Mulai Rindu

131 23 5
                                    

Benci (Benar-benar cinta)

Gire selalu gengsi bila berdekatan dengan Regi.Namun dia sedikit menaruh perhatian pada Regi.


"Tu cowok bikin darah tinggi aja."gumam Gire.

Regi selalu ada dalam pikiran dan benak Gire.Wajah Regi yang berkeringat tampan kemarin membuat Gire tak bisa melupakannya.

"Kenapa tu setan nongol terus di otak-otak gua?"tanya Gire kesal.

Tak bisa dipungkiri.Wajah tampan seperti itu untuk dilupakan.Susah untuk lupainya,bakal kebayang terus tuh kaya ane.Gire langsung pergi ke kamarnya dan melihat kejendela sore hari.

"Eh itu siapa ya?"tanyanya.

"Sore-sore gini lari.Tapi tu badan oke.Kotak-kotak."pikir Gire.

Pria itu terus senam-senam nggak jelas di depan rumah Gire dan saat dia melihat ke jendela dia melambai dan berteriak.

"Gire ngeliatin bang Regi ya!"teriaknya.

"Nggak bng*st!"tegas Gire.

"Ternyata cowo kotak-kotak itu Regi,"ucapnya terkejut.

Gire langsung mengeluarkan kepalanya dari jendela.

"Ngapain lo beg*?"tanyanya kesal.

"Ngeliatin kamu,"jawab Regi.

Gire langsung masuk dan menutup jendela rumahnya.Dia merasa tak tahan melihat bentuk tubuh Regi yang hanya memakai kaos, training, dan sebuah earphone di lehernya. Tubuhnya berotot karena sering ngegym.

"Ya ampun,gua ngeliat kecoa hidup,"ucap Gire.

Mama Gire masuk kedalam kamar dan merasa heran dengan Gire yang duduk dengan jendela tertutup.

"Ngapain?"tanya mamanya.

"Ada kecoa hidup mah,"jawabnya.

"Mana?"tanya mamanya.

Gire membuka jendela dan menunjukan kecoa hidup itu.

"Ganteng gitu dibilang kecoa hidup.Mata kamu perlu di obatin tuh,"ucap mamanya cekikikan.

"Ganteng dari mana.Muka kaya kecoa hidup gitu,"sahut Gire.

Mamanya hanya tertawa kecil saja melihat tingkah Gire yang malu untuk mengakui ketampanan anak itu.

"Emang siapa sih kecoa hidupnya?"tanya mamanya.

"Tuh,"sambil menunjuk kearah Regi.

"Eh itukan anak yang kemarin.Aduh ganteng juga.Jadi keingat ayah kamu waktu muda,"gumam ibunya.

"Pantesan ngeselin,"sahut Gire.

"Tapi mama sayang,"balas mamanya.

"Bomat.Bodo amat."ucap Gire kesal

"Amat gak bodo sayang,"tambah mamanya.

"Bukan amat itu,"sahut Gire.

Ibunya hanya diam menatap Tingkah Gire yang begitu malu.

"Menurut mama ganteng kok.Pacarin aja,"tawar mamanya.

"Gire gak mau sama kecoa hidup,"sahut Gire.

Ibunya Gire langsung pergi dari kamar Gire.Karena Gire terlihat sedang ngambekan.Ibunya bisa memaklumi karena itu sifat turunan dari dia sendiri.Gire kembali melihat kejendela dan Regi masih ada.Regi duduk dengan posisi yang sangat cool bagi Gire.

"Woy kecoa hidup ngapain lo masih disitu?"tanya Gire.

"Liatin kamu,"jawabnya sambil menggeraka-gerakan lengannya.

Dan lagi jawaban yang sama.

"Pulang sana,udah sore!"teriak Gire.

"Ihhh..kamu perhatian banget.Hmm........ makin sayang,"ucap Regi.

"Pulang sana!"tegas Gire.

"Oke sayang,"sahut Regi senang.

Regi langsung pergi dengan semangat.Karena Gire yang sangat perhatian untuk menyuruhnya pulang.

"Pasti ke Geer an tuh."ucapnya dalam hati.

Regi langsung masuk kedalam rumah dan mandi.Nggak usah membayangkan dia mandi.

Dirumah Gire,dia merasa sangat risih,dia terus memikirkan wajah Regi yang tadi.Bayangan itu tak bisa lepas.

"Lama-lama gua bisa kena geger otak nih.Tu setan ada mulu di otak gua,"ucapnya kesal.

"Gak dipikirin aja tu muka ada mulu diotak gua."ucapnya sambil mengacak-ngacak rambutnya.

"Coba gua bayangin muka dia deh dan dipikirin.siapa tau dia gak ada lagi di otak gua."Dia mulai memejamkan mata.

Pikiran Gire.

-Yang pertama.
Regi itu suka muncul di kampus atau di depan rumah gua.

-Yang kedua.
Setiap pagi ketemu mulu.Nggak pernah kaga ketemu.

-Yang ketiga.
Dia selalu ngaku gua pacarnya di hadapan orang.Kata bapa gua.

-yang keempat.
Dia bilang suka.Tapi nggak nembak gua?

Seketika pikirannya itu berhenti.

"Iya juga sih.Tu bocah nggak ada nembak-nembak gua,"pikirnya.

"Kayaknya dia main-main sama gua."pikirnya dengan wajah risih.

Akhirnya wajah tampan Regi tak muncul di otaknya.

"Yes.Gua berhasil kayaknya gak kepikiran lagi tuh.Mungkin arwahnya muka Regi udah pergi,"gumamnya.

Gire langsung berbaring dan menghempaskan tubuhnya ke ranjang.

"Capek banget."keluhnya.

"Kapan ya ada pangeran berkuda datang ke gua,udah bosan banget jalanin hidup sendirian."ucapnya dalam hati.

Gire mematikan lampu kamar karena jam udah pukul 20:00.Waktunya buat dia tidur.

Sisurupris.

Ayo vote dan komenya ya teman -teman.
Vote cerita ini supaya semangat nulisnya.

Silly Love In Campus(revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang