Sequel : Jimin's Daily Life

7.7K 548 86
                                    

💚💚💚💚💚

.
.
.
.
.
.

Hei semuanya~!
Siapa ni dari kalian yang ada meminta Sequel-nya?
Ehe~😂😘💕



































1. Pindah Rumah

Park Jimin menatap jengkel pada Yoongi yang kesusahan menarik kopernya. Mulai hari ini, Jimin memutuskan untuk tinggal bersama Yoongi. Rumah besarnya terasa sangat asing setelah kepergian Hoseok dan ayahnya. Jimin tidak terlalu memerdulikan ibu tirinya yang kini menghilang entah kemana.

"-uuughhhh!" alis Jimin berkedut kesal ketika suara Yoongi terdengar sangat frustasi.

"Astaga pucat! Kau ini lemah sekali!" kesal Jimin menampik tangan Yoongi untuk mengambil kopernya.

"Ini kan... kopermu.. hosh.. Jiminie!" cemberut Yoongi sambil mengelap peluh keringatnya.

"Dasar dramatis. Katanya namja tulen tapi tidak bisa membawa koper ini. Dasar lemah, dasar payah." Yoongi mencubit gemas pipi Jimin.

"Kau suka sekali mengataiku." Jimin menyeringai kejam.

"Biarin. Kau memang pantas untuk dikata-katai, bodoh! Muahahahahaha!" tawa Jimin membuat beberapa penghuni apartemen itu keluar dengan tatapan tajam.

"SSSSTTT!!!" Jimin, namja yang berjiwa preman lantas tidak terpengaruh. Malah menendang pintu tetangga Yoongi dengan tidak sopan.

"YAK! MAU MENGHAKIMIKU, HAH?! DASAR MANUSIA SUUDZON! NGGAK PERNAH DENGAR PEPATAH 'JANGAN MELIHAT DARI COVER-NYA SAJA'?! ATAU KAU MEMANG KETINGGALAN JAMAN?!" tetangga Yoongi beringsut ketakutan melihat kegelapan mengerikan di wajah Jimin.

"Jiminie... kau membuat mereka tak-"

"MEMANG ITU TUJUANKU MEMBUAT MEREKA TAKUT! TAKUTLAH KEPADAKU, KECOAK-KECOAK SIAL!" Yoongi menggelengkan kepalanya lelah. Tidak habis pikir bagaimana ia bisa menghadapi sikap Jimin yang agresif, kekanak-kanakkan, dan membangkang.

"Kau memikirkanku tentang apa, hum?" Yoongi mencicit kecil saat Jimin tiba-tiba memeluk pinggangnya dengan manik abu-abu cerah menatapnya intens.

"Ti-tidak ada, Jiminie!" si empu yang disebut menaikkan alisnya tidak percaya.

"Hal-hal jelek kan?" tanyanya dingin membuat Yoongi ingin menangis dalam hati.

"... hanya tentang kau yang agresif, kekanak-kanakkan, dan suka membangkang." pasrah, Yoongi pun mengatakan hal yang ia pikirkan.

"..... agresif?" bisik Jimin ragu sebelum melepaskan lengannya dari pinggang Yoongi.

"Jiminie?"

"Aku... agresif?" rona kemerahan mulai muncul di pipi Jimin. Yoongi mengangguk polos. Tentu saja Jimin agresif. Menyerang siapa saja yang menyinggungnya. Bukan begitu?

"Kau ingin berapa ronde, Yoongi sayang?"

"A-aku ingin selama kau kuat, Jiminie..."

Your Voice | MINYOON (Complete) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang