Chapter 2 : Thank You

6.6K 839 124
                                    

13 Agustus 2010

Yoongi melirik ragu pada namja yang masih tertidur di apartemennya. Bagaimana ini?

Menyadari bahwa Yoongi akan terlambat masuk, ia segera mengeluarkan buku notesnya dan membuat cacatan. Semoga saja, namja itu orang baik-baik dan menurut pada pesannya.

Dengan berat hati, Yoongi melangkah keluar dari apartemen kecilnya dan melangkahkan kakinya menuju sekolah.

~000o000~

Hangat. Hal itu yang Park Jimin rasakan saat ia membuka matanya. Semenit kemudian, ia tersentak dan segera bangun dari tidurnya. Namja berambut hitam itu meringis merasakan perih dibadannya akibat gerakan spontan.

Mata abu-abu menatap sekelilingnya tertarik. Terakhir yang Jimin ingat, ia dikeroyok oleh musuhnya. Mengingat hal itu membuat darah Jimin mendidih. Berani-beraninya salah satu dari anak buahnya berkhianat. Wajah namja yang terluka menggelap. Ia akan membalasnya 100 kali lebih menyakitkan.

Kemudian kedua matanya melihat seberkas kuning dekat nakas tempat tidur.

Jika kau sudah sadar, sarapan ada didapur dan bajumu sudah bersih. Kau bisa mengambilnya didekat kamar mandi.
Jika kau merasa pusing, aku sudah menyiapkan obat disamping sarapan. Eeummm... Jika kau ingin pulang, jangan lupa kunci apartemenku dan kuncinya taruh dibawah pot bunga dekat pintu masuk.
Dan... Jaga kesehatanmu :)

"Tulisan yang rapi." gumamnya pelan.

Bangkit dari duduk, Jimin keluar dari kamar tidur kecil itu dan melangkahkan kakinya ke dapur. Ia tidak mau berlama-lama dirumah orang. Dimeja, sudah tertera sarapan serta obat yang dikatakan.

Mulutmu memiliki sobekab disisi kiri dan kukira akan menyakitkan jika kau makan. Jadi, aku membuatkanmu bubur dan segelas susu hangat.
Bubur dan susu adalah paduan yang menakjubnya :D
Cepat sembuh.

Jimin dibuat tersenyum oleh notes itu. Ia kemudian duduk di meja dan memulai sarapannya. Gerakannya tertegun sesaat. Sudah berapa lama Jimin merupakan rasa enak dari masakan rumah?

Menyudahi acara sarapannya, Jimin bangkit dari duduknya dan berjalan untuk mengambil bajunya. Ia kemudian melihat secarik dan notes lagi dan membacanya.

Bajumu sudah kesetrika dan ponselnu ada dilipatan bajumu. Aku sudah mengecasnya jadi, jangan khawatir!
Jaga dirimu baik-baik :)

Jimin kembali tersenyum tipis. Diam-diam ia menghirup wanginya. Citrus lavender itu menenangkan Jimin dan ia menyukainya.

"Baiklah, kurasa aku sudah terlalu lama disini. Saatnya untuk pergi."

Jimin kemudian mengunci pintu apartemen itu dan menyimpan kunci ditempat yang di instruksikan oleh pemilik apartemen ini. Jimin menatap pintu apartemen dalam tatapan kosong. Ia akan kembali ke tempat ini nanti. Namja itu kemudian meraih ponselnya

"V, kumpulkan semua anak buah di tempat biasa pukul 5 sore besok."

~000o000~

Yoongi mengangkat pot bunga disamping pintu masuknya dan mendesah lega melihat kunci apartemennya. Dengan perasaan baik, Yoongi masuk ke apartemennya dan memulai kegiatan bersih-bersihnya.

Sudah setahun semenjak kepindahannya ke apartemen mewah ini. Namjoon dan Seokjin sudah sangay berjasa dalam hidupnya. Apartemen ini adalah usulan dari Namjoon dengan harga termurah dan bahkan diberi diskon oleh keluarga Namjoon.

Your Voice | MINYOON (Complete) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang