Chapter 17 : Till the End

5.7K 621 230
                                    

💐💐💐💐💐

.
.
.
.
.
.
.

Hidupkan musik tersedih kalian
Biar ngena dihati :"











































































24 Oktober 2010
Pukul 12.35 PM

Berat. Rasanya sangat berat untuk membuka matanya. Seolah-olah ada batu di atas kelopak matanya. Tapi, rasa sakit yang begitu nyata membuat Park Jimin mau tidak mau mengerang. Tangannya yang kurus dengan gemetar mencoba memegang kepalanya yang berdenyut sakit.

"-Jim-"

"-Jimin! -dar!"

"-dia sudah sa-!"

"...si-siapa?" bisik namja yang kesakitan dengan suara serak. Sebelum kembali beringis saat rasa sakit menusuk dadanya.

"Jangan bergerak dulu! Jimin! Ji-" kegelapan kembali menyerang indera penglihatannya.

.
.
.
.
.

Tangan yang membelai rambutnya terasa sangat hangat. Tapi, entah kenapa hatinya terasa sakit mendengar suara itu.

"Kau harus kuat, Jimin."

~000o000~


5 November 2010
Pukul 20.19 PM

Waktu lain, ketika Jimin terbangun ia disambut oleh dua wajah yang paling dikenalnya. Taehyung dan Jungkook menangis lega didepannya. Masing-masing dari mereka memegang tangan Jimin dengan isak tangis bahagia.

"Akhirnya kau bangun... akhirnya.." bisik Jungkook sambil menghapus air matanya dan tersenyum lembut pada Jimin.

"Kau koma sebulan lebih.... huhuhu... makanya kalo punya tubuh itu jangan pendek. Kasian lama sembuhnya..." isak Taehyung tanpa dosa membersihkan ingusnya di baju rumah sakit Jimin.

"Yak! Dasar kau alien tengil menjijikkan!" cerca Jimin menghempaskan tangan Taehyung dari lengan bajunya sebelum meringis akan rasa sakit yang tiba-tiba.

"Dimana Yoongi?" pertanyaannya dibalas tatapan diam Taehyung dan Jungkook. Ia merasa jantungnya jatuh ke usus melihat reaksi mereka.

"... hei. Jawab aku. Dimana Yoongi? Apakah dia baik-baik saja? Apakah bajingan itu ditangkap? Apa Yoongi disentuh olehnya?" diam. Jimin menatap tidak berdaya saat mereka terdiam.

Kemudian rasa berat didadanya membuat Jimin tertegun. Namja itu menunduk melihat dadanya terbalut oleh perban dan memiliki bercak kemerahan disana. Tapi,

"... aku di operasi?" Taehyung dan Jungkook terkesiap.

"Kenapa?" rasa memanas membuyarkan pandangan Jimin. Jantungnya berdetak begitu kencang dengan perasaan kehilangan yang begitu familiar.

"Kenapa aku di operasi? Apa yang terjadi? Jawab aku... JAWAB AKU, BRENGSEK!" teriak Jimin dengan mata melotot marah.

"Belum saatnya kau tau." sahut sebuah suara dari arah pintu. Disana, berdiri Seokjin dan Namjoon. Keduanya tampak baru saja membeli makanan sebelum masuk ke ruang inap Jimin.

Your Voice | MINYOON (Complete) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang