Bab 6

14.4K 980 23
                                    

Setelah Ryan berangkat kerja, Alisya yang tak lain anak tiri si duda perjaka itu diajak Rere main ke rumahnya. Untung Rere punya banyak koleksi boneka barbie untuk teman main Alisya.

Di usianya yang ke 28 tahun ini, keinginan Rere tak muluk-muluk. Ia ingin punya body idaman selayaknya boneka barbie yang sempurna, sehabis itu Rere ingin segera dipertemukan dengan jodohnya.

"Apa tante punya pacar?" Rere yang sedang ngemil kacang goreng tersedak saat mendapat pertanyaan seperti itu dari bocah berusia tiga tahun.

"Anak kecil tidak boleh ngomong kaya gitu," ujar Rere.

"Tapi, aku bertanya tante. Apa tante sudah punya pacar? Kalau belum, tante Rere pacaran saja sama Papaku." Alisya menatap Rere dengan mata berbinar. Kontan saja ucapan bocah itu membuat Rere shock, untung saja dirinya tidak punya riwayat penyakit jantung mungkin saja dirinya akan langsung terserang stroke, saat seorang bocil merekomendasikan pacar untuknya.

"Aduh, maaf ya sayang Papa kamu itu tidak masuk ke dalam daftar pria idaman tante." Dusta Rere, hanya karena Ryan seorang duda dan dicapnya tidak perjaka.

Rere tidak mau dapat barang bekas celup wanita lain. Tapi, kalau dari wajah dan body sixpacknya, Ryan itu sudah masuk kategori pria yang sering menjadi khayalan Rere kalau mau tidur.

"Tapi Papa aku ganteng, dia baik. Papa juga jago masak tante, makanya pipi aku gembul kebanyakan makan," ucap Alisya. Laki-laki pintar masak, itu suami idaman sekali.

"Ini anak pasti sering dikasih tontonan tidak sesuai umur nih makanya jadi begini." Rere membatin.

"Alisya sayang, tante sama Papa kamu itu cocoknya berteman saja. Jadi, kamu jangan mengkhayal yang aneh-aneh." Suara Rere saat bicara terkesan lembut yang sepertinya sangat dipaksakan.

Rere menangkup wajahnya sendiri, sambil menggeleng-gelengkan kepalanya. Ia berharap semoga keinginannya untuk bersanding dengan lelaki tampan plus perjaka menjadi kenyataan, bukan hanya sekedar khayalan semunya semata.

*****

Bosan hanya bermain dengan boneka barbie di dalam rumah. Rere mengajak Alisya untuk menanam bibit bunga di depan rumahnya, anak itu begitu antusias.

Ee, taunya tanpa disangka Ijah si tukang gosip yang mendapat gelar Nenek Gayung dari Rere lewat di depan rumahnya. Ratu gosip itu dengan kepo singgah di depan rumahnya.

Bibirnya yang terbiasa dipakai untuk bergosip itu nampak maju. Rere menebak Ijah sengaja ingin pamer lipstik mahal yang katanya ia beli dari olshop luar negeri itu.

"Ini Ibu-ibu gosip seramnya ngalahin Nenek Gayung cuy," batin Rere.

"Rere kamu lagi main sama Alisya anaknya Ryan si duda ganteng itu ya?" ujarnya. Rere memutar bola matanya, gerah melihat kelakuan si Ijah.

"Memang masalah buat Ibu," ucap Rere agak ketus, Ijah semakin semangat untuk mengorek sesuatu yang akan ia jadikan bahan gosipan nanti bersama Ibu-ibu rumpi lainnya.

"Ya enggak sih, cuma tidak biasanya kamu main sama anak kecil. Jangan-jangan kamu punya niat terselubung si Ryankan duda, secara di usia kamu sekarang. Kamu belum juga dapat jodoh ya kan," ujarnya, mulai ini Ibu-ibu ingin menyulut api yang memancing emosi.

Rere yang merasa direndahkan sungguh tidak terima, terlebih secara tidak langsung Ijah sudah mengejeknya sebagai perawan tua. Untung ia tadi pagi sarapan dengan sepiring cabe, jadi dia punya banyak stok kalimat-kalimat pedas untuk membalas ucapan nyinyir si Nenek Gayung.

"Bu Ijah enggak usah urusin saya. Mending Ibu urusin tuh, si Novi anak gadis Ibu yang cabe-cabean itu. Katanya kan dia pelakor simpanan om-om," ucap Rere sinis.

Biar dia terkesan cuek dengan lingkungan sekitarnya. Tapi, Rere tidak pernah ketinggalan update berita, bersyukur ia punya pegawai seperti Desi yang tak pernah melewatkan sehari pun tanpa menceritakan kabar terpanas.

Mendengar ucapan Rere, kontan saja pipi Ijah langsung merah padam. Marah dan malu berpadu menjadi satu, sialan ia dipermalukan oleh wanita tidak gaul seperti Rere. Untung saat ini tidak ada yang melihat perdebatan mereka, jika tidak. Gelar Ijah sebagai ratu gosip akan dicopot.

*****

Rere jadi bad mood sehabis bertengkar dengan Ijah tadi. Rasanya dia pengen lempar barang-barang yang ada di dapurnya, tapi sekarang harga panci dkk mahal, jadilah Rere berusaha menahan emosinya.

"Tante kok cemberut gitu?" Rere menghela napas ia baru ingat kalau ada anak kecil bersamanya.

"Alisya tante mau mandi dulu, gerah banget ini," ujar Rere, ia perlu mandi keramas untuk meredakan asap yang mengepul di kepala dan telinganya.

Ketika berada di kamar mandi, Rere baru ingat kalau samponya habis. Mana kepalanya sudah terlanjur dibasahi lagi, jadilah Rere keramas tanpa Sampo. Hari ini benar-benar menyebalkan untuknya.







Jodohku Duda PerjakaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang