Chapter 4 : Jimin the Disturbed

6.2K 745 74
                                    

🐥❤🐱

Yoongi menatap jengah pada Park Jimin yang berjalan didepannya dengan wajah dingin. Lebih tepatnya, wajah sok keren.

"Jangan mengikutiku, bodoh! Tidak ada kerjaan ya?!" Yoongi terkesiap mendengar bentakan Jimin. Heol, bukannya Jimin yang tadi mengikutinya? ( ̄へ ̄)

'Aku sekolah ditempatmu juga.' tunjuk Yoongi dengan wajah masam.

"Cih!" Jimin kemudian meninggalkan Yoongi dibelakang, dengan kedua lengannya memeluk erat kotak bekal dengan bungkusan bermotif cupcake.

~000o000~

Jimin menatap guru yang tengah menerangkan didepannya dengan tatapan tidak tertarik. Padahal, Jimin sangat jarang kesekolah. Ia lebih sering membolos.

"Jim, kau sedang sakit?" kedua mata abu-abu Jimin menatap dingin pada Taehyung yang memasang raut wajah shock.

"Memangnya tidak boleh? Ini sekolahmu apa?" sewot Jimin pedas. Taehyung hanya mendengus.

"Yah, kupikir kau bukan Park Jimin. Tidak biasanya seorang pimpinan geng yang gemar membolos tiba-tiba sekolah. Kurasa otak kiri dan kananku sudah berbalik tempat." gerutu Taehyung sinis kemudian meraih pensil untuk mencoret buku paket yang ada dimeja.

Jimin memutar matanya kesal. Kenapa ia pergi sekolah hari ini? Mungkin benar kata Taehyung, bahwa ia bukan Park Jimin.

Kemudian, seberkas cupcake mengalihkan lamunan Jimin. Kotak bekal makan siang. Dan Yoongi mengatakan makannya saat istirahat. Kedua manik badai itu melirik jam di dinding yang menunjukkan pukul setengah 10.

Bodo amat.

Dengan santai, Jimin membuka bungkusan kotak tersebut dan membukanya. Namja berambut hitam gelap itu kemudian meraih sumpit, dan mulai menyantapnya dengan senang hati.

"J-jim...?" Masih dengan kunyahan telur dadar gulung di mulutnya, Jimin menoleh.

"Wae? Mengganggu saja." Taehyung meneguk ludahnya sendiri. Ruangan belajar mereka memiliki fasilitas yabg luar biasa. Terlebih kelas Taehyung dan Jimin memiliki AC. Sehingga aroma bekal Jimin tercium satu ruangan.

Menggiurkan anjir!

"B-bagi satu..." pinta Taehyung kikuk. Jimin menggeleng dingin kemudian memeluk bekal makanannya erat.

"Ini milikku." Taehyung memasang wajah sedih.

"Hanya sa-"

"Siapa yang makan dikelas Saya?!" Bong-ssaem berkata dingin kemudian berjalan ke meja Jimin. Dimana namja itu masik asik dengan makannya. Ia bahkan tidak memerdulikan tatapan seluruh murid dikelas. Mengganggu pemandangan menurutnya.

"Keluar dari kelas saya!" Bong-ssaem membentak kesal. Namun, Jimin masih betah dalam duduknya.

"Kenapa aku harus pindah. Aku nyaman duduk disini, pak Tua. Mengajar saja seperti biasa." balas Jimin ketus. Sang guru tersulut emosi.

"Makananmu Saya sita!" Jimin menghempas tangan si guru dengan cepat saat namja yang lebih tua hendak merebut kotak makannya.

Your Voice | MINYOON (Complete) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang