Hari ini aku masih mengharapkannya kembali. Terkadang aku merasa ada sesuatu yang hilang. Entah itu sapa atau kabar darinya. Biasanya aku menunggu. Kini pun sama namun bedanya aku menunggu sesuatu yang tak kunjung pulang.
Mungkin aku hanya bosan dengan sepi. Mungkin kamu benar. Kamu hanya tempat disaat aku jenuh. Aku kadang merasa bersyukur, bahwa aku dan kamu tidak lagi kita. Sebab aku takut bahwa memang aku hanya butuh tempat untuk membunuh sepiku. Tapi terkadang aku juga merasa bahwa aku telah jatuh padamu.
Kepada dia yang telah mengisi sepiku. Kepada dia yang berhasil membuatku tenang. Kepada dia yang membuatku berarti dan merasa istimewa.
"Sedang apa? Apa harimu baik?"
Atau mungkin kau tengah membunuh semua rasamu, mencoba melupakan.
Mengapa rasa tercipta teramat cepat dan pergi dengan lambat. Terlalu abu - abu untuk diungkapkan. Terlalu cepat berakhir padahal belum tersampaikan.
Aku tahu bahwa hidup bukan perihal kamu. Aku tahu bahwa dirimu bukan lagi aku. Meski begitu memori cerita kita selalu kuputar. Entah untuk apa. Padahal aku ingin lupa. Tapi sepertinya gagal.
Kadang rasa seperti lelucon yang tak berarti.
Mencoba mengerti juga percuma
Toh akhirnya dia juga pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kutulis Untukmu
ПоэзияLangit ku gelap. Aku merindukanmu. Diantara bait-bait puisiku, ada pesan yang ingin aku sampaikan padamu.