dimakan tujuh turunan. Jadi, buat apa aku cape-cape kerja banting tulang, sementara tanpa bekerja pun semua kebutuhan hidupku terpenuhi." Deni dengan sombong mengungkit banyaknya harta yang dimiliki orang tuanya.

Inilah yang menjadi salah satu alasan kuat Rere tak menyukai Deni. Rere tekankan, ia lebih suka pria berkantong pas-pasan namun hasil keringat sendiri, dari pada pria berkantong tebal tapi duit hasil dari orang tua.

*****

Rere tidak tahu sejak kapan ia jadi hobi bersolek. Saat ini dia juga mulai rajin melihat tutorial make-up di yutub dan mengikuti tips berdandan beauty bloger. Padahal ia hanya keluar rumah sebentar, menjemput Alisya dari rumah Ryan yang jaraknya tak sampai lima langkah ibaratnya.

Entah mengapa, sisi lain dalam diri Rere mewajibkan ia harus terlihat cantik jika bertatap muka dengan Ryan. Membayangkan ketampanan Ryan dan senyumnya yang semanis gulali membuat pipi Rere seketika memanas.

Rona merah menjalari pipi wanita itu, sehingga terlihat persis seperti warna buah jambu. Padahal pria yang membuatnya seperti ini tidak berada di depan matanya. Rere ketuk-ketuk pintu rumah Ryan, seperti kebiasaannya jika ingin menjemput Alisya untuk main ke rumahnya.

Ryan pria bertubuh atletis karena seringnya mengangkat beban-beban berat itu membukakan pintu untuknya. Pipi Rere semakin terasa panas, saat melihat Ryan nampak hot, pria itu hanya mengenakan celana pendek dan bertelanjang dada.

Sepertinya Ryan baru saja selesai mandi diketahui dari aroma sabun yang menguar ditubuhnya. Tidak tahukah Ryan, kalau dia sudah menodai mata Rere yang perawan dengan memperlihatkan roti sobeknya itu.

"Aku mau ngajak Alisya main ke rumahku kaya biasa," ucap Rere cepat, ia mengipas-ngipas wajahnya dengan tangan. Pipinya semakin terasa panas, sementara Rere sendiri tak berminat mengalihkan tatapan matanya dari tubuh seksi Ryan. Dimana lagi ia bisa lihat yang beginian?

"Sebentar aku panggilkan. Tidak mau masuk dulu," tawar Ryan. Rere dengan konyolnya malah cengengesan, saat menyadari kalau di antara mereka berdua hanya dirinyalah yang nampak salah tingkah, sedangkan Ryan nampak biasa saja.

"Aku menunggu di luar saja. Nanti bakalan ada lagi gosip baru tentang kita," ujar Rere. Ryan mengangguk mengerti, ia segera memanggil Alisya yang memang dari tadi sudah menunggu Rere untuk menjemputnya main.

*****

Tak hanya sifat Rere yang berubah, Ryan yang semenjak menikah memilih untuk menjadi pria ketinggalan zaman. Kini sudah punya hp android keluaran terbaru, ia baru membelinya dua hari lalu.

Ryan juga sudah punya akun media sosial. Karena wajah gantengnya ia dengan cepat mendapatkan banyak followers di media sosial instagramnya yang bisa dibilang sangat baru. Kebanyakan idolanya tante-tante sama bocah bau kencur.

Bahkan ada satu tante-tante yang mengatakan tergila-gila padanya dan ingin menjadikan dirinya suami simpanan. Wanita itu bercerita dia seorang pengusaha wanita yang bisa dibilang sangat sukses, usianya 40 tahun. Wanita itu mengaku suaminya sudah tidak mampu memuaskannya saat berada di tempat tidur.

Katanya, kalau Ryan mau jadi suaminya. Ryan akan dibelikan mobil sama rumah yang bagus. Tapi, Ryan memilih untuk tidak menanggapinya. Ia biarkan saja wanita paruh baya itu mengirim banyak DM ke instagramnya.

Setelah punya hp canggih, Ryan juga sering berkirim pesan via aplikasi whatsapp dengan Rere. Di media sosial mereka sama sekali tidak canggung beda sekali saat berada di dunia nyata. Mungkin keakraban mereka di media sosial bisa menjadi awalan yang bagus untuk hubungan mereka di dunia nyata.







Jodohku Duda PerjakaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang