Aku yang bermimpi
Kamu yang kendali
Aku yang susah
Kamu yang bisu
Ku bisa apa
Jika kamu masih seperti ituAku juga mau dicintai dengan layak. Diperhatikan dengan baik,
dan disayangi dengan utuh. Sebab aku butuh.Aku sedih dan butuh ditemani. Aku lelah mencintai dan ingin dicintai saja.
Layaknya bahagia mereka datang dengan sementara. Aku menyayangimu dan tak pernah salah dengan pernyataan itu.
Aku mencintaimu tapi aku ragu, sebab aku tak pernah sebodoh ini.Terimakasih telah menjadi ruang bahagia diatas segala pilu yang kurasa. Pernah menjadi hal yang kuhawatirkan untuk sekedar bertanya. Yang kuinginkan kita nyata. Yang kuinginkan kamu seperti dulu yang ku damba. Sekarang pun masih kamu. Bisakah kamu saja yang memohon untuk kembali seperti dulu.
Aku lelah tapi aku butuh. Bukankah makna mencintai adalah butuh. Jika aku keliru biarlah begitu.Jauh sebelum aku mengenalmu, aku baik-baik saja. Setelah mengenalmu aku juga baik-baik saja. Tapi aku merindukanmu.
Tak ingatkah saat dulu aku sangat berhati-hati dengan hubungan ini. Pernah kukatakan bahwa aku tak ingin merindu. Bahwa aku takut kita akan selalu menjadi ilusi yang tak pernah nyata. Namun sesaat dan entah kapan, perasaan takut itu berubah menjadi yakin bahwa kita akan nyata.
Berbahagialah disana. Aku akan cari kebahagiaanku sendiri, tanpamu.
Aku terlalu payah memintamu untuk tetap tinggal. Terlalu sulit mengatakan "kumohon jangan menyerah"
Yang perlu kau tahu bahwa aku bertindak bodoh hanya untuk mempertahankan hubungan kita.
Aku yang menyembunyikan semua pilu hanya karena ingin merasa bahagia bersamamu.
"Cinta sejati adalah tentang merelakan" Tere Liye
-dan aku merelakannya
KAMU SEDANG MEMBACA
Kutulis Untukmu
PoesíaLangit ku gelap. Aku merindukanmu. Diantara bait-bait puisiku, ada pesan yang ingin aku sampaikan padamu.