Setelah perpisahan teh Ensi tiba tiba bilang" teh,jadi gak ke Garut?" Tanya teh Ensi ke Teh Tesya selaku orang yang punya rumah di Garut.
"Ih,nya nya hayu atuh." Sahut Teh Sofwah.
Setelah itu kami beres beres barang yang akan dibawa untuk ke Garut.tetapi setelah izin kata guru harus nanti setelah duhur baru bisa pulang,kami menunggu sampai duhur tiba langsung solat berjamaah di masjid dan langsung berangkat menunggu angkutan yang menuju ke pasar Cikurubuk hampir setengah jam kami menunggu mobil lewat tapi gak ada yang lewat.
"Lama bet yak." Sahutku
"Iyaya."
"Nah,tuh mobil." Sahut Teh ayun yang menunjukan jarinya ke mobil tersebut.
Sesampainya di Cikurubuk kami langsung mencari cari mobil yang menuju ke garut dan menaikinya dan berhenti di sebuah masjid untuk melaksanakan solat ashar.lalu,dilanjutkan dengan mobil yang lain ketika di mobil tersebut ada dua orang laki laki yang memberhentikan mobil yang kami tumpangi.pas mereka berdua naik yang satu duduk yang satunya lagi berada di dekat pintu mobil.lalu mobil di jalankan dan ternyata orang itu bau badan asli gak bohong semilir angin yang kenceng membuat bau tersebut berhembus masuk kedalam hidung.
"Teh Adin kaambeu(kecium)teu?" Tanyaku ke Teh adin.
"Iya,ih Bau bet." Sahutnya yang berbicara dengan pelan karena takut orang itu kedengeran.
"Teh dew bau gak?" Sahut ku
"Nggak." Jawabnya
"Ih,idungnya gak bener itu mah." Sahutku
Dan Alhamdulillah tidak lama setelah itu Cowok itu telah sampai ditujuan dan langsung turun Aku dan Teh adin langsung mengucapkan "Alhamdulillah Ya Allah." Sahut Teh adin yang dibarengi diriku yang bersyukur Cowok yang tadi udah keluar dari angkutan.
"Neng,udah pulang lomba Pramuka yak?" Tanya si mang kenek.
"Eh,iya mang." Sahutku dengan berbohong soalnya biar nanti pas turun murah.kenapa si amang nyangka kami baru Pramuka?soalnya kami masih memakai baju Pramuka gak ganti terlebih dahulu.
"Oh," Sahut si amang.
"Teh berhentinya kapan,dimana?" Tanyaku kepada Teh Tesya selaku orang yang akan ditempati rumahnya selama 1 hari 1 malam oleh kami.
"Tes,mendingan ereun di payuneun Masjid,solat heula." Usul Abah(Teh Sofwah).
"Iya,siap ntar didepan deket lagi kok." Sahut Teh Tesya.
"Kiri kiri kiri Pak." Sahut Teh Tesya.
"Lah,udah nyampe?" Sahutku dengan memasang wajah polos.
"Belom Ki,ini mah turun dulu di masjid kan mau sholat dulu." Sahut Teh Tesya.
"Oh,"
Kami langsung menuruni anak tangga dikarenakan masjid tersebut berada dibawah.
"Ih,sini deh ada sungai tuh dibawahnya." Sahut Teh Ayuni dengan tangan yang melambai lambai seolah olah kami diundang untuk melihat sungai tersebut.

KAMU SEDANG MEMBACA
Putih Biru
AléatoireWP:@tazkiyatunnafsi062 Ig:@tazkiyatunnafsi06 #33 On History #4 On Putih Biru Jangan bilang gak tertarik kalo belum di klik-klik "Jangan menilai dari capernya doang liat dulu dalamnya,siapa tau nyaman," Disini menceritakan masa masa SMP yang penuh de...